Napi Lapas Makassar Dianiaya Sekujur Tubuh, Ini Penjelasan Kalapasnya
Ilustrasi |
MAKASSAR - Kepala Rutan Klas 1 Makassar Sulistyadi mengatakan, AK, narapidana yang mengalami luka di sekujuh tubuh bukan dianiaya oleh petugas. Sulistyadi menjelaskan, narapidana kasus narkoba itu dikeroyok para tahanan usai ketahuan mencuri kartu ponsel sebanyak 3 kali.
"Dia mencuri di blok C dan itu sudah ke tiga kalinya tertangkap. Makanya penghuni blok C emosi," kata Sulistyadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/7/2020).
Sulistyadi mengungkapkan, AK nekat mencuri kartu ponsel agar bisa menghubungi keluarganya.
Usai pengeroyokan, petugas kemudian membawa AK ke poliklinik untuk mendapatkan perawatan medis.
"Sampai sekarang masih dirawat dan kondisinya sudah baikan," kata Sulistyadi. Atas hal tersebut, petugas kemudian memindahkan tahanan yang kedapatan melakukan pengeroyokan ke Rutan Klas 2 Takalar.
" Napi yang terlibat pengeroyokan sudah kami pindahkan supaya kejadian tidak berlanjut saja," tutup dia.
Sementara itu, Aswar, kakak dari AK mengecam insiden yang dialami adiknya tersebut. Dia mengatakan, adiknya diduga dianiaya oleh para sipir terkait pencurian kartu seluler yang dituduhkan kepada adiknya.
Atas insiden tersebut, Aswar akan melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar.
"Saya tahunya setelah kejadian penganiayaan terhadap adik saya itu dari salah satu napi di dalam. Yah mungkin karena merasa kasian sama adik saya," ujar Aswar.
Sebelumnya diberitakan, AK (41), seorang narapidana kasus narkoba di Rutan Klas 1 Makassar mengalami luka memar di sekujur tubuh. Aswar, saudara dari AK mengaku terkejut mengetahui kondisi yang dialami adiknya.
Dia mengatakan, adiknya diduga menjadi korban penganiayaan oleh sipir penjara pada 28 Juni lalu. Informasi tersebut didapatkan dari salah seorang narapidana yang mendekam di Rutan Makassar.
"Penyebabnya karena awalnya diduga mencuri kartu seluler, ini baru 'katanya'. Empat orang anggota sipir, itu diduga menganiaya korban, adik saya ini," katanya.(Red/Kompas)