Video: Dipicu Sipir Aniaya Napi, Lapas Parigi Rusuh
Napi: " Kami Butuh Pembinaan, Kami Manusia Bukan Binatang "
PALU,(BPN)- Ratusan Narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Parigi, Sulawesi Tengah, mengamuk,Kamis petang (7/10).
Para narapidana sempat membakar kasur dan kursi kayu di luar blok tahanan pada Kamis petang, hingga berupaya menerobos pintu Lapas, dan sebagian besar ruangan kantor dikuasai ratusan narapidana.
Bahkan, sempat terjadi aksi lempar batu dan sejumlah botol kaca ke arah petugas yang mencoba menenangkan narapidana di sisi tengah gerbang utama menuju ruang tahanan.
Amukan ratusan napi di Lapas Kelas III Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) dipicu karena sipir memukul lima orang napi. Lima napi tersebut terjaring razia handphone di dalam lapas.
"Kami hanya minta keadilan, kalaupun ada kesalahan dari teman-teman napi, jangan langsung main pukul. Buktinya ada 5 orang napi dipukul atau dianiaya oleh petugas," ungkap salah seorang napi di Lapas Kelas III Parigi Moutong kepada wartawan pada Kamis (7/10/2021) malam.
Menurut para napi, mereka membutuhkan pembinaan, bukan dianiaya karena kedapatan membuat kesalahan.
"Kami disini di dalam penjara butuh pembinaan, kami manusia bukan binatang untuk dipukul. Masih banyak hukuman lain selain dipukul, apalagi hanya disebabkan adanya HP," tegasnya.
Untuk mengamankan lapas, Polres Kabupaten Parigi Moutong mengerahkan ratusan personel.
Guna meredam situasi itu agar tidak menimbulkan keributan meluas, polisi lalu melakukan pengamanan dengan personel gabungan.
"Kurang lebih 180 personel gabungan Polri dan TNI bersiaga di Lapas Parigi untuk menjaga situasi di sana,Kami belum bisa masuk ke lingkungan blok narapidana, kami masih mengupayakan langkah persuasif dengan melakukan negosiasi," ujar Achpa
Sementara itu, Kepala Lapas Parigi Moutong, Muhammad Askari Utomo mengatakan bahwa tuntutan para napi untuk segera memproses pegawai atau sipir atas dugaan penganiayaan akan ditampung dan diteruskan ke pimpinan. Ia menyebutkan bahwa pihaknya kini fokus untuk menciptakan situasi di dalam Lapas tetap kondusif.
"Tuntutan napi kita dengarkan dan akan kami teruskan ke pimpinan. Fokus kami sampai detik ini, yang jelas situasi terkendali dan kondusif. Namun kami siap untuk diperiksa," kata Kalapas Muhammad Askari Utomo.
"Kami disini di dalam penjara butuh pembinaan, kami manusia bukan binatang untuk dipukul. Masih banyak hukuman lain selain dipukul, apalagi hanya disebabkan adanya HP," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Parigi Moutong, Muhammad Askari Utomo mengatakan bahwa tuntutan para napi untuk segera memproses pegawai atau sipir atas dugaan penganiayaan akan ditampung dan diteruskan ke pimpinan. Ia menyebutkan bahwa pihaknya kini fokus untuk menciptakan situasi di dalam Lapas tetap kondusif.
"Tuntutan napi kita dengarkan dan akan kami teruskan ke pimpinan. Fokus kami sampai detik ini, yang jelas situasi terkendali dan kondusif. Namun kami siap untuk diperiksa," kata Kalapas Muhammad Askari Utomo.(Detik/jppn)
Video wawancara para napi lapas parigi, " Kami Manusia bukan Binatang ":