|
Anggota Komisi III Fraksi Partai Demokrat Erma Suryani Ranik |
JAKARTA,(BPN) - Anggota Komisi III Fraksi Partai Demokrat Erma Suryani Ranik mengapresiasi sejumlah pencapaian BNN saat rapat dengan BNN di ruang Rapat Komisi III Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, (16/4/2018).
Meski begitu Erma mempertanyakan pemberantasan narkoba yang masih marak di lapas. Menurutnya BNN gagal total dalam mengantisipasi maraknya para pengedar narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas.
Pak Heru hari terakhir pak Buwas rapat dengan komisi III saya apresiasi betul langkah-langkah yang sudah dilakukannya bersama dengan deputi dan teman-teman BNN di seluruh Indonesia, tapi saya katakan untuk pemberantasan di lapas BNN gagal total," ungkapnya.
Kenapa saya bilang gagal total kata Erma, karena masih ada begitu banyak bandar- bandar narkoba itu ternyata memegang kendali peredaran narkoba diluar lapas lewat lapas. Akibatnya peredaran narkoba di kabupaten, provinsi, bahkan di desa tidak berkurang.
Di halaman empat itu sambung Erma, anda mengatakan bahwa dalam rangka menanggulangi peredaran narkotika di dalam lapas sudah ada sebenarnya keputusan bersama antara Kemenkumham dan BNN tahun 2011 tentang P4GN, tapi kemudian anda menyatakan di halaman lima implementasi dari peraturan bersama tersebut masih perlu ditingkatkan.
"Saya melihat bahasa yang dipakai ini bahasa yang santun, sangat sopan untuk menyatakan bahwa ada masalah disitu. Ada masalah antara institusi anda antara bnn dan Kemenkumham dalam rangka melakukan penindakan narkoba di lapas bahasanya santun tapi ada masalah," ungkapnya.
Saya kata Erma, ingin bapak terbuka sampaikan di forum ini masalah apa yang terjadi antara kelembagaan anda dan Kemenkumham sehingga bahasanya dikatakan masih perlu ditingkatkan. Kalo maslahnya tidak perlu dibeberkan kepada publik bapak bisa undang kita rapat tertutup.
"Supaya kita sebagai mitra tau apa persoalannya, sebagai anggota komisi tiga tugas kami semua disini memastikan mitra kerja kami melaksanakan UU narkoba dan UU lembaga pemasarakatan engga boleh keduanya bertentangan sehingga pemberantasan narkoba kita jadi kacau," paparnya.
Menanggapi itu Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko menuturkan, bahwa pemberantasan narkoba di lapas merupakan konsentrasi utama BNN. Menurutnya ada beberapa sistem yang harus diperbaiki.
"Upaya kami dengan lapas ini memang konsen kita bagaimana kita perbaiki sistim kita ada permasalahan salah satunya masuknya handphone, kita mencoba bagaimana membuat aturan ketat ini yang kita coba," kata Heru.
Selain itu kata Heru, yang penting untuk dilakukan agar ada lapas khusus narkotika yang dekat dengan tempat rehabilitasi. "Ini yang kita harapkan seperti itu pak jadi tidak langsung masuk ke lapas," tukasnya..(Red/Okz)