|
Johan Ary sadewa bersama napi teroris Pepi fernado memperlihatkan hasil batik nusantara |
BAPANAS- Dalam dua Siaran lansung mata najwa yang baru-baru ini menyiarkan tayangan berjudul OTT Lapas Sukamiskin dan pesta narkoba di penjara yang terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba,rentetan kasus penangkapan sipir lapas yang terlibat narkoba hingga temuan Ombudsman di Lapas Sukamiskin masih adanya sel mewah yang dihuni oleh para terpidana korupsi seakan memperlihatkan betapa bobroknya pengelolaan lapas saat ini.
Bahkan seakan mempertontonkan kepada publik betapa rusaknya moral serta tidak becusnya para petugas maupun pejabat di lingkungan kemenkumham khususnya ditjenpas mengelola penjara di Indonesia.
Namun vonis tersebut tentu saja tidak serta merta dapat dilekatkan pada semua pejabat serta petugas pemasyarakatan,dimana begitu banyak petugas maupun petugas pemasyarakatan yang memiliki prestasi dan seharusnya dapat dijadikan teladan bagi petugas di lingkungan instansi negara lainnya.
Sebut saja Johan Ary Sadewa (31) petugas pemasyarakatan yang hampir setiap harinya menghabiskan waktu pulang pergi dari Cilacap ke Nusakambangan.
Penasaran apa yang dilakukan oleh petugas pemasyarakatan ini kan,selain menjabat menjabat Kasubsibregistrasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cilacap, Johan merupakan seorang mentor batik.
Karena keahliannya dalam membatik,johan mendapatkan kepercayaan dari pimpinan diKantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Tengah untuk mengajarkan keterampilan membatik pada warga binaan yang menghuni di Lapas Nusakambangan.
Dari mulut johan terucap kata-kata kekecewaan serta kesedihan saat melihat acara televisi serta media lainnya yang dengan mudah memvonis buruk terhadap kinerja petugas pemasyarakatan.
“ Saya Sedih sekali ketika melihat berita mata najwa, tidak semua petugas pemasyarakatan buruk, saya adalah buktinya keahlian saya membatik..kalau siang saya ke lp permisan nusakambangan mengajar batik..dan sering pulang malam “,ungkap johan kepada redaksi.
Johan yang sebelumnya bertugas di Lapas Payakumbuh Sumatera Barat kemudian di mutasikan ke lapas cilacap menuturkan masih banyak petugas pemasyarakatan di Indonesia yang bekerja sesuai SOP dan lebih baik dari yang diberitakan di televisi ataupun media lainnya.
“ Masih banyak petugas maupun pejabat pemasyarakatan di negeri ini yang bekerja dengan tulus dan Ikhlas seperti kami “,tutur johan.
Johan menceritakan jika dirinya demi nama baik pemasyarakatan rela menghabiskan waktu dalam menjalankan fungsi serta tugas membina warga binaan khususnya napi teroris.
Usai menyelesaikan tugasnya di Lapas Cilacap pada pukul 12:00 WIB siang,dirinya lansung berangkat menuju Lapas Permisan Nusakambangan untuk mengajarkan keterampilan membatik pada warga binaan kasus terorisme.
Di Lapas Permisan para warga binaan yang tersangkut kasus terorisme mendapatkan sejumlah pembinaan baik kerohanian maupun keterampilan salahsatunya adalah membatik.
Dilapas permisan johan menghabiskan waktu mengajarkan cara membatik kepada sejumlah warga binaan teroris kelas kakap di negeri ini yang dikenal sangat berbahaya.
Salahsatunya terpidana 20 tahun penjara kasus teror bom buku Pepi Fernando dan terpidana Jhon Kei.
Melalui keterampilan membatik yang diajarkan oleh johan pepi fernado berhasil mengubah ideologi radikalismenya,hingga saat ini terpidana teroris bom buku ini telah kembali ke NKRI dan setiap harinya menuangkan segala inspirasinya kedalam seni membatik di Lapas Permisan.
Demikian juga,Jhon kei yang dikalangan masyarakat ibukota jakarta dikenal merupakan bos preman terkenal serta memiliki segudang anakbuah,lewat pembinaan yang dilakukan johan, jhon kei telah menjadi seorang pembatik yang berbakat.
Bagi Pekerjaan mengajarkan keterampilan memembatik kepada warga binaan khususnya warga binaan yang berkasus teroris bukanlah hal mudah,disamping menghabiskan banyak waktu juga membutuhkan tenaga extra.
“ Ini salah satu keberhasilan kami melakukan pembinaan, hingga terpidana kasus teror bom buku pepi fernando dapat kembali ke NKRI, dan Jhon Kei dapat ikut berkarya, yang unik..lewat pembinaan batik ini..pepi fernando menuangkan ke batik nusantara bahwa dia sekarang telah mengakui NKR, berat memang..tapi semua ini saya lakukan untuk pemasyarakatan “,tuturnya.
Usai menyelesaikan tugasnya sebagai mentor membatik di lapas permisan pada pukul 19:00 WIB malam,,johan kembali ke lapas cilacap melalui rute yang sama guna fingerprint kehadiran.
Pekerjaan tersebut setiap hari di laksanakan tanpa pernah mengeluh atas setiap kendala yang dihadapinya,ini dilakukan semata-mata sebagai wujud pengabdiannya kepada pemasyarakatan.
Cuma hati ini terpukul..jika masyarakat banyak yang melihat kami dengan mata kiri..Coba mereka jadi saya sehari saja... Rasakan perjuangan kami sehari saja, saya akan pertaruhkan baju saya jika mereka tidakkan mampu melakukannya, mungkin kisah saya ini dapat menjadi semangat serta tolak ukur bagi masyarakat jika masih banyak petugas pemasyarakatan yang bekerja tulus dan ikhlas “,pungkas johan.
Sebelumnya Johan merupakan Kasubsi Kegiatan Kerja di lapas payakumbuh sumatera barat yang tidak lama kemudian dimutasikan ke lapas cilacap jawa tengah dengan jabatan kasubsibregistrasi.
Selama masa kariernya johan telah tiga kali di eselon 5 namun semangatnya untuk menjadikan menjadikan pemasyarakatan lebih baik tidak pernah berhenti.
“ Walau saya sudah tiga kali di eselon 5 namun saya tidak mengharapkan apa-apa dengan apa yang telah saya lakukan saat ini,yang utama sekali saya ingin pemasyarakatan itu lebih baik dari hari-hari yang telah berlalu “,harap johan yang juga putra asli sumatera barat kelahiran solo.
Sementara itu kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Yeni Yuwono sat dihubungi Redaksi membenarkan jika kegiatan yang dilaksanakan oleh Petugas Johan adalah permintaan dirinya.
Langkah tersebut neburt kadivpas telah tepat sekali dilakukanya karena dalam penilaiannya johan merupakan sosok petugas yang memiliki kemampuan yang dimana tidak memiliki oleh petugas lainnya.
" Ya benar sekali, johan dimata saya merupakan sosok petugas yang luar biasa,kemampuan yang dimilikinya tidak dimiliki oleh yang lain, disamping dia bisa mengajarkan keterampilan seni membatik, johan juga bisa memasarkanya, semoga dengan kemampuan seni membatik yang dimiliki johan dapat bermanfat bagi pembinaan warga binaan dan pemasyarakatan khususnya, ujar yeni yang dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, senin (17/9/2018).(Redaksi)