TANJUNG PANDAN,(BPN)- Seakan tiada kata habis-habisnya permasalahan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Tanjung Pandan,Bangkalan Belitung.
Selain telah di cap sebagai sarang narkoba,lapas tanjung pandan juga kita juga marak dengan aksi pungli terhadap tahanan maupun napi berekonomi menengah keatas.
Maraknya peredaran narkoba yang melibatkan sejumlah narapidana dan oknum sipir lapas menenggelamkan nama Lapas Tanjung Pandan sebagai Lapas Terbaik di propinsi bangkalan belitung.
Demikian juga aktifitas pungutan liar atau pungli juga menambah deretan kasus yang terjadi di lapas tanjung pandan baru-baru ini.
Dari informasi yang diterima redaksi,Selasa (12/1/2019) dalam dua pekan belakangan ini aksi pumgutan liar yang dilakukan oleh sejumlah oknum pejabat lapas terhadap tahanan baru meningkat tajam.
Salahsatu sumber layak dipercaya menyebutkan,beberapa pekan lalu salahsatu tahanan baru kasus lakalantas diduga terpaksa menyerahkan uang sebanyak 15 juta kepada oknum pejabat lapas setempat.
“ Uang itu terpaksa diberikan agar tidak terlalu lama menghuni blok mapenaling atau strap sel, sekarang sudah di blok hunian,kebetulan tahanan kasus lakalantas itu orang kaya “,ungkap sumber yang meminta agar namanya tidak disebut demi keselamatan.
Sumber juga menyebutkan tahanan baru kasus Lakalantas tersebut merupakan anggota salahsatu keluarga pengusaha minyak terkenal di propinsi Bangka Belitung.
Nasib serupa juga dialami oleh tiga tahanan tindak pidana tipikor yang baru beberapa waktu lalu menghuni lapas tanjung pandan.
Ketiga tahanan tipikor salahsatunya akrab dipanggil Soni dikabarkan juga hampir menjadi korban pungli oknum pejabat lapas tanjung pandan.
Kepada ketiganya diminta agar dikenakan uang per orang 4 juta yang total keseluruhannya 12 juta untuk biaya agar tidak menghuni Blok Mapenaling.
Merasa di pungli ketiga tahanan tipikor tersebut tidak bersedia memberikannya yang akhirnya ketiga tahanan tipikor tersebut kembali dijebloskan ke dalam sel mapenaling hingga saat ini.
“ Satu orang diminta uang 4 juta karena mereka bertiga jadi 12 juta,rupanya mereka tidak mau bayar terus sama KPLP dimasukkan lagi ke Blok Mapenaling sampe sekarang “,beber sumber kepada redaksi.
Sementara itu Kalapas Klas IIB Tanjung Pandan Seno Utomo yang dihubungi redaksi menyangkal tudingan tersebut.
" Maaf ya, nggak benar semua berita itu, saya ada datanya terkait dengan berita itu. Kami berusaha maksimal untuk menegakkan aturan yang ada ,"bantah seno menanggapi informasi negatif di lapas tanjung pandan.
Seno juga menegaskan jika tidak benar adanya napi yang mendapatkan fasilitas keluar masuk lapas bahkan hingga praktek pungli.
" Tidak ada WBP yang keluar Illegal, apalagi pulang Subuh. Tidak benar juga ada Pungli. Intinya Kami Berkomitmen untuk betul-betul memberantas HALINAR. Tidak ada itu Bang. Kami Memiliki Surat Pernyataan dari Mereka. Masalah Pegawai yang terlibat Narkoba, itu di luar,bukan didalam dan itu sudah dan sedang diproses Hukum ",tegas seno.
Diakhir penjelasannya seno juga menegaskan berkomitmen untuk menjadi Lapas Tanjung Pandan yanh Berintegritas dan menjadi Lapas yang Wilayah Bebas Bersih Melayani dan Wilayah Bebas Korupsi. (Red)
Sementara itu Kalapas Klas IIB Tanjung Pandan Seno Utomo yang dihubungi redaksi menyangkal tudingan tersebut.
" Maaf ya, nggak benar semua berita itu, saya ada datanya terkait dengan berita itu. Kami berusaha maksimal untuk menegakkan aturan yang ada ,"bantah seno menanggapi informasi negatif di lapas tanjung pandan.
Seno juga menegaskan jika tidak benar adanya napi yang mendapatkan fasilitas keluar masuk lapas bahkan hingga praktek pungli.
" Tidak ada WBP yang keluar Illegal, apalagi pulang Subuh. Tidak benar juga ada Pungli. Intinya Kami Berkomitmen untuk betul-betul memberantas HALINAR. Tidak ada itu Bang. Kami Memiliki Surat Pernyataan dari Mereka. Masalah Pegawai yang terlibat Narkoba, itu di luar,bukan didalam dan itu sudah dan sedang diproses Hukum ",tegas seno.
Diakhir penjelasannya seno juga menegaskan berkomitmen untuk menjadi Lapas Tanjung Pandan yanh Berintegritas dan menjadi Lapas yang Wilayah Bebas Bersih Melayani dan Wilayah Bebas Korupsi. (Red)
loading...
Post a Comment