BAPANAS/TARAKAN- Aparat Kepolisian Resor Tarakan mengembalikan Faeda alias Peda ke dalam Lapas Kelas II A Tarakan. Narapidana itu dikembalikan beberapa jam setelah kericuhan di lapas tersebut, Rabu (7/12/2016).
Peda merupakan napi dengan kasus narkotika diputus empat tahun penjara dan baru menjalani masa hukumannya satu tahun penjara.
Dibantu dua petugas keamanan, Peda yang mengenakan kaos putih dan celana jins pendek tampak berjalan pincang memasuki Lapas Klas II A Tarakan. Ia disambut riuh dan tepuk tangan dari para napi yang memadati setiap sisi dalam Lapas.
Waka Polres Tarakan Kompol Riski Fara Sandy mengatakan, FD dikembalikan ke Lapas setelah dilakukan negosiasi antara pihak Kepolisian dan Lapas Klas II A Tarakan untuk menenangkan para napi.
“Setelah FD dikembalikan ke Lapas, keadaan kembali kondusif. Para tahanan kemudian kembali ke dalam sel tahanan masing-masing. Namun kondisi Lapas masih tetap kita pantau,” jelas Kompol Riski Fara Sandy dikutip dari Tribratanews.
Ditanya mengenai rencana penyidikan Peda, pihak Kepolisan sudah mengantongi izin dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Perwira berpangkat melati satu ini masih melihat kondisi selanjutnya.
![]() |
Kondisi pengamanan Lapas Kelas II A Tarakan, Rabu (8/12/2016).
|
”Kita lihat dulu perekembangannya seperti apa, pengembangan penyidikan FD tetap kita lakukan. Masih ada upaya hukum lain yang bisa kita jalankan,” tegasnya.
Kompol Riski menambahkan, saat kondisi lapas ricuh, personel yang dilibatkan dalam pengamanan berjumlah 150 orang dari Polres Tarakan, satu kompi personel Detasemen C Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim, dan satu kompi personel Kodim 0907/Tarakan.
”Pengamanan dilakukan dari luar, untuk mengantisipasi benturan yang bisa menimbulkan korban,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Satuan Reskoba Polres Tarakan serta Kepolisian Parepare, Sulawesi Selatan, hendak menjemput Peda guna penyidikan peredaran narkoba jenis sabu seberat tiga kg di Parepare. Peda sendiri diduga memainkan perannya mengatur peredaran sabu dari dalam Lapas.
Saat hendak dijemput, para napi yang ketika itu sedang berada di luar sel tahanan pun kemudian membuat aksi solidaritas dengan membuat kericuhan di dalam Lapas sejak pukul 11.00 WITA dan meminta FD tidak dibawa Polisi.
Pihak Lapas bersyukur tidak ada Napi yang kabur. Meskipun kaca kantor, satu unit Closed Circuit Television (CCTV), serta pintu portir I dan II mengalami kerusakan.
“Alhamduliah tidak ada yang lari, kami berterimakasih atas pengamanan dari aparat Kepolisian tadi. Untuk kerugian jelas ada, tapi kami tidak mengetahui pastinya berapa,” kata Kepala Bidang Keamanan Lapas Kelas II A Tarakan, Irwan Sopian.(tribunnews)
loading...
Post a Comment