BAPANAS NEWS

Pemberian remisi bagian dari perayaan hari besar keagamaan dan bentuk penghargaan atas perilaku baik narapidana.

Acara pemberian remisi ini dilakukan serentak secara nasional, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto (kanan) memberikan sambutan saat pemberian remisi khusus Hari Raya Nyepi dan Idul FItri di Lapas Kelas II A Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Kementerian Imipas memberikan remisi atau pengurangan masa tahanan dalam rangka Nyepi dan Idul Fitri kepada 157.933 narapidana di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi. Lapas Binjai mengikuti acara ini melalui konferensi video (zoom meeting). Jum’at (28/03/2025)

Di Lapas Kelas IIA Binjai, acara Pemberian Remisi Khusus digelar di Aula Lapas Binjai. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kalapas beserta jajaran dan warga binaan penerima remisi. Kepala Lapas Kelas IIA Binjai, Wawan Irawan, menjelaskan, “total ada 989 orang yang mendapatkan remisi Khusus pada hari ini. Terdiri dari 4 orang mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya Nyepi, dan 985 orang Warga Binaan mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri” Ucapnya.

"Remisi ini bukan hanya sebagai pengurangan masa hukuman, tetapi juga sebagai motivasi bagi para warga binaan untuk terus berbuat baik, menjalani proses pembinaan dengan penuh tanggung jawab, dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik," ujar Wawan.

Diantara 985 orang warga Binaan yang mendapatkan remisi khusus Idul Fitri ada 4(empat) orang Warga Binaan yang mendapatkan Remisi Khusus II yang artinya mereka akan langsung bebas pada saat Hari Raya Idul Fitri nanti di Tanggal 31 Maret 2025.(Humas)

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Donni Isa Dermawan, Kepala Bidang Pembinaan Ismadi, serta jajaran petugas Lapas Medan.

Di tengah antusiasme masyarakat, Kalapas Herry Suhasmin menegaskan bahwa kegiatan berbagi takjil ini merupakan bentuk nyata dari semangat Pemasyarakatan yang humanis dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Hal ini selaras dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, serta motto 'Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat' yang digaungkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Lapas bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga memiliki kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan berbagi takjil ini bukan hanya sekadar memberikan makanan berbuka puasa, tetapi juga mempererat hubungan antara Lapas dan masyarakat,” ujar Herry.

Ka. KPLP Donni Isa Dermawan menambahkan bahwa kegiatan berbagi ini telah menjadi agenda tahunan di Lapas Kelas I Medan selama bulan Ramadan. 

“Setiap tahunnya, kami rutin menggelar kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan. Semoga dengan berbagi takjil ini, kita dapat meraih keberkahan bersama,” ungkap Donni.

Sementara itu, Kabid Pembinaan Ismadi menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar berbagi makanan, tetapi juga bagian dari nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sosial. 

“Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi antara Lapas dan masyarakat. Walaupun sederhana, kami ingin berbagi kebahagiaan di bulan yang penuh berkah ini,” tutur Ismadi.

Dengan penuh kehangatan, petugas Lapas Kelas I Medan membagikan takjil kepada pengendara dan pejalan kaki yang melintas. Senyum bahagia pun terpancar dari wajah para penerima, yang merasa terbantu dengan hidangan sederhana namun penuh makna ini.

Melalui kegiatan ini, Lapas Kelas I Medan ingin menegaskan bahwa Pemasyarakatan tidak hanya bertanggung jawab dalam pembinaan warga binaan, tetapi juga berperan aktif dalam aksi sosial yang memberikan manfaat bagi masyarakat. 

“Kami ingin Lapas Kelas I Medan terus menjadi bagian dari masyarakat, tidak hanya dalam hal pembinaan tetapi juga dalam berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat,” pungkas Herry.(Humas)

Acara utama berlangsung di Lapas Kelas IIA Cibinong, sementara jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sumatera Utara mengikuti kegiatan ini melalui sambungan virtual di Aula Lapas Kelas I Medan.

Dalam acara Pemberian Remisi Hari Suci Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 yang diikuti oleh Lapas Kelas I Medan secara virtual. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan bahwa pemberian remisi ini merupakan bentuk apresiasi kepada warga binaan yang telah menunjukkan perubahan positif selama menjalani masa pembinaan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Mashudi, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara petugas lapas dan warga binaan dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang kondusif. 

Beliau juga menyoroti bahwa pemberian remisi pada momen Hari Raya Idul Fitri dan Nyepi yang berdekatan tahun ini merupakan kesempatan bagi warga binaan untuk lebih introspektif dan memperbaiki diri. 

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Dr. Adhayani Lubis, SpKj., M.KM, serta Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno. Turut hadir Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Medan sekitarnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) Remisi bagi warga binaan Lapas Medan. Untuk Lapas Kelas I Medan.

Sebanyak 9 warga binaan menerima Remisi Khusus (RK) I Hari Raya Nyepi. Sementara itu, dalam perayaan Idul Fitri tahun ini, sebanyak 1.862 warga binaan Lapas Medan diusulkan menerima remisi. 

Rinciannya, sebanyak 1.859 orang mendapatkan RK I atau pengurangan sebagian masa pidana, sedangkan 3 orang lainnya memperoleh RK II, yakni remisi langsung bebas bagi tindak pidana umum atau harus menjalani subsider denda bagi kasus yang terkait dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 dan PP Nomor 28.

Pemberian remisi ini merupakan wujud apresiasi negara kepada warga binaan yang telah menunjukkan sikap dan perilaku positif selama menjalani masa pembinaan di dalam lapas. 

Selain sebagai bentuk penghargaan, remisi juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi warga binaan untuk terus memperbaiki diri dan siap kembali ke masyarakat dengan lebih baik.

Acara berlangsung khidmat dan penuh harapan, mencerminkan komitmen Lapas Kelas I Medan dalam menjalankan pembinaan yang berorientasi pada pemasyarakatan yang humanis dan berkeadilan.(Humas)

Kepala Rutan Kelas IIB Buntok mengungkapkan bahwa pembukaan penerimaan zakat fitrah ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh pihak rutan untuk mendukung pelaksanaan ibadah zakat, yang menjadi kewajiban bagi umat Islam. Selain itu, zakat fitrah yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada mereka yang berhak, baik kepada warga binaan yang membutuhkan maupun masyarakat sekitar yang kurang mampu.

Proses penerimaan zakat fitrah ini dibuka selama beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, dengan mekanisme yang cukup sederhana. 

Pegawai dan warga binaan yang ingin menyalurkan zakat fitrah dapat langsung menghubungi petugas yang telah ditunjuk, atau melalui kotak zakat yang telah disediakan di beberapa titik di Rutan Buntok. Pihak Rutan juga telah memastikan bahwa penyaluran zakat ini akan dilakukan secara transparan dan tepat sasaran.

Warga binaan yang telah memenuhi kewajiban zakat fitrah mereka juga diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari zakat yang terkumpul, serta merasa lebih dekat dengan sesama, baik itu sesama narapidana maupun masyarakat sekitar.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis dan saling membantu di Rutan Buntok, serta memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk lebih merasakan makna Idul Fitri sebagai momen kebersamaan dan berbagi.(Humas)

Kegiatan ini dihadiri Bapak Direktur Jenderal Pemasyarakatan Drs. Mashudi dan Bapak Direktur Pengamanan Intelijen Tatan Dirsan Atmaja.

Dalam pengarahan tersebut, Bapak Dirjenpas menekankan pentingnya penerapan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat dalam pelaksanaan pelayanan kunjungan selama Lebaran. Dan melakukan Mitigasi Resiko dalam kunjungan lebaran nantinya, dimana ini semua mencakup berbagai aspek, mulai dari pengawasan terhadap pengunjung, pengaturan waktu kunjungan, dan sarana dan prasarana menjadi prioritas. Bapak Dirpam Intel juga menambahkan mengenai aspek pengamanan, termasuk antisipasi gangguan keamanan yang mungkin timbul selama periode libur panjang tersebut.

Setelah pengarahan tersebut, Kakanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, menyatakan kesiapan penuh dalam menjalankan semua arahan yang telah diberikan. Beliau memastikan bahwa seluruh Lapas dan Rutan di wilayah Sumatera Utara akan mematuhi SOP yang telah ditetapkan serta memperkuat sistem pengamanan selama periode kunjungan Lebaran.

“Kami akan mempersiapkan semua fasilitas yang diperlukan untuk mendukung kelancaran pelayanan kunjungan. Selain itu, kami juga akan meningkatkan pengawasan dan memastikan kenyamanan bagi pengunjung dan petugas,” ujar Yudi Suseno.

Kakanwil juga mengingatkan agar seluruh petugas senantiasa menjaga kedisiplinan, bekerja sama dalam menjaga keamanan, dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.(Humas)

Kegiatan ini tidak hanya berlangsung di Rutan Kelas IIB Buntok, tetapi juga di seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya mempererat tali persaudaraan antar narapidana dan meningkatkan pembinaan spiritual mereka.

Acara yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh narapidana di Rutan Kelas IIB Buntok, bersama dengan lembaga pemasyarakatan lainnya yang juga menerima remisi serupa. 

Meskipun pelaksanaannya dilakukan secara virtual, suasana khidmat tetap terasa di kalangan para narapidana yang menyaksikan prosesi pemberian remisi ini melalui layar perangkat mereka.

Pemberian remisi ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah kepada narapidana yang telah menunjukkan perilaku baik dan mengikuti ketentuan yang berlaku. 

Remisi khusus yang diberikan dalam rangka Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri ini juga menjadi wujud kepedulian pemerintah dalam memberikan kesempatan bagi narapidana untuk merayakan hari besar agama dengan lebih bermakna, meski harus menjalani masa hukuman.

Kepala Rutan Kelas IIB Buntok dalam sambutannya menyampaikan, "Pemberian remisi ini bukan hanya sebagai pengurangan masa hukuman, tetapi juga merupakan bentuk perhatian dan kepedulian dari negara kepada warganya yang sedang menjalani masa hukuman. Kami berharap remisi ini dapat membawa semangat baru bagi para narapidana untuk terus memperbaiki diri."

Melalui acara serentak yang dilaksanakan secara virtual ini, diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara pemerintah dan warga binaan pemasyarakatan, serta memberikan dorongan bagi narapidana untuk melakukan perbaikan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Kegiatan ini juga.(Humas)

Kegiatan ini dilaksanakaan secara daring melalui sambungan zoom oleh Direktur Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Lilik Sujandi. 

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Lapas Kelas IIA Binjai, Wawan Irawan  beserta jajaran.

Penekanan pada pencegahan pelanggaran dan peningkatan profesionalisme di kalangan petugas menjadi fokus utama. 

Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi para pengunjung serta warga binaan saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Dalam pengarahan yang disampaikan, Lilik Sujandi menyampaikan beberapa poin penting diantaranya perencanaan dan mitigasi risiko, persiapan kunjungan, simulasi pelaksanaan kunjungan, serta evaluasi dan pengendalian kegiatan baik sebelum maupun sesudah kegiatan kunjungan terlaksana.

Dengan adanya pengarahan ini, Lapas Binjai berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kunjungan dan memastikan bahwa semua prosedur berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Diharapkan, pelaksanaan layanan kunjungan pada Hari Raya Idul Fitri 1446 H dapat berlangsung lancar dan memberikan pengalaman positif bagi semua pihak yang terlibat.(Humas)

Rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota koperasi, pengurus, serta sejumlah pejabat struktural Lapas, yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja koperasi selama tahun berjalan serta merencanakan langkah-langkah strategis untuk pengembangan di masa yang akan datang.

Rapat Anggota Tahunan ini dibuka oleh Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, yang juga memberikan sambutan mengenai pentingnya koperasi sebagai wadah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, baik petugas Lapas maupun narapidana yang terlibat dalam program pembinaan. 

Dalam sambutannya, Herry Suhasmin mengungkapkan apresiasi atas kontribusi koperasi dalam mendukung program-program Lapas, serta pentingnya peran koperasi dalam menciptakan kondisi yang lebih baik bagi warga binaan.

"Rapat ini merupakan kesempatan bagi kita semua untuk bersama-sama mengevaluasi hasil kerja koperasi dan menyusun rencana ke depan. Koperasi bukan hanya berfungsi sebagai sarana ekonomi, tetapi juga menjadi bagian integral dalam pembinaan narapidana yang terlibat di dalamnya," kata Herry Suhasmin.

Dalam rapat tersebut, pengurus koperasi menyampaikan laporan tahunan yang mencakup perkembangan usaha koperasi, pengelolaan keuangan, serta kegiatan sosial yang telah dilaksanakan selama setahun terakhir. 

Beberapa program unggulan koperasi, seperti pelatihan keterampilan dan pemberdayaan narapidana, juga mendapatkan perhatian khusus dalam pembahasan.

"Salah satu program utama koperasi adalah memberikan keterampilan kepada narapidana agar mereka siap kembali ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman. Kami juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota koperasi, baik dari segi fasilitas maupun kegiatan yang lebih bermanfaat," ujar Ketua Koperasi Lapas 1 Medan, Manogar Sigalingging , dalam laporan yang disampaikan.

Rapat juga diwarnai dengan diskusi dan usulan dari anggota koperasi terkait berbagai perbaikan dan inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja koperasi. Beberapa anggota mengusulkan peningkatan kegiatan usaha koperasi agar lebih memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan bersama.

RAT Koperasi Lapas 1 Medan diakhiri dengan penandatanganan keputusan bersama mengenai rencana kerja yang telah disepakati, serta harapan agar koperasi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh anggota Lapas 1 Medan.(Humas)

Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan untuk menghadapi lonjakan kunjungan keluarga kepada warga binaan yang akan meningkat pada periode Idul Fitri mendatang.

Dalam pengarahan tersebut, Dirjenpas menekankan pentingnya pelayanan yang baik dan tetap mengutamakan protokol kesehatan serta keamanan selama periode kunjungan. 

Hal ini bertujuan agar para keluarga dapat menjalani kunjungan dengan lancar, tanpa mengabaikan faktor keselamatan dan ketertiban di lingkungan Rutan atau Lapas.

Karutan Buntok, yang mengikuti pengarahan secara langsung dari ruang kerjanya, menyatakan bahwa pihaknya akan mempersiapkan segala hal terkait prosedur kunjungan. 

“Kesiapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa kunjungan pada Hari Raya Idul Fitri dapat berjalan dengan aman dan nyaman, baik bagi keluarga yang mengunjungi maupun bagi warga binaan itu sendiri,” ujar Karutan Buntok.

Selain itu, dalam pengarahan tersebut, Dirjenpas juga mengingatkan seluruh petugas pemasyarakatan untuk memastikan bahwa semua prosedur administrasi dan teknis kunjungan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Termasuk, penyesuaian jadwal kunjungan untuk menghindari kerumunan serta pengaturan fasilitas agar tetap sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada.

Karutan Buntok mengungkapkan bahwa segala persiapan ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi semua pihak, serta menjaga agar proses kunjungan tetap berlangsung dengan tertib dan aman.(Humas)

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan kualitas pembangunan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Dalam tinjauannya, Kakanwil didampingi oleh Kepala Rutan Surakarta serta pihak kontraktor pelaksana proyek. Ia menekankan pentingnya pembangunan yang sesuai standar keamanan dan kenyamanan bagi warga binaan serta petugas rutan.

"Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini berjalan sesuai target dan spesifikasi yang telah ditentukan. Ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan di Jawa Tengah, khususnya di Rutan Surakarta," ujar Kunrat Kasmiri.

Pembangunan gedung baru ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan overkapasitas yang selama ini menjadi tantangan di Rutan Surakarta. Selain itu, fasilitas yang lebih modern juga akan menunjang program pembinaan bagi warga binaan agar lebih optimal.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil juga berdialog dengan pihak kontraktor mengenai progres fisik pembangunan serta kendala yang dihadapi di lapangan. Ia meminta agar seluruh pihak terkait dapat bekerja maksimal dan menyelesaikan proyek ini sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Kegiatan kunjungan ini ditutup dengan peninjauan langsung ke beberapa titik pembangunan utama, termasuk ruang tahanan, area pelayanan kunjungan, serta fasilitas pendukung lainnya. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan sistem pemasyarakatan di Rutan Surakarta semakin baik dan lebih humanis.(Humas)

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam rumah tahanan serta mencegah peredaran barang terlarang yang dapat mengganggu kondusivitas di lingkungan rutan.

Razia tersebut melibatkan staf ,  petugas keamanan dan tim satops patnal untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kamar-kamar hunian. 

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan tidak adanya barang-barang yang dilarang, seperti senjata tajam, narkoba, atau barang berbahaya lainnya yang dapat membahayakan keselamatan penghuni dan petugas.

“Ini adalah bagian dari tugas rutin kami untuk memastikan bahwa setiap penghuni rutan mematuhi peraturan yang berlaku. Kami berharap dengan penggeledahan ini, kita bisa lebih menjaga ketertiban dan menciptakan suasana yang aman bagi semua pihak,” ujar Karutan Buntok saat memimpin kegiatan tersebut.

Hasil dari razia ini, meskipun tidak ditemukan barang yang berbahaya, namun beberapa barang yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan rutan berhasil disita. Pihak rutan menegaskan bahwa penggeledahan rutin ini akan terus dilakukan untuk menjaga agar kondisi di dalam rutan tetap aman dan terkendali.

Kegiatan seperti ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para penghuni rutan, serta meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga ketertiban dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.(Humas)

Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kalapas Binjai ini, bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus membahas rencana strategis kerjasama antara kedua belah pihak.

Kepala Lapas Binjai, Wawan Irawan, menyambut baik kunjungan ini dan menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Lapas Binjai dan Pengadilan Agama Kota Binjai. 

" Kami sangat mendukung adanya kerjasama ini. Sinergi ini akan membantu meningkatkan kualitas program pembinaan, khususnya melalui penyuluhan yang relevan dengan kebutuhan Warga Binaan," ujarnya.

Kalapas Binjai juga menekankan bahwa program pembinaan seperti ini sejalan dengan visi Lapas Binjai dalam membina Warga Binaan menjadi individu yang produktif dan bertanggung jawab. 

"Dengan dukungan dari Pengadilan Agama, kami optimis bisa memberikan layanan pembinaan yang lebih baik," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pengadilan Agama Kota Binjai, Muhammad Taufik, menyampaikan apresiasi terhadap Lapas Binjai yang terus aktif melaksanakan berbagai program pembinaan untuk Warga Binaan. 

"Kami melihat ada potensi besar untuk bersinergi, terutama dalam bidang penyuluhan hukum dan penguatan karakter bagi Warga Binaan," ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, kedua pihak sepakat untuk merancang perjanjian kerjasama. Perjanjian ini akan mencakup program penyuluhan hukum, penguatan nilai-nilai keagamaan, dan pemberdayaan sosial bagi Warga Binaan.

Kunjungan tersebut tidak hanya memperkuat hubungan antar lembaga, tetapi juga membuka jalan untuk inovasi dalam program pembinaan yang lebih inklusif dan berorientasi pada pembentukan karakter Warga Binaan.(Humas)

Tujuan kontrol area Branggang ini adalah untuk deteksi dini apa saja yang berkemungkinan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban. Berhubung pada area branggang juga sedang dilakukan pembangunan blok hunian yang baru.

Selama kontrol, Ka. KPLP melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan bahwa semua fasilitas dan peralatan berfungsi dengan baik. 

Kalapas juga melakukan pertemuan dengan petugas yang bertugas di area Branggang dan pos menara untuk memastikan bahwa mereka memahami prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Ka. KPLP, Pariaman Saragih menyatakan bahwa kontrol area Branggang ini sangat penting untuk memastikan bahwa area Branggang terhindar dari gangguan kamtib.

 "Kontrol sekaligus deteksi dini pada area branggang ini sangat penting. Karena area branggang adalah pembatas blok hunian dengan lingkungan luar Lapas. Fasilitas dalam menunjang keamanan juga harus dicek secara rutin, sehingga resiko gangguan keamanan dapat kita minimalisir," ungkapnya.(Humas)

Program ini bertujuan untuk memberikan fasilitas komunikasi yang lebih aman dan terkendali antara narapidana dan keluarga atau pihak terkait, sekaligus mendukung proses pembinaan dan rehabilitasi di dalam Lapas. 

Kegiatan Ini dihadiri oleh seluruh Pejabat esselon 3 berserta Pihak Koperasi sebagai Penggelola Wartel Suspas.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, Herry Suhasmin melalui Kepala Bidang  Pembinaan Lapas Kelas 1 Medan, Ismadi memimpin langsung kegiatan ini. 

“Komunikasi antara narapidana dengan keluarga sangat penting untuk mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial mereka. Dengan adanya Wartel ini, kami dapat memastikan bahwa komunikasi tetap berjalan lancar menjelang Hari Raya Lebaran Bagi warga binaan yang keluarganya Juah dan tidak sempat berkunjung dapat memanfaatkan Fasilitas Ini untuk berkomunikasi dengan sanak keluarga.,” ujar Kabid Pembinaan Ismadi dalam sambutannya.

Uji coba Wartel ini dilaksanakan dengan pengawasan ketat oleh petugas Lapas untuk menghindari penyalahgunaan fasilitas. Setiap percakapan telepon akan dipantau untuk memastikan bahwa komunikasi tetap berada dalam koridor yang aman dan tidak melanggar aturan. 

Program ini diharapkan dapat mengurangi dampak isolasi sosial yang sering dialami oleh narapidana, serta memberikan mereka kesempatan untuk tetap menjaga hubungan dengan keluarga dan orang terdekat.

Dalam uji coba yang dilakukan, beberapa narapidana yang terpilih diberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas Wartel. Mereka mengungkapkan rasa senang dan terima kasih atas peluang ini. 

“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya Wartel. Bisa berbicara dengan keluarga mengurangi rasa kesepian kami dan memberi semangat untuk lebih baik lagi dalam menjalani masa hukuman,” ujar salah satu Warga Binaan.

Selain mempermudah komunikasi, program Wartel ini juga diharapkan dapat mengurangi penyalahgunaan komunikasi yang sering terjadi di Lapas. 

Dengan adanya fasilitas yang terkontrol, komunikasi dapat dilakukan dengan lebih baik, serta mendukung proses pembinaan mental dan sosial para narapidana.(Humas)

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan memfasilitasi warga binaan dalam menyampaikan pengaduan dan aspirasinya.

Kegiatan ini juga adalah upaya untuk memastikan bahwa warga binaan memiliki akses yang mudah dan aman untuk menyampaikan pengaduan dan aspirasinya.

Dengan demikian, petugas Lapas dapat menangani pengaduan dan aspirasi warga binaan secara efektif dan efisien. Petugas membuka kotak pengaduan dan memeriksa isi kotak tersebut. 

Selanjutnya, petugas  akan menindaklanjuti pengaduan dan aspirasi warga binaan yang masuk melalui kotak pengaduan tersebut.

Kepala Lapas Binjai, Wawan Irawan menyambut baik kegiatan ini. "Saya berharap bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan transparansi dan memfasilitasi warga binaan dalam menyampaikan pengaduan dan aspirasinya," kata Wawan.

Kegiatan pengecekan dan membuka kotak pengaduan blok hunian berjalan dengan baik. Semoga kegiatan ini dapat terus dilakukan dalam meningkatkan transparansi dan memfasilitasi warga binaan dalam menyampaikan pengaduan dan aspirasinya.(Humas)

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keteladanan pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 

Adapun yang mendapatkan piagam penghargaan Triwulan I Tahun 2025 yaitu Ledy Mentari Batubara, S.H dari Bagian Tata Usahan dan Umum Kanwil Ditjenpas Sumut.

”Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa setiap pegawai di lingkungan Kanwil Ditjenpas Sumut memiliki peran penting dalam mewujudkan visi dan misi besar kita. Semoga dengan ini dapat menginspirasi kita semua untuk terus bekerja keras dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.,” ujar Yudi Suseno.

Selanjutnya Kakanwil juga mengungkapkan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk merayakan pencapaian, tetapi juga sebagai motivasi bagi seluruh pegawai untuk terus meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. 

Menurutnya, penghargaan ini seharusnya menjadi pemacu semangat bagi seluruh pegawai Ditjenpas Sumut untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan institusi dan pelayanan publik yang lebih baik.(Humas)

Acara ini dihadiri oleh Kepala Rutan, petugas, serta ratusan warga binaan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan buka puasa bersama ini merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Rutan Buntok untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para warga binaan selama bulan Ramadan. 

Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk merasakan kebersamaan dan solidaritas dengan sesama.

Kepala Rutan Kelas IIB Buntok, Sinardi, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa buka puasa bersama ini adalah bagian dari upaya untuk membangun hubungan yang harmonis antara petugas dan warga binaan. 

“Kami ingin memperlihatkan bahwa meskipun berada di dalam tahanan, warga binaan tetap dapat menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kebersamaan. Semoga kegiatan seperti ini bisa memberikan dampak positif bagi perubahan mereka ke depan,” ujar Sinardi

Acara buka puasa bersama ini dimulai dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. 

Suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan begitu terasa di antara petugas dan warga binaan yang hadir. Selain buka puasa, warga binaan juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan keagamaan lainnya, seperti tausiyah dan pembacaan Al-Qur'an.

Acara ini diakhiri dengan doa bersama agar seluruh warga binaan diberikan kemudahan dalam menjalani ibadah puasa dan kehidupan sehari-hari. Rutan Kelas IIB Buntok berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kedisiplinan dan memberikan motivasi bagi warga binaan dalam memperbaiki diri.(Humas)

Selain buka bersama, kegiatan ini juga diisi dengan pembagian sembako kepada warga sekitar dan keluarga warga binaan, tausiyah dari Ustaz Abdul Latif, serta doa bersama. Momentum ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wujud kepedulian Pemasyarakatan terhadap masyarakat.  

Kakanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Yudi Suseno, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar buka puasa bersama, tetapi juga bentuk kepedulian dan kebersamaan.  

"Kami ingin memastikan bahwa pembinaan di dalam lapas juga berdampak positif bagi keluarga warga binaan dan masyarakat sekitar. Dengan bantuan ini, kami berharap dapat sedikit meringankan beban mereka serta mempererat tali silaturahmi,"ujar Yudi Suseno.  

Sementara itu, Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kakanwil Ditjenpas Sumut beserta rombongan.  

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut agar hubungan antara petugas, warga binaan, dan masyarakat semakin erat, serta semakin meningkatkan kualitas pelayanan di Lapas Labuhan Ruku," ungkap Soetopo.  

Acara yang berlangsung dengan penuh kehangatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk terus menumbuhkan nilai-nilai kebaikan dan solidaritas, khususnya di bulan suci Ramadan.(Humas)