BAPANAS NEWS

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya rutin pihak Rutan dalam meningkatkan pengawasan dan menjaga stabilitas di dalam rutan.

Dalam kegiatan kontrol tersebut, Kepala Rutan Buntok, yang didampingi oleh petugas keamanan menyusuri setiap blok hunian yang ada di dalam Rutan. Beberapa aspek yang diperiksa termasuk kebersihan, kerapian, serta kondisi fasilitas hunian yang ada. 

"Kami ingin memastikan bahwa kondisi di dalam Rutan tetap kondusif, baik dari segi keamanan maupun kenyamanan bagi para warga binaan. Kontrol keliling ini penting untuk mencegah segala potensi gangguan yang bisa terjadi," kata Kepala Rutan Buntok, Sinardi, dalam keterangannya setelah kegiatan tersebut.

Kontrol keliling yang rutin dilakukan ini adalah bagian dari komitmen Rutan Buntok untuk terus meningkatkan pelayanan dan memastikan agar seluruh aspek yang berkaitan dengan pengelolaan Rutan berjalan dengan baik.(Humas)

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Jum’at (8/11/2024).

Pengarahan yang disampaikan melalui platform zoom ini diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di jajaran Imigrasi dan Pemasyarakatan di seluruh Indonesia, termasuk Rutan Buntok. Salah satu tujuan pengarahan ini untuk meningkatkan kualitas pengawasan, penguatan pelayanan kepada masyarakat, serta upaya mencegah gangguan keamanan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan. Tidak kalah penting juga mengingatkan seluruh pegawai untuk senantiasa menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Plh. Kepala Rutan Buntok, Zulkifli, menyatakan bahwa pengarahan dari Menteri ini sangat penting sebagai pemacu semangat bagi seluruh jajaran di Rutan Buntok untuk meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan. 

"Kami di Rutan Buntok berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pembinaan terhadap narapidana, serta menjaga keamanan dan ketertiban. Pengarahan dari Menteri ini menjadi motivasi tambahan untuk terus memperbaiki diri," ungkapnya.

Dengan diadakannya pengarahan ini, diharapkan seluruh petugas di Rutan Buntok dan unit pemasyarakatan lainnya dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik, serta terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan narapidana.(Humas)

Kunjungan ini merupakan bagian dari proses evaluasi untuk memastikan bahwa layanan rehabilitasi yang diberikan oleh Lapas Narkotika Muara Sabak telah sesuai dengan standar yang ditetapkan, yakni SNI 8807:2022. Selasa (05/11/2024)

Kedatangan Tim Surveyor SNI yakni perwakilan Sucofindo dan perwakilan Ditjen Pemasyarakatan disambut dengan hangat oleh Kalapas Narkotika Muara Sabak, Muda Husni, beserta jajaran pejabat struktural lainnya. 

Kehadiran mereka menunjukkan semangat kerjasama dan transparansi dalam upaya meningkatkan kualitas layanan di Lapas Narkotika Muara Sabak. 

Kunjungan ini merupakan langkah penting dalam proses sertifikasi SNI Rehabilitasi yang tengah dijalankan oleh Lapas Narkotika Muara Sabak. Tim surveyor melakukan pemeriksaan mendalam terhadap seluruh aspek layanan rehabilitasi, mulai dari program pembinaan, fasilitas, hingga sumber daya manusia.

Dalam sambutannya, Kalapas, Muda Husni menegaskan komitmennya: "Kami bertekad untuk terus menjaga dan meningkatkan standar pelayanan rehabilitasi di Lapas Narkotika Muara Sabak ini. Kunjungan dari tim surveyor SNI merupakan kesempatan untuk memastikan bahwa apa yang kami lakukan berada dalam koridor Standar Nasional Indonesia (SNI)."

Tim Surveyor Sucofindo yang dipimpin oleh Luky Widianto Nugroho melakukan serangkaian evaluasi dan penilaian terhadap berbagai aspek pelaksanaan program rehabilitasi di Lapas Narkotika. 

Mereka mengkaji apakah prosedur yang diterapkan telah sesuai dengan standar SNI 8807:2022, yang mengatur tentang pelaksanaan rehabilitasi narkotika di lingkungan pemasyarakatan, serta bagaimana implementasi dari program-program rehabilitasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari warga binaan.(Humas)

Kegiatan ibadah ini diadakan setiap kamis, sebagai bagian dari pembinaan rohani dan mental warga binaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan serta memberikan harapan baru dalam proses rehabilitasi mereka. Kamis (7/11/2024).

Ibadah yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri oleh puluhan warga binaan beragama Kristen, yang dengan khusyuk mengikuti rangkaian acara mulai dari nyanyian pujian, pembacaan Alkitab, hingga kotbah yang disampaikan oleh seorang pendeta yang diundang khusus dari luar. 

Dalam suasana yang penuh dengan kekhusyukan, para warga binaan tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk memperdalam iman, tetapi juga untuk merefleksikan hidup mereka dan memperbaiki diri untuk masa depan yang lebih baik.

Menurut Kepala Rutan Buntok, Sinardi, kegiatan ibadah rutin ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi warga binaan. "Kami berharap kegiatan keagamaan seperti ini dapat membantu mereka menemukan kedamaian batin serta memberikan perspektif baru dalam menjalani kehidupan yang lebih baik setelah menjalani masa tahanan," ungkapnya.

Rutan Buntok, selain memfasilitasi kegiatan keagamaan, juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan terhadap seluruh warga binaan. 

Dengan adanya kegiatan seperti ibadah rutin ini, diharapkan para warga binaan tidak hanya mendapatkan pembinaan fisik, tetapi juga pembinaan mental dan spiritual yang dapat menjadi bekal hidup yang positif bagi mereka di masa depan.(Humas)

Kegiatan Razia dan Pengawasan ini dipimpin oleh Ka. KPLP, Epan Arisandi, didampingi oleh Kasi Adm Kamtib, Danang Purbowo, staf KPLP dan Staf Kamtib, Perwira Piket malam, M. Budi Utomo, tim Regu Jaga dan P2U.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari arahan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Sekaligus Tindak lanjut dari surat Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS.5-UM.01.01-237 Tanggal 31 Oktober 2024 Tentang Pelaksanaan Razia Blok Hunian dan Tes urine Di Lapas dan Rutan

Sebelum pelaksanaan razia, Ka. KPLP memberikan arahan kepada seluruh petugas yang terlibat. Beliau menekankan pentingnya pelaksanaan razia yang humanis namun tetap tegas. Seluruh petugas dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam melakukan penggeledahan.

Selama pelaksanaan razia, petugas secara teliti melakukan penggeledahan pada seluruh kamar hunian warga binaan. Setiap sudut kamar diperiksa dengan cermat, mulai dari tempat tidur, lemari, hingga sela-sela dinding. 

Selain penggeledahan, kegiatan razia juga dilengkapi dengan tes urine yang dilakukan terhadap petugas serta warga binaan secara acak. Hasil tes urine menunjukkan bahwa tidak ada satupun petugas atau warga binaan yang terdeteksi positif menggunakan narkoba. 

Dalam pelaksanaan razia dan Pengawasan ini, semua warga binaan penghuni blok dalam kondisi terkunci di dalam kamar, dan petugas secara sistematis mengeluarkan Warga binaan tersebut satu per satu untuk dilakukan penggeledahan badan.

Kalapas Muara Sabak mengungkapkan bahwa kegiatan razia dan pengawasan ini dilaksanakan sebagai langkah tegas Pihaknya untuk menjaga keamanan dan ketertiban Warga Binaan selama berada di lingkup Lapas.

“Kegiatan ini akan kita tingkatkan terus dalam rangka peningkatan kewaspadaan keamanan dan ketertiban pemberantasan narkoba dan barang-barang terlarang di Lapas Narkotika Muara Sabak”, Ujar Muda Husni.(Humas)

Ka. KPLP dan Kasi Adm Kamtib menyisir seluruh blok hunian, mulai dari ruang tahanan hingga area-area publik yang sering digunakan oleh warga binaan. Selain melakukan pengecekan fisik, mereka juga berinteraksi langsung dengan warga binaan. Dalam kesempatan tersebut, Ka. KPLP menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama menjalani masa pidana.

"Kegiatan kontrol keliling ini merupakan bagian dari tugas pokok kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Dengan melakukan pengawasan secara rutin, kami berharap dapat mencegah terjadinya gangguan keamanan dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga binaan," ujar Ka. KPLP Epan Arisandi.

Selain itu, Ka. KPLP juga mendengarkan aspirasi dan keluhan dari warga binaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi dan kebutuhan warga binaan, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembinaan.

"Kami selalu terbuka terhadap masukan dan saran dari warga binaan. Aspirasi mereka akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam menyusun program pembinaan yang lebih baik ke depannya," tambah Ka. KPLP.(Humas)

Perpustakaan rutin setiap hari Rabu pagi. Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30 WIB ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca serta memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengakses ilmu pengetahuan, memperkaya wawasan, dan mengembangkan keterampilan diri. Rabu (6/11/2024).

Menurut Kepala Rutan Buntok, Sinardi, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para warga binaan untuk berkembang secara positif. 

“Melalui kegiatan perpustakaan ini, kami ingin memberikan ruang bagi warga binaan untuk belajar, menggali pengetahuan baru, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah menjalani masa hukuman,” ungkapnya.

Kegiatan perpustakaan ini diikuti oleh sejumlah warga binaan yang sangat antusias. Mereka dapat memilih berbagai buku dari koleksi yang ada, mulai dari buku pengetahuan umum, agama, motivasi, hingga keterampilan praktis. 

Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan yang lebih aplikatif bagi para warga binaan, misalnya tentang cara-cara merencanakan hidup setelah masa pembinaan di rutan.

Kegiatan semacam ini juga sejalan dengan program pembinaan yang lebih humanis, dengan tujuan agar warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga dapat mempersiapkan diri untuk reintegrasi dengan masyarakat setelah masa hukuman selesai. 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para warga binaan dapat memperoleh manfaat positif yang bisa digunakan sebagai bekal kehidupan di luar rutan nantinya.(Humas)

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Pengerjaan sistem pengolahan limbah yang ada di rutan berjalan dengan baik. Rabu (6/11/2024).

Kepala Rutan Kelas IIB Buntok, Sinardi, yang turut mendampingi tim Dinas PU, menyatakan pentingnya pengecekan ini untuk menjaga kualitas lingkungan di rutan dan memenuhi regulasi lingkungan yang berlaku. “Kami menyambut baik kedatangan tim dari Dinas PU. 

Pengecekan ini sangat penting untuk memastikan bahwa pengerjaan sistem IPAL di Rutan Buntok berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Pekerjaan pengolahan limbah di Rutan Buntok telah menjadi salah satu prioritas bagi pihak pengelola, mengingat keberadaan sistem yang efisien dan ramah lingkungan akan mendukung kenyamanan dan kesehatan bagi seluruh penghuni serta petugas yang ada di rutan.

Selain itu, tindak lanjut dari pengecekan ini akan dilakukan oleh Dinas PU untuk memberikan rekomendasi perbaikan atau pemeliharaan jika diperlukan, guna menjaga kualitas sistem pengolahan air limbah di masa yang akan datang.(Humas)

Penanaman ubi jalar dan singkong dipilih karena kedua tanaman tersebut memiliki masa tanam yang relatif cepat dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. 

Selain itu, hasil panen dari kedua tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk konsumsi harian di dalam rutan atau diproduksi menjadi produk olahan yang dapat dijual untuk mendukung ekonomi mandiri rutan.

Kepala Rutan Kelas IIB Buntok, Sinardi, menjelaskan bahwa kegiatan bertanam ini merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan di dalam rutan. 

“Kami berharap kedepannya program ini dapat berkembang, tidak hanya sekadar bertanam ubi jalar dan singkong, tetapi juga bisa memperkenalkan tanaman-tanaman lain yang sesuai dengan iklim di sini. Dengan begitu, ketahanan pangan di dalam Rutan Kelas IIB Buntok akan semakin terjamin,” ujarnya.

Inisiatif bertanam ubi jalar dan singkong ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik di Rutan Buntok, serta memberikan dampak positif bagi pembinaan warga binaan di seluruh Indonesia.(Humas)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan. Selasa (5/11/2024).

Kepala Rutan Kelas IIB Buntok, Sinardi, mengatakan bahwa pemilihan cabe dan terong sebagai komoditas yang ditanam dengan sistem polibek merupakan langkah strategis. 

"Kami memilih tanaman cabe dan terong karena selain mudah untuk dibudidayakan di lahan terbatas, keduanya juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Program ini akan mendukung ketahanan pangan di rutan," jelas Sinardi.

Sistem polibek dipilih karena kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan lahan terbatas dan mempermudah perawatan tanaman. Dalam sistem ini, tanaman cabe dan terong ditanam dalam kantong plastik yang diisi dengan campuran tanah dan kompos. 

Sistem ini memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik meskipun ruang yang tersedia terbatas, serta mengurangi risiko kerusakan akibat genangan air atau hama. 

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya dapat memperkuat ketahanan pangan di lingkungan Rutan Kelas IIB Buntok, tetapi juga menjadi model bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam upaya meningkatkan kemandirian dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga binaan.(Humas)

Kepala Rutan Buntok, Sinardi, menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai dokumen dan kebutuhan administrasi untuk mendukung kelancaran proses tender Bama. 

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk tahun 2025 dapat digunakan secara efisien dan tepat sasaran,” ungkap Sinardi.

Selain itu, Rutan Buntok juga telah membentuk tim pengawasan khusus yang akan memastikan proses lelang dan pengadaan barang milik negara dilakukan secara transparan dan akuntabel. 

Dengan terlaksananya tender ini, diharapkan dapat tercipta kondisi yang lebih baik dan mendukung kinerja Rutan Buntok dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Dengan upaya percepatan ini, diharapkan Rutan Buntok dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas, serta mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan efisien.(Humas)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kantor Wilayah kemenkumham Jambi selama 2 hari tanggal 4-5 November 2024 bertempat di Aula Kanwil Kemenkumham Jambi.

Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas humas dalam memanfaatkan teknologi digital dalam menyampaikan informasi kepada publik. Senin (04/11/2024)

Dalam era digital seperti saat ini, peran humas semakin krusial. Tidak hanya sebatas menyampaikan informasi, humas juga dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menarik perhatian publik. Melalui kegiatan pembinaan ini, diharapkan petugas humas Lapas Narkotika dapat menghasilkan konten-konten yang menarik, informatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kalapas Narkotika Muara Sabak menyampaikan pentingnya transformasi digital dalam bidang kehumasan. “Dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial, kita dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan efektif. Selain itu, konten-konten yang menarik dapat membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap Lapas Narkotika,” ujarnya.

Selama kegiatan pembinaan, para peserta diberikan materi mengenai berbagai aspek kehumasan digital, mulai dari strategi pembuatan konten, pemilihan platform media sosial yang tepat, hingga analisis data. Para narasumber yang kompeten di bidangnya turut memberikan sharing session dan workshop yang interaktif.(Humas)

Dalam acara tersebut, narasumber menyampaikan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mempermudah pengawasan dan rehabilitasi narapidana, serta mendukung program pembinaan yang lebih terarah.

Kepala Rutan Buntok, Sinardi, menekankan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan melalui penggunaan teknologi. “Kegiatan ini sangat penting untuk memperbaharui pemahaman kami mengenai fitur yang ada, sehingga dapat diimplementasikan dengan lebih baik di Rutan Buntok,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan kualitas dalam pengelolaan data narapidana yang lebih akurat dan terintegrasi, serta mendukung upaya rehabilitasi yang lebih efektif. Kegiatan evaluasi diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pemanfaatan teknologi yang lebih optimal dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia.(Humas)

Kasi Binadik & Giatja Lapas Narkotika Muara Sabak, Dedi Antoni mengatakan bebas bersyarat itu merupakan hal biasa, karena merupakan hak warga binaan. Sebelum mendapatkan itu, terlebih dahulu melakukan pengajuan hingga melewati beberapa proses termasuk litmas sebagai salah satu bahan persetujuan yang nantinya diputuskan oleh Dirjen Permasyarakatan.

"Jadi warga binaan ini ada hak bersyaratnya, salah satunya bebas bersyarat dan cuti bersyarat. Yang kali ini mendapatkan berarti sudah melewati beberapa pengamatan psikis dari mulai sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP), Penilaian wali WBP dan juga Litmas oleh Bapas." kata Dedi

"Jadi bebas bersyarat bukan berarti bebas murni. Bebas bersyarat, WBP itu tetap wajib lapor dimana mereka akan dibimbing di Balai Pemasyarakatan," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan, WBP juga harus wajib lapor 1 bulan satu kali di Bapas. Apabila melanggar, maka WBP akan ditarik kembali ke Lapas. Namun, apabila di dalam masa bebas bersyarat atau WBP itu melakukan tindak pidana, maka mereka akan ditarik lagi dan akan menjalani sisa pidana yang sebelumnya.

"Jadi pidana baru dan pidana sebelumnya di tambah. Apabila sudah masuk, nama mereka gagal pembebasan bersyarat dan gagal cuti bersyarat," jelasnya.

Kalapas Narkotika Muara Sabak, Muda Husni menerangkan terkait bebas bersyarat dan cuti bersyarat bisa didapatkan jika syarat-syarat yang telah lengkap maka warga binaan berhak untuk mendapatkan hak mereka. Selain itu, ia menegaskan bahwa pengajuan tersebut tidak dipungut biaya.

"Perlu diingat juga, pelayanan kami untuk pelaksanaan bebas bersyarat atau cuti bersyarat untuk pengurusnya gratis tidak dipungut biaya sama sekali," ungkapnya.(Humas)