Penjara Sing-Sing New York,Banyak Napi Masuk Islam
BAPANAS- Sing Sing Correctional Facility, atau penjara Sing Sing, terletak di kota New York, Amerika Serikat.
Sing Sing termasuk penjara tua, dimana dibuka pertama kali pada tahun 1826,Banyak tahanan muslim di AS berharap dipindahkan ke penjara ini.
Penyebabnya, penjara ini dianggap memiliki kepedulian terhadap mereka yang memeluk agama Islam.
Penjara ini memfasilitasi ibadah para tahanan muslim, seperti salat dan puasa.
Dilansir The New York Times pekan ini, sebanyak 250 tahanan Muslim di penjara Sing Sing bebas melakukan ibadah sebagai umat Islam,seperti halnya Ramadan lalu, mereka berbuka puasa bersama dan shalat berjamaah.
Para tahanan minum air terlebih dulu saat azan Maghrib berkumandang pada pukul 20.30, shalat berjamaah di sebuah ruang khusus yang diubah menjadi masjid, lalu menyantap makanan berbuka bersama-sama.
Menurut imam penjara itu, Jon Young, sebanyak 80 persen dari napi Muslim di penjara itu adalah mualaf yang masuk Islam setelah mendekam di bui,total ada 1.600 tahanan di penjara dengan keamanan tinggi tersebut.
"Islam memiliki disiplin yang mereka tidak terima sebelumnya. Mereka jadi memiliki rasa persaudaraan, saling melindungi satu sama lain," kata Young.
Kebanyakan napi mualaf di Sing Sing mengakui perubahan besar sejak mereka masuk Islam.
Seabrooks masuk Islam enam tahun lalu di Sing Sing. Sebelumnya, dia tidak pernah sekalipun berpikir mendapat gelar sarjana.
Tahun lalu dia meraih gelar D3 dan tahun ini akan mendapat gelar sarjana S1.
"Menjadi Muslim mengubah seluruh perspektif saya. Dulu saya adalah pria yang pemarah. Islam mengajarkan kesabaran," kata Seabrooks.
Tak hanya memfasilitasi ibadah, pengelola penjara juga mengizinkan adanya pembekalan ajaran agama.
Pada sesi malam, sebelum berbuka, Young menyempatkan melakukan ceramah agama.
Karena berbagai program ini, banyak napi Muslim di berbagai tahanan lainnya minta dipindahkan ke Sing Sing.
Dontey Middleton (32), adalah salah satunya.
Keluarga juga melihat perubahan tersebut, seperti berkurangnya berkata-kata kasar, lebih banyak beribadah, dan sikap yang positif.
Salah satunya adalah Ivan Seabrooks, 41, pernah dipenjara selama 13 tahun.
"Di utara, di tempat lain, kami selalu diawasi oleh polisi. Di sini, kami punya kebebasan setiap hari untuk mempelajari agama ini dan beribadah," ujar Middleton.
Di New York, ada sekitar 5.842 tahanan, dimana 11 persen dari mereka memeluk agama Islam.
Namun, tidak semua penjara di negara bagian New York memfasilitasi umat Islam.
Padahal, berbagai catatan diskriminasi dan perlakuan tidak menyenangkan dialami napi Muslim.
Di penjara Auburn, misalnya, beberapa napi Muslim mengeluhkan jam malam diberlakukan justru pada saat mereka seharusnya buka puasa dan shalat berjamaah.
Tahun 2005, napi Muslim Darryl Holland mengajukan gugatan terhadap penjara Wende,pada Ramadan 2003, Holland dipaksa minum air karena harus menjalani tes urine. Karena dia berpuasa, Holland menolak, berujung hukuman di sel isolasi selama 77 hari. (suryamalang.com)
Sing Sing termasuk penjara tua, dimana dibuka pertama kali pada tahun 1826,Banyak tahanan muslim di AS berharap dipindahkan ke penjara ini.
Penyebabnya, penjara ini dianggap memiliki kepedulian terhadap mereka yang memeluk agama Islam.
Penjara ini memfasilitasi ibadah para tahanan muslim, seperti salat dan puasa.
Dilansir The New York Times pekan ini, sebanyak 250 tahanan Muslim di penjara Sing Sing bebas melakukan ibadah sebagai umat Islam,seperti halnya Ramadan lalu, mereka berbuka puasa bersama dan shalat berjamaah.
Para tahanan minum air terlebih dulu saat azan Maghrib berkumandang pada pukul 20.30, shalat berjamaah di sebuah ruang khusus yang diubah menjadi masjid, lalu menyantap makanan berbuka bersama-sama.
Menurut imam penjara itu, Jon Young, sebanyak 80 persen dari napi Muslim di penjara itu adalah mualaf yang masuk Islam setelah mendekam di bui,total ada 1.600 tahanan di penjara dengan keamanan tinggi tersebut.
"Islam memiliki disiplin yang mereka tidak terima sebelumnya. Mereka jadi memiliki rasa persaudaraan, saling melindungi satu sama lain," kata Young.
Kebanyakan napi mualaf di Sing Sing mengakui perubahan besar sejak mereka masuk Islam.
Seabrooks masuk Islam enam tahun lalu di Sing Sing. Sebelumnya, dia tidak pernah sekalipun berpikir mendapat gelar sarjana.
Tahun lalu dia meraih gelar D3 dan tahun ini akan mendapat gelar sarjana S1.
"Menjadi Muslim mengubah seluruh perspektif saya. Dulu saya adalah pria yang pemarah. Islam mengajarkan kesabaran," kata Seabrooks.
Suasana napi dupenjara sing-sing saat beribadah |
Pada sesi malam, sebelum berbuka, Young menyempatkan melakukan ceramah agama.
Karena berbagai program ini, banyak napi Muslim di berbagai tahanan lainnya minta dipindahkan ke Sing Sing.
Dontey Middleton (32), adalah salah satunya.
Keluarga juga melihat perubahan tersebut, seperti berkurangnya berkata-kata kasar, lebih banyak beribadah, dan sikap yang positif.
Salah satunya adalah Ivan Seabrooks, 41, pernah dipenjara selama 13 tahun.
"Di utara, di tempat lain, kami selalu diawasi oleh polisi. Di sini, kami punya kebebasan setiap hari untuk mempelajari agama ini dan beribadah," ujar Middleton.
Di New York, ada sekitar 5.842 tahanan, dimana 11 persen dari mereka memeluk agama Islam.
Namun, tidak semua penjara di negara bagian New York memfasilitasi umat Islam.
Padahal, berbagai catatan diskriminasi dan perlakuan tidak menyenangkan dialami napi Muslim.
Di penjara Auburn, misalnya, beberapa napi Muslim mengeluhkan jam malam diberlakukan justru pada saat mereka seharusnya buka puasa dan shalat berjamaah.
Tahun 2005, napi Muslim Darryl Holland mengajukan gugatan terhadap penjara Wende,pada Ramadan 2003, Holland dipaksa minum air karena harus menjalani tes urine. Karena dia berpuasa, Holland menolak, berujung hukuman di sel isolasi selama 77 hari. (suryamalang.com)