BAPANAS/NABIRE - Bagi warga masyarakat yang tinggal di perkotaan nabire sudah menjadi hal biasa bila melihat para warga binaan lapas nabire membersihkan sampah yang di sudut dan tengah Kota Nabire,Papua.
Kegiatan bakti sosial yang rutin dilaksanakan oleh para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kelas IIB Nabire setiap minggunya ini tentunya begitu bermanfaat bagi masyarakat serta secara tidak lansung telah mengurangi beban pekerjaan pemda nabire.
Bukan saja perkotaan saja yang menjadi sasaran kerja bakti sosial yang dilakukan oleh para warga binaan lapas nabire bahkan para “ Pelanggar Hukum” ini tidak sunkan-sunkan membantu para warga yang tinggal di perkampungan nabire.
|
Warga kampung bukit hijau telah nikmati air bersih |
Salahsatunya adalah membangun saluran air bersih Kampung Jalan Bukit Hijau Kelurahan Siriwini Nabire,dimana selama ini para warga yang berjumlah sekitar 40 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di kampung ini untuk memenuhi kebutuhan air minum,mencuci dan memasak harus berjalan kaki mendaki dan turuni bukit sejauh 200 meter ke sungai mengambil air setiap harinya.
Kepada BPN,Kalapas Nabire Yosep Yambise menceritakan kisah “Lapas Masuk Kampung “ yang digagasnya ini berawal laporan seorang warga binaannya yang tinggal di Kampung tersebut menceritakan kesulitan dan aktivitas warga kampungnya untuk mendapatkan air setiap harinya dari sebuah sungai.
Dimana untuk bisa sampai ke sungai tersebut warga kampungnya harus berjalan mendaki dan turuni bukit kemudian membawa pulang air menggunakan jerigen,timba dan wadah lainnya.
Keesokan harinya yosep mengajak beberapa warga binaan untuk melihat lansung kampung serta kendala warga setempat dalam mendapatkan air.
Setelah menghabiskan waktu seharian hanya untuk mengamati medan serta lokasi sungai akhirnya yosep berkesimpulan untuk membantu mengurangi beban warga kampung tersebut dengan membuat saluran air dari sungai menuju kampung bukit hijau.
Sebanyak 10 warga binaannya bersedia ikut dalam kerja bakti soaial dengan tema “Lapas Masuk Kampung “ yakni membangun saluran serta mengaliri air bersih dari sungai ke kampung bukit hijau.
Hanya membutuhkan waktu 3 hari dimulai Selasa Oktober 2016 sampai dengan Kamis 20 Oktober 2016,akhirnya warga kampung bukit hijau telah dapat menikmati air bersih yang tidak pernah berhenti dari sebuah pipa paralon tanpa harus berjalan,naik serta turuni bukit.
“ Wah luar biasa senangnya warga kampung bukit hijau ketika pertama sekali air keluar dari pipa yang saya bersama warga binaan lapas nabire bangun,sekarang mereka tidak perlu lagi jalan,naik dan turun bukit untuk ambil air,kehadiran warga binaan dalam membangun saluran dan mengaliri air bersih dikampung ini adalah wujud bukti nyata jika warga binaan lapas nabire bermanfaat bagi masyarakat baik dikota maupun di kota nabire “,jelas Yosep Yambise.
Walau semua material serta kebutuhan lainnya seperti 30 pipa paralon yang mengaliri saluran air bersih dari sungai ke kampung bukit hijau di beli oleh Yosep Yambise sendiri tanpa membebani warga kampung.
Bagi yosep dan semua warga binaan yang ikut senang dengan keberhasilan pekerjaan membantu warga kampung bukit hijau,dimana tenaga dan pikirannya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
|
Kalapas Yosep Yambise bersama anak warga kampung bukit
hijau di tempat pembangunan saluran air bersih |
“ Saya dan warga binaan yang ikut terlibat dalam kerja bakti tersebut sangat senang dengan berhasil meringankan beban warga kampung bukit hijau, Jujur saja,semua kebutuhan dalam membangun saluran dan mengaliri air bersih itu saya bon dari toko bangunan dikota nabire,kebetulan toko bangunan tersebut langganan dan senang dengan kegiatan pembinaan di lapas nabire nanti kalau sudah ada uang baru bayar “, jelasnya.
Bagi Yosep soal biaya kebutuhan dalam bakti sosial tersebut bukanlah sebuah masalah atau beban,bagi yosep adanya keikhlasan para warga binaannya dalam melakukan pekerjaan tersebut tanpa adanya paksaan serta tekanan.
Yosep dan warga binaannya yakin apapun kebaikan yang dilakukan dengan keikhlasan tanpa pamrih akan mendapat balasan yang lebih baik suatu saat kelak dari Tuhan sang pencipta.
“ Walau memang ini adalah kewajiban Pemda Nabire yang seharusnya namun saya senantiasa sampaikan pada warga binaan,apapun yang akan kita lakukan tidak boleh adanya paksaan atau tekanan maupun ajakan,semua harus ada keikhlasan,jika itu telah kita tanamkan disetiap pekerjaan suatu saat Tuhan sang pencipta akan membalasnya dengan kebaikan yang lebih baik “,pungkasnya.
Redaksi: T. Sayed Azhar