Tragis,Sudah Akan Bebas, Napi Kasus Pengeroyokan Meninggal di Lapas Makassar
BAPANAS/MAKASSAR - Nurdin, ditemukan tidak bernyawa di dalam Lapas Kelas I Gunung Sari, Jalan Sultan Alauddin Makassar, Sabtu (10/12/2016).
Warga Jalan Laiya Makassar ini adalah narapidana kasus pengeroyokan yang tak lama lagi menghirup udara bebas.
Informasi yang dihimpun dari Kalapas Klas I Makassar, korban meninggal tak lama setelah ia mengisap rokok bersama rekan-rekannya sekira pukul 12:45 siang tadi. Sesaat setelah merokok korban terjatuh dan ditahan oleh rekan-rekannya, selanjutnya petugas membawanya ke klinik.
"Yang bersangkutan meninggal normal. Tadi pagi masih keluar di tempat kunjungan. Tapi saat sedang merokok bersama rekannya ia tiba-tiba terhuyung-huyung dan ditahan oleh temannya. Selanjutnya ia dibawa ke klinik Lapas," ungkap Marisidin, Kalapas Klas I Makassar, kepada Rakyatku.com.
Marisidin menyebut Nurdin tak lama lagi akan bebas dari kasus yang menjeratnya. Sayang maut menjemputnya terlebih dahulu.
"Dia masuk di Lapas pada Desember 2013 lalu. Tidak lama lagi akan bebas. Mungkin bulan 3 sudah bebas," tambahnya.
Sebelum kehilangan nyawa, selama di Lapas korban mendekam di Blok B2 Kamar 2 bersama narapidana lainnya. Marasidin juga menjelaskan, selama menjadi napi, Nurdin berulangkali menjalani perawatan di klinik. "Tapi saya belum tahu persis penyakitnya," tutup Marsidin.
Terpiash, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Kanwil Sulsel, Jauhar Vardin, mengaku belum mendapatkan informasi meninggalnya tahanan itu. "Saya belum mendapatkan informasi tentang itu," singkatnya.
Sementara itu, salah satu keluarga Nurdin, juga mengaku mengetahui penyebab korban meninggal. Sebab ia hanya ditelpon oleh pihak Lapas Kelas I Gunung Sari Makassar.
"Saya cuma dapat info dia meninggal. Tidak usah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Langsung saja ke rumah. Kami juga tidak keberatan," kata pria yang mengaku nama Usman, kepada Rakyatku.com di pekarangan Lapas Kelas I Makassar. (Newsrakyatku)
Warga Jalan Laiya Makassar ini adalah narapidana kasus pengeroyokan yang tak lama lagi menghirup udara bebas.
Informasi yang dihimpun dari Kalapas Klas I Makassar, korban meninggal tak lama setelah ia mengisap rokok bersama rekan-rekannya sekira pukul 12:45 siang tadi. Sesaat setelah merokok korban terjatuh dan ditahan oleh rekan-rekannya, selanjutnya petugas membawanya ke klinik.
"Yang bersangkutan meninggal normal. Tadi pagi masih keluar di tempat kunjungan. Tapi saat sedang merokok bersama rekannya ia tiba-tiba terhuyung-huyung dan ditahan oleh temannya. Selanjutnya ia dibawa ke klinik Lapas," ungkap Marisidin, Kalapas Klas I Makassar, kepada Rakyatku.com.
Marisidin menyebut Nurdin tak lama lagi akan bebas dari kasus yang menjeratnya. Sayang maut menjemputnya terlebih dahulu.
"Dia masuk di Lapas pada Desember 2013 lalu. Tidak lama lagi akan bebas. Mungkin bulan 3 sudah bebas," tambahnya.
Terpiash, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Kanwil Sulsel, Jauhar Vardin, mengaku belum mendapatkan informasi meninggalnya tahanan itu. "Saya belum mendapatkan informasi tentang itu," singkatnya.
Sementara itu, salah satu keluarga Nurdin, juga mengaku mengetahui penyebab korban meninggal. Sebab ia hanya ditelpon oleh pihak Lapas Kelas I Gunung Sari Makassar.
"Saya cuma dapat info dia meninggal. Tidak usah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Langsung saja ke rumah. Kami juga tidak keberatan," kata pria yang mengaku nama Usman, kepada Rakyatku.com di pekarangan Lapas Kelas I Makassar. (Newsrakyatku)