BAPANAS- Penyerang Kapolsek Tangerang Sultan Aziansyah (22) diketahui menjenguk napi teroris Amman Abdurrahman alias Oman di LP Nusakambangan. Sultan diduga kuat berbaiat saat menemui Oman pada Oktober 2015 itu.
Bagaimana pengawasan terhadap Maman dan napi teroris lainnya agar tidak melakukan perekrutan?
"Sebenarnya kalau masalah kunjungan itu memang hak setiap warga binaan untuk mendapatkan kunjungan. Namun kita juga sudah antisipasi sebetulnya dengan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan-pencegahan," kata Kepala Bagian Humas Ditjen PAS Akbar Hadi Prabowo saat dihubungi detikcom, Senin (24/10/2016).
Di antara upaya-upaya pencegahan itu, kata Akbar, yaitu dengan mengidentifikasi para pengunjung. Selain itu, lanjutnya, napi teroris juga diklasifikasi menjadi 3 yaitu ideolog, militan, dan pengikut.
"Jadi kalau memang dia tergolong pengkiut, dilakukan kegiatan pembinaan, tapi kalau yang tergolong ideolog dan militan, itu kita terapkan dengan one man one sel dengan pengamanan yang khusus, maximum security," ujarnya.
"Kemudian ya tentu saja dari sisi pengawasan dan sebagainya itu mendapatkan porsi lebih," sambungnya.
Akbar menuturkan, pembinaan secara umum juga dilakukan terhadap napi teroris. Seperti mendatangkan ulama, pendekatan Kalapas, hingga melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Densus 88 Antiteror Polri agar napi teroris kembali ke ajaran yang benar.
"Contohnya seperti Umar Patek, dia sudah mau menerima konsep nasionalisme, dia sudah mau mengibarkan bendera, itu kan luar biasa," tutur Akbar.
Akbar menjelaskan, ada dua macam pembinaan di lapas, yaitu pembinaan kepribadian dan kemandirian. Pembinaan kepribadian meliputi mental, spritual, wawasan kebangsaan napi.
"Kalau kemandirian itu berupa keterampilan warga binaan, kursus-kursus yang mengarah kepada kegiatan kerja, untuk memberikan bekal mereka setelah bebas," urainya.
Tentang Oman dan aktifitas jaringan teroris di luar Lapas bukan terkait Sultan Aziansyah saja. Selasa (16/8/2016) lalu, Densus 88 Antiteror Polri membekuk terduga atas nama Munir Kartono jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Nur Rohman. Munir diketahui merupakan anak buah napi Oman.(detikcom)
loading...
Post a Comment