Seorang gembong besar narkoba antar provinsi asal Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, bernama Erwin Gultom, justru mendapat perlakuan khusus bahkan luar biasa. Yah, dia diperlakukan seperti raja.
Hal itu terungkap berkat investigasi tim Metro Online selama 1 pekan di Lapas Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Erwin Gultom yang terkenal licin lantaran cukup royal menyawer aparat di Sumut itu, diyakini melakukan aksi suap serupa selama menjalani hukuman di Aceh.
Perjalanan ke Kuala Simpang itu berkat informasi yang disampaikan sumber wartawan yang menyebutkan, Erwin tak pernah ada di dalam Lapas Kelas II-B Kuala Simpang. Hasil penelusuran, sang gembong sabu-sabu itu memang tak pernah nampak batang hidungnya di Lapas. Hal itu juga diamini sejumlah petugas Lapas, serta para tamping yang dapat ditemui tim yang diutus redaksi.
Bahkan nama Erwin Gultom pun sangat familiar di sana. Tak seorang pun pegawai mau pun tamping yang tidak mengenalnya. “Bang Gultom sudah bebas bang. Nggak ada lagi dia di sini,” begitu kata yang terucap dari tiap pegawai dan tamping yang disambangi.
Namun penjelasan berbeda disebutkan Kalapas Kuala Simpang, Masudi BcIP SPd yang dihubungi via seluler. Dia mengaku Erwin Gultom ada, tapi bukan di dalam Lapas, melainkan di kolam sebelah bangunan Lapas.
Dibertahukan bahwa sudah beberapa hari tim Metro Online melakukan investigasi langsung ke lapas dan kolam yang ada di sampingnya, namun wujud Erwin Gultom tidak pernah ada, Masudi berkelit lagi.
“Itu dia (Erwin Gultom-red) kadang-kadang keluar bibit tanaman, kadang beli racun, beli apa… gitu lho. Kita saja ngobrol kemarin di sini kumpul (bersama Erwin Gultom-red),” kilahnya lagi dalam wawancara by phone pada 12 Mei 2017.
Disinggung soal Erwin Gultom masih dalam proses hukum yang belum tuntas di Sumut, pasca melarikan diri saat akan divonis 5 tahun di Pengadilan Negeri (PN) Kota Stabat, Kabupaten Langkat pada Selasa (17/11/2015) lalu, Masudi awalnya mengaku tidak tahu. Namun keterangan berikutnya, dia justru membeberkan bahwa dia tahu dengan perkara itu.
“Oh, itu kita nggak tahu itu. dari kejaksaan juga tidak ada pemberitahuan. Kemarin kan saya tanya Kasipidum Kejaksaan Negeri Kuala Simpang via telepon, nggak ada katanya. Berkasnya juga yang dikirim ke sini (lapas-red) nggak ada,” jawabnya.
Inilah keterangan Masudi berikutnya yang justru mematahkan jawaban pertamanya. “Sudah itu waktu sidang (di PN Kuala Simpang-red), kami juga sudah menelepon Kejaksaan Negeri Stabat, tapi nggak ada balasan,” katanya meski tanpa ditanya.
Dipertanyanyakan lebih lanjut soal pernyataannya bahwa tidak ada tanggapan dari Kejari Stabat, dia makin mempertegasnya.
“Iya, kemarin demi Allah saya menelepon kasipidum. Jadi kemarin itu kejaksaan negeri Stabat sudah diberitahukan, sudah ditelfon bahwa ini sedang proses sidang,” katanya.
Dalam perbicangan itu, Masudi kembali menegaskan, pihaknya sudah mengkordinasikan soal Erwin Gultom ke Kejari Stabat.
Katanya, ditanya via telepon, apa betul ada informasi dari sana (Erwin Gultom-red), waktu mau vonis itu melarikan diri? Kejari Stabat malah tak melakukan tindakan apa pun.
|
Napi erwin gultom berpakaian necis |
“Ohh… iya…iya nanti kami cek dulu,” kata Masudi meniru jawaban pihak Kejari Stabat waktu itu, namun ditunggu-tunggu juga belum ada berkas atau kordinasi dari Kejari Stabat tersebut.
Masudi bersikukuh, pihaknya sudah berusaha mengkordinasikan soal Erwin Gultom ini kepada pihak kejaksaan.
“Saya sudah berkordinasi lewat kejaksaan negeri yang di sini. Saya bilang, kalau memang ada (perkara terkait Erwin Gultom-red), apalagi nanti sudah mau putus atau apa, atau mau dieksekusi, tolong disampaikan. Karena Gultom ini kan, kalau PB-nya paling sebulan lagi, bahkan tak sampai sebulan,” terangnya.
“Kalau memang ada eksekusi, secara rahasia saja beritahukan dengan kami. Karena dia ini sedang asimilasi di sini,” katanya.
Lalu untuk meyakinkan kebenaran ucapannya bahwa Erwin Gultom memang masih dalam kekuasan mereka, redaksi meminta dikirimi bukti foto keberadaan Erwin Gultom tersebut. Masudi pun berjanji akan menyanggupinya dalam perbincangan pukul 14.27 wib di hari Jumat 12 Mei 2017 lalu itu.
Ketika foto Erwin Gultom ditagih via aplikasi Whatsapp sekitar 1 menit pasca komunikasi tadi atau di pukul 14.29 wib, Masudi tak membalas hingga pukul 14.45 wib. “Ok Pak. Nanti saya kirim. Saya masih ada tamu di kantor,” jawabnya.
Namun jawaban berbeda lagi disebutkannya hampir satu jam ke depan, atau tepatnya pada pukul 15.39 wib. “Ok Siap. Saya masih antar tamu di Langsa. Nanti saya pulang dari Langsa, saya foto sama Gultom. Langsung saya kirim ke WA,” katanya membuat redaksi semakin ragu bahwa Erwin Gultom sebenarnya tidak berada di Lapas mau pun di Kolam Binaan seperti disebutkannya.
Barulah setelah hampir 3 jam berikutny, atau tepatnya pada pukul 18.11 wib, Masudi mengirimkan foto ke WA redaksi. “Foto Erwin Bintang Gultom dkk di kolam samping Lapas Kuala Simpang,” begitu isi pesannya.
Namun foto yang dikirim itu justru semakin menimbulkan kecurigaan karena tampilan sang dedengkot narkoba antar provinsi itu sangat rapi, necis, berbeda jauh dengan tahanan yang menjalani masa hukuman (lihat foto).
Atas kecurigaan inilah, redaksi memutuskan untuk melakukan investigas lanjutan dengan terjun langsung. ikuti lanjutannya… (Metroonline)