![]() |
ilustrasi |
BAPANAS- Sebagai gambaran, seluruh lembaga pemasyarakat yang berada di Belanda rata-rata memiliki 13.500 sel. Tapi setelah lima tahun belakangan setidaknya jumlah sel tersebut hanya terisi dua pertiganya saja.
Jka ada negara yang mengalami hal kurang wajar terkait tindakan kriminal, jawabannya adalah Belanda. Setidaknya pada Maret lalu negeri kincir angin itu memilih untuk mengipor narapidana dari negara tetangga demi menghidupkan penjara-penjara yang belakangan mengalami kekosongan.
Ankara Sebut Belanda Seperti Nazi dan Fasis
Hal tersebut terjadi lantaran telah terjadi penurunan tingkat kejahatan di Belanda hingga 0,9 persen selama lima tahun terakhir. Selain ruang tahanan yang sepi penghuni, dampak lain yang terjadi adalah timpangnya jumlah narapidana dan sipir.
Sebagai gambaran, seluruh lembaga pemasyarakat yang berada di Belanda rata-rata memiliki 13.500 sel. Tapi setelah lima tahun belakangan setidaknya jumlah sel tersebut hanya terisi dua pertiganya saja.
Jika hal ini terus berlangsung, dalam artian tidak ada penambahan signifikan jumlah napi, maka lima penjara terancam untuk ditutup karena para sipirnya menganggur.
Demi menyiasati hal tersebut, Kementerian Kehakiman Belanda pun mengambil langkah tidak normal, yakni menyetujui untuk menampung narapidana asal Norwegia untuk dipenjarakan di Belanda. Jalan tengah yang diambil tersebut semata-mata untuk mengisi kembali sel-sel yang kosong. Demikianlah The Independent melaporkan, Rabu (23/3).
Juru Bicara Kementerian Kehakiman Belanda Jaap Oosterveer adalah pihak yang menyampaikan kebijakan impor napi tersebut. Ia berharap agar penjara tidak sampai ditutup karena nantinya akan berimbas pada pemecatan.
"Kalau penjara ditutup, tentu tidak menggembirakan bagi pegawai kita yang bekerja di sana. Itulah yang kami bahas bersama pemerintah Norwegia, supaya tidak perlu ada orang yang dipecat," kata Oosterveer.
Atas kesedian Belanda menampung napi dari negara lain, maka Norwegia langsung mengirim 250 napi berkekuatan hukum tetap untuk diekspor ke lapas di negeri Ratu Wilhelmina itu.
Dalam kalkulasi Oosterveer, berkat napi asal Norwegia tersebut, maka pihaknya tak perlu mengambil langkah pemecatan terhadap 1.900 sipir.
Meski kebijakan impor napi tersebut sukses menggembirakan pihak Belanda atau Norwegia, namun justru hal tersebut memberi dampak negatif bagi napi asal Norwegia itu. Mengingat, Norwegia dikenal sebagai negara yang memiliki penjara yang teramat manusiawi.
Napi di Norwegia akan tetap bisa menikmati sausana, lapangan tenis, TV layar datar meski hidup dalam kurungan jeruji besi. Pemerintah Norwegia merancang sistem seoalh memanjakan tahanan dengan segala fasilitas seperti hotel.
Tapi setelah kesepakatan Belanda-Norwegia itu terjalin, maka kini napi asal Norwegia bakal menghadapi masa tahanan dengan fasilitas yang ala kadarnya. Napi asal Norwegia rata-rata bakal mengisi Lapas Nogerhaven di Kota Drenthe. Di Belanda, penjara berisi fasilitas alakadarnya.
"Kami tidak akan mengubah fasilitas dengan kedatangan narapidana asal Norwegia," kata Oosterveer.
Belanda ternyata beberapa kali 'menyewakan' penjaranya supaya para sipir tetap bekerja. Sebelum menampung tahanan Norwegia, Negeri Tulip sudah menerima hibah 300 napi dari Belgia tahun lalu. Sebelum ada kebijakan impor napi, Belanda terpaksa menutup delapan lapas berukuran sedang karena tak ada penghuni pada 2013.
Hotel prodeo itu benar-benar diubah oleh pemerintah setempat menjadi penginapan. Salah satu penjara kini menjadi hotel adalah Het Arresthuis, di Roermond, dekat perbatasan Jerman. Dulunya lapas itu padat narapidana, bahkan dijuluki penjara paling berbahaya di seluruh Belanda.
Tingkat kejahatan di Belanda menurun drastis karena populasi mayoritas warga semakin menua. Selain itu, pemicu minimnya jumlah tahanan juga kebijakan pemerintah Belanda sendiri. Sistem hukum Belanda tidak mengedepankan penahanan para pelanggar hukum. Orang terbukti salah di pengadilan condong diarahkan mengikuti kerja sosial, rehabilitasi, atau penjara singkat, selama kejahatannya tidak menimbulkan korban jiwa.(jitunews)
loading...
Post a Comment