|
Christian Beasley napi warga amerika |
BAPANAS- Polisi berhasil menangkap napi warga binaan Lapas Kerobokan, Christian Beasley, Jumat (15/12) sekitar pukul 21.30 Wita.
Team Opsnal Gabungan Polres Badung membekuk tahanan dengan kasus narkotika ini di gang menuju Indah Home Stay di Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Berikut deretan fakta penangkapan Christian Beasley yang kabur dari Lapas Kerobokan.
1. Kelabui petugas Christian Beasley cukur rambut
Napi ini mencoba mengelabui petugas dengan mencukur rambutnya dengan model gundul.
Menurut informasi yang diperoleh, napi WNA Amerika ini diamankan oleh 9 orang dari team opsnal gabungan Unit Reskrim Polres Badung, Satgas Polda Bali, dan Polsek Kuta Utara.
“Iya benar sudah ditangkap kemarin (Jumat) malam di Lombok. Bahkan dia sempat mencukur rambutnya untuk mencoba mengelabui petugas,” ujar Kasatreskrim Polres Badung, AKP I Made Pramasetya, Sabtu (16/12).
2. Tertangkap di Lombok Nusa Tenggara Barat
Dia menjelaskan, penangkapan tahanan kabur ini berawal dari informasi dan pemeriksaan saksi-saksi setelah kejadian kaburnya dua narapidana, Senin (11/12) lalu.
"Nah kemudian kami cocokkan keterangan informasi dan keterangan saksi tersebut dengan analisa kami. Napi tersebut diduga sedang berada di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat," kata dia.
Kemudian, kata dia, ditugaskan 9 orang unit reskrim gabungan dari Polres Badung dan Polsek Kuta Utara untuk melaksanakan penyelidikan ke daerah Senggigi, Lombok Barat.
“Dari hasil penyelidikan diketahui tahanan kabur ini berada dan menginap di salah satu home stay. Namun setelah kami cek ternyata dia sudah check out dari home stay tersebut,” jelasnya.
3. Sewa motor dan bawa peralatan kemah
Dia melanjutkan, selanjutnya petugas gabungan kami melakukan penyelidikan lagi dan diperoleh keterangan dari saksi-saksi setempat bahwa si tahanan ini ternyata menyewa sepeda motor.
Dari keterangan pemilik rent bike (rental sepeda motor) ini memang benar napi ini sempat menyewa sepeda motor.
Dan napi ini sempat bilang tidak akan menginap di sebuah hotel karena sudah siap dengan peralatan kemah seperti tenda dan lainnya lagi.
“Dia (napi) kan tidak bawa identitas. Jadi intinya dia tidak mau menginap di penginapan manapun. Kemudian berdasarkan informasi dari sana (rent bike) kami lakukan penyisiran di wilayah setempat,” ungkapnya sembari mengatakan, narapidana ini berniat bersembunyi di manapun bisa karena sudah mempersiapkan segala peralatan untuk kemah seperti tenda dan alat lain-lainnya.
Nah setelah melakukan penyisiran, lanjutnya, pada Jumat (15/12) pukul 21.30 Wita tim Opsnal gabungan menyelidiki kembali di seputaran Home Stay Indah dan melihat pelaku ini berada di gang menuju Home Stay Indah.
“Nah saat itu sedang hujan. Kami melihat target dan langsung menangkap dan kami bawa ke Bali untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut,” tuturnya.
4. Christian Beasley berniat kabur dan susul ibunya di Bangkok, Thailand
AKP Pramasetya mengatakan, sebenarnya napi ini sudah sangat berniat untuk kabur dari Indonesia dan berencana menyusul ibunya yang diduga sudah berada di Bangkok, Thailand.
“Namun karena dia kesulitan tidak ada dokumen sehingga tidak bisa terbang ke tujuannya untuk kabur dari Indonesia,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini narapidana masih menjalani pemeriksaan penyidik Polres Badung. “Kami saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap narapidana ini,” ujarnya.
5. Amankan barang bukti dari Christian Beasley
Dari hasil penangkapan tersebut, sejumlah barang-barang dari pelaku pun diamankan seperti 1 unit sepeda motor Honda Vario nopol DR 4399 MA yang sudah dikembalikan pemilik sewa, buku kitab suci (Holy Bible), 1 unit HP Samsung warna hitam, 1 unit HP Brand code warna gold, sepotong keju sisa, selembar kertas sobekan Map Pulau Lombok, selembar kertas sobekan berisi useful contact, tiga kaus oblong, dua celana pendek, satu celana panjang kain, satu buah topi bertulis logo Bali United, sepasang sepatu warna hitam, satu buah jaket kain hitam, alat-alat mandi.
“Dia ke Lombok memang benar-benar ingin bersembunyi dan ingin mengelabui petugas dengan mencukur rambut dan tidak menginap di penginapan,” kata Pramasetya.
Dari hasil penangkapan tersebut, sejumlah barang-barang dari pelaku pun diamankan seperti 1 unit sepeda motor Honda Vario nopol DR 4399 MA yang sudah dikembalikan pemilik sewa, buku kitab suci (Holy Bible), 1 unit HP Samsung warna hitam, 1 unit HP Brand code warna gold, sepotong keju sisa, selembar kertas sobekan Map Pulau Lombok, selembar kertas sobekan berisi useful contact, tiga kaus oblong, dua celana pendek, satu celana panjang kain, satu buah topi bertulis logo Bali United, sepasang sepatu warna hitam, satu buah jaket kain hitam, alat-alat mandi.
“Dia ke Lombok memang benar-benar ingin bersembunyi dan ingin mengelabui petugas dengan mencukur rambut dan tidak menginap di penginapan,” kata Pramasetya.
6. Dua napi asal Amerika kabur pada 11 Desember lalu dari Lapas Kerobokan
Sebelumnya diberitakan, dua warga binaan Lapas Kerobokanasal AS yaitu Christian Beasley dan Paul Anthony Hoffman kabur, Senin (11/12) pagi.
Keduanya melarikan diri dengan cara menggergaji teralis plafon kamar. Kemudian turun dari Wisma Lovina kamar 7. Christian dan Paul ada dalam satu wisma, namun beda kamar.
"Setelah berhasil keluar dari wisma, mereka turun, lalu memanjat beberapa tembok pembatas diantara wisma hunian maupun kantor, dan berakhir di Pos 6. Pos 6 atau menara pos itu mereka turun," ujar Kalapas) Kelas II A Denpasar, Tonny Nainggolan, belum lama ini.
"Yang turun duluan adalah Christian. Saat itu diduga ada buruh proyek pembangunan lapas perempuan yang tinggal di bedeng samping lapas terbangun. Karena kondisi hujan lebat, buruh itu hanya melihat samar-samar.
Sedangkan Hoffman sendiri saat turun, jatuh di bedeng para buruh itu. Itu membuat para buruh terbangun. Saat itu juga Paul Hoffman diamankan oleh mereka," tambahnya.
7. Kepala Lapas Kerobokan Masih Menunggu Informasi
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II A Denpasar, Tonny Nainggolan menyatakan sudah mengetahui kabar ditangkapnya tahanan yang tersangkut kasus tindak pidana narkotik, Christian Beasley, tersebut.
"Saya juga baru dapat informasi itu. Tapi sekarang kan harus ada klarifikasi ke pihak kepolisian. Kami masih menunggu laporan, dan juga harus mencocokkan yang bersangkutan dengan data kami," jelasnya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (16/12).
Terkait langkah apa yang nantinya akan dilakukan, mantan KPLP Lapas Cipinang, Jakarta ini mengatakan, masih menunggu informasi dari polisi. Pun, langkah selanjutnya seperti pemeriksaan napi yang dilakukan polisi.
"Yang jelas kami masih menunggu laporan dari polisi. Polisi yang akan memeriksa yang bersangkutan," katanya.
8. Pengacara Beasley akui kliennya sudah tertangkap
Edward Pangkahila, penasihat hukum Beasley di persidangan mengakui bahwa kliennya sudah ditangkap.
Dia mengatakan, sempat dihubungi polisi terkait tertangkapnya Beasley di Lombok. Hanya saja, Edward mengaku tidak tahu dengan jelas bagaimana proses penangkapannya.
"Infonya semalam (ditangkap). Setelah balik ke Bali baru saya temui, kalau diizinkan polisi. Dari informasi pasca ditangkap, polisi masih melakukan pengembangan," katanya via telepon. (Tribun)