![]() |
Kalapas Kerobokan Tony Nainggolan |
DENPASAR,(BPN)- Lapas Kerobokan menanggung utang sebesar Rp 1,95 miliar karena ketidaksesuaian antara anggaran yang disiapkan dengan jumlah penghuni yang kini sudah melebihi kapasitas.
Utang-utang tersebut merupakan sisa belanja tahun 2016 yang harus dibayarkan melalui anggaran tahun 2017.
"Total utang lama Rp 1,2 miliar, utang 2016. Terus ditambah biaya jasa dan listrik Rp 600 juta dan tagihan Rumah Sakit Sanglah yang belum terbayar Rp 150 juta," kata Kalapas Kerobokan Tony Nainggolan saat ditemui di Denpasar, Senin (8/5/2017).
Hal ini tidak lepas dari perbedaan jumlah tahanan saat penyusunan anggaran dengan kondisi rill. Untuk tahun 2017, Lapas Kerobokan dipastikan akan kekurangan anggaran operasional.
"Anggarannya Rp 17 miliar. Hitungan kami akan habis bila Juli nanti, sisanya kami akan berutang lagi," ujarnya.
Hal ini disebabkan sebagian besar anggaran digunakan untuk menutup utang tahun sebelumnya.
Saat penyusunan anggaran, pihak lapas menggunakan asumsi jumlah warga binaan adalah 1.045 orang.
Demikian pula dengan anggaran kesehatan yang dianggarkan Rp 60 juta hanya cukup untuk opname 5 warga binaan. Padahal, kenyataannya, jumlah yang sakit jauh melampaui yang dianggarkan. Belum termasuk pembengkakan penggunaan listrik.
"Antisipasinya surat pengakuan utang yang diteruskan ke Kanwil Kumham Bali nanti sebelum sampai ke meja Sekjend Kementerian Hukum dan HAM," ujar Nainggolan.(republika)
loading...
Post a Comment