BAPANAS NEWS

Razia ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi gangguan kamtib (keamanan dan ketertiban) yang dapat mengganggu proses pembinaan warga binaan. Kamis (19/12/2024).

Plh Kepala Rutan Buntok, Zulkifli, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang masuk ke dalam kamar hunian. 

"Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua warga binaan serta petugas. Razia ini juga menjadi sarana untuk mendeteksi dini potensi masalah yang mungkin terjadi," ujarnya.

Dalam razia kali ini, petugas memeriksa setiap kamar hunian dan menemukan beberapa barang yang tidak diperbolehkan. Dengan dilakukannya razia ini, diharapkan Rutan Buntok dapat menjadi tempat yang lebih aman, serta mendukung program rehabilitasi yang sedang berjalan. 

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada warga binaan. Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala." Tutup Zulkifli.(Humas)

Kegiatan yang dilaksanakan dengan khidmat ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air kepada seluruh pihak yang terlibat, baik petugas Rutan maupun para warga binaan. Upacara dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam amanatnya, Plh Kasubsi Pengelolaan, Bapak Ahmad, selaku inspektur upacara mengingatkan pentingnya peran serta setiap individu dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Hari Bela Negara bukan hanya sekedar peringatan, tetapi juga sebagai momentum untuk merenungkan makna pengabdian terhadap bangsa, baik itu melalui tugas negara maupun dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Selain itu, Plh Kasubsi Pengelolaan Rutan Buntok juga mengapresiasi partisipasi aktif warga binaan dalam kegiatan upacara tersebut, yang menunjukkan kesadaran akan nilai-nilai nasionalisme. 

"Kami berharap semangat bela negara ini dapat terus tumbuh dalam diri para warga binaan, untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa pembinaan di Rutan Buntok," tutupnya.(Humas)

Acara ini dihadiri oleh berbagai pegawai yang lain dari instansi terkait dan diikuti oleh seluruh jajaran pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Senin (16/12/2024).

Refleksi Akhir Tahun 2024 merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun sebagai ajang evaluasi dan refleksi atas berbagai pencapaian dan tantangan yang dihadapi selama setahun terakhir. 

Acara ini bertujuan untuk mendorong setiap unit pemasyarakatan agar terus meningkatkan kinerja, pelayanan, dan penegakan hukum, serta memperkuat komitmen terhadap reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang prima.

Dalam kesempatan ini, Kepala Rutan Kelas IIB Buntok menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan refleksi yang digelar secara daring, memanfaatkan teknologi untuk memastikan aksesibilitas bagi seluruh peserta, meski terpisah oleh jarak. 

"Melalui refleksi ini, kami bertekad untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan di Rutan Kelas IIB Buntok. Kami juga berupaya untuk memastikan bahwa program pembinaan dan pendidikan kepada warga binaan berjalan dengan efektif, serta meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik," ujar Sinardi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta budaya kerja yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap dinamika yang terjadi di lapangan. Sebagai penutup, Kepala Rutan Kelas IIB Buntok berkomitmen untuk terus mendukung dan berpartisipasi aktif dalam berbagai inisiatif dan program yang digagas.(Humas)

Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi ini diterima langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lubuklinggau, Hamdi Hasibuan dan diberikan secara langsung oleh Menteri dan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Kepala Lapas Lubuklinggau, Hamdi Hasibuan, mengatakan bahwa "predikat WBK ini menjadi bukti komitmen dan keseriusan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel serta dalam membangun reformasi birokrasi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan warga binaan.

“Kami berjanji akan terus berupaya mepertahankan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan melakukan inovasi inovasi di bidang pelayanan yang bermanfaat bagi masyarakat untuk selanjutnya meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani” ucap Hamdi.

Capaian ini menjadi kado manis bagi Lapas Kelas IIA Lubuklinggau di penghujung tahun 2024. Penghargaan WBK yang diraih Lapas Lubuklinggau tidak hanya membuktikan kualitas layanan, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi instansi lainnya dalam menciptakan instansi yang bebas dari korupsi dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.(Humas)