Heboh !!! Napi asal Tapteng Tewas diduga Dianiaya di Lapas Bulak Kapal Bekasi
Keluarga korban |
Bapanasnews- Seorang tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi, meninggal dunia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulak Kapal, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. ZAN (26) ditemukan tidak bernyawa dalam posisi tergantung di kamar mandi lapas, Minggu (19/5/2024) kemarin.
Namun pihak keluarga mengaku curiga dan
menduga kematian tersebut tidak wajar, karena ada sejumlah luka sobek dan luka
lebam di beberapa bagian tubuh tersangka kasus narkotika tersebut. ZAN baru
sekitar 4 hari ditahan di lapas Bulak Kapal dengan status titipan Kejaksaan
Negeri Kota Bekasi
Pihak keluarga mengungkapkan, mereka
menerima kabar duka dari Betty Meidinana Sitorus, yang berdomisili di Kranggan
Pasar RT 01/04 Jati Sampurna, Kecamatan Jati Sampurna, Kota Bekasi. Betty
merupakan tante ZAN dan satu kampung di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Berdasarkan penuturan Betty, korban yang
ditangkap Polda Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 18 Januari 2024 dengan
kasus narkoba ini, meninggal gantung diri di kamar mandi Lapas Kelas IIA Bulak
Kapal, Kota Bekasi.
"Minggu 19 Mei 2024 sekitar pukul
7.30 WIB, kami dikabari Betty jika ZAN telah meninggal akibat gantung diri di
kamar mandi Lapas," tutur Sahnan Nasution, ayah kandung korban, saat
disambangi di kediamannya, di Badiri, Tapanuli Tengah, Senin (3/6/ 2024).
Sedikit kalut, Sahnan Nasution beserta
keluarga bermusyawarah agar jenazah korban bisa dibawa pulang ke Tapteng. Hasil
musyawarah, korban diterbangkan dari Jakarta menuju Tapteng. Dengan mentransfer
uang Rp 15 juta, keluarga menyerahkan proses pemulangan jenazah kepada Betty
Meidina Sitorus.
Hingga akhirnya, dengan didampingi
Khairuddin Nasution, adik kandung korban yang berdomisili di Jakarta, jenazah
tiba di Tapteng melalui Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Senin (20/5/2024),
sekira pukul 14.00 WIB.
Tiba di rumah duka, pihak keluarga nekat
membuka peti dan kain kafan. Keluarga pun kaget, di tubuh korban dipenuhi luka
lebam dan luka sayatan. Ada luka berlobang di leher, kaki sebelah kiri dijahit,
kulit perut terkelupas, dan ada bekas luka sulutan di kedua kaki.
Kecurigaan keluarga semakin tinggi,
Karena surat keterangan kematian yang dikeluarkan RS Bhayangkara Tk.I R.Said
Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, yang ditandatangani dr Asri Megaratri
Pralebda, Sp.FM, tidak mencantumkan penyebab kematian korban.
Untuk memastikan penyebab kematian
korban, keluarga memberikan surat kuasa khusus kepada Kantor Hukum Farhat Abbas
& Rekan, beralamat di Jalan Kemang Utara, Kelurahan Bangka, Kecamatan
Mampang Prapatan, Jakarta.
"Kami minta polisi melakukan
penyelidikan atas kejadian yang menimpa anak saya. Semoga dapat terungkap
secara terang benderang," pungkas Sahnan.(suara indonesia)