BAPANAS NEWS

Kegiatan yang dihadiri oleh penasihat PIPAS dan Pengayoman Kanwil Kemenkumham Sumsel, Ibu Rita Bayani diadampingi ketua PIPAS dan Ketua Pengayoman ini dilaksanakan di aula Lapas Lubuklinggau yang baru selesai dilakukan renovasi dan dihadiri oleh seluruh istri Kepala UPT  dan anggota PIPAS dan Pengoyaman se-sumsel.

Dalam sambutanya Rita Bayani mengapresiasi Lapas Lubuklinggau yang mampu menggelar pertemuan rutin ini dengan sukses dan meriah, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kegiatan.

"Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Juwita Hamdi Selaku ketua DWP Lapas Lubuklinggau yang mampu mengemban tugas dengan baik sebagai tuan rumah sehingga kegiatan ini sukses dilaksanakan," ucap Rita

Selain itu penasihat PIPAS dan Pengayoman itu juga mengatakan bahwa PIPAS dan Pengayoman adalah wadah untuk menghimpun dan membina para istri-istri petugas Pemasyarakatan dan petugas Pemasyarakatan wanita dengan kegiatan dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.

"Dengan diadakannya arisan ini diharapkan dapat mempererat jalinan keakraban antar anggota PIPAS satu dengan yang lainnya," ucap Penasihat PIPAS.

Juwita Hamdi selaku ketua DWP Lapas Lubuklinggau juga mengucapkan selamat datang di kota lubukkinggau dan  banyak terima kasih dan permohonan maaf kepada para tamu yang hadir jika ada hal-hal yang kurang berkenan saat penjamuan dan pelaksanaan kegiatan.

"Selamat datang rombongan PIPAS dan Penganyoman se-sumsel di kota lubuklinggau yang memiliki slogan "sebiduk semare" , dan kami ucap terima kasih dan permohonan maaf jika penyambutan kami ada yang kurang berkenan," ucap Juwita.

Acara ini juga diisi dengan penampilan paduan suara DWP Lapas Lubuklinggau yang diiringi oleh band Warga Binaan Lapas Lubuklinggau. Acara ini juga turut dihadir para Pimti Kanwil Kemenkumham Sumsel dan Kepala UPT se-sumsel.(humas)

Rapat ini dihadiri oleh pejabat struktural dan staf di Rutan Kelas IIB Buntok. Dalam arahannya, Kepala Rutan Buntok, Sinardi menekankan pentingnya persiapan HBP untuk mewujudkan pemasyarakatan yang maju dan bermartabat.

“HBP ke-60 ini menjadi momentum bagi kita, untuk memperkuat komitmen dan dedikasi dalam mewujudkan pemasyarakatan yang maju dan bermartabat,” ujarnya.

Kepala Rutan Buntok juga menerangkan untuk menyemarakkan Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-60 akan diadakan pula pertandingan olahraga dan festival karaoke yang diikuti oleh warga binaan.

“Untuk memeriahkan HBP Ke-60 akan diadakan juga pertandingan olahraga seperti bulu tangkis dan catur kemudian festival karaoke yang diikuti oleh warga binaan, ini juga sebagai sarana hiburan dan refreshing serta menjalin keakraban,” terangnya.

Dalam rapat ini juga membahas terkait persiapan ziarah tabur bunga, upacara dan tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-60 di Rutan Buntok.(humas)

Mulyadi beserta Pj. Walikota Lubuklinggau sangat mengapreasi langkah yang dilakukan oleh Kalapas Lubuklinggau dalam meningkatkan pelayanan publik dengan melakukan renovasi Gedung Fasilitas yang bekerjasama dengan Pihak Ketiga dan memaksimalkan anggaran pemiliharaan yang telah diatur didalam DIPA Lapas Lubuklinggau.

Selain itu mereka juga mendukung penuh Hamdi Hasibuan dan jajaran dalam bersinegitas dengan pemerintah kota Lubuklinggau melalui Dinas Perikanan  sehingga kegiatan penebaran benih pada Sarana Asimliasi dan Edukasi  Lapas Lubuklinggau dapat terselenggara.

"Harapan kita  dengn meningkatkan pelayanan publik Lapas Lubuklinggaau bisa memberikan kinerja yang optimal serta dengan adanya kegiatan pembinaan kepribadian dan kemandirian terhadap warga binaan ini mampu membuat Warga binaan kembali menjadi pribadi yang bisa diterima di masyarakat, Ucap Pj. Walikota.

Selanjutnya Mulyadi mengatakan bahwa Sarana Asimilasi dan Edukasi adalah salah satu bentuk pembinaan kemandirian berupa keterampilan kerja, dengan membaurkan diri Warga Binaan ke tengah masyarakat dan membuka peluang partisipasi dan edukasi masyarakat terkait dengan kegiatan dan hasil produk yang ada di Sarana Asimilasi dan Edukasi.

“Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia, Lapas Lubuklinggau membangun Sarana Asimilasi dan Edukasi dengan tujuan sebagai media pembinaan kemandirian Warga Binaan  untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan keterampilan Warga Binaan dan dapat kembali bekerja sebagai anggota masyarakat yang mandiri, memiliki kreatifitas, tertib dan bertanggung jawab,” Ucap Kadivpas.(humas)

Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pegawai dan WBP ini merupakan satu rangkaian kegiatan yang dikemas dalam tajuk “Pemasyarakatan Sehat” yang dilaksanakan secara serentak oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Kepala Rutan Buntok mengatakan dengan adanya pemeriksaan kesehatan diharapkan dapat mewujudkan Pemasyarakatan Sehat. "Kami berharap kegiatan ini dapat mencegah penularan penyakit melalui pola hidup sehat dan memastikan warga binaan mendapatkan hak pelayanan kesehatan yang layak," ucap Kepala Rutan Buntok. 

Kepala Rutan Buntok juga menjelaskan bahwa Rutan Buntok juga telah bekerja sama dengan Puskesmas Buntok terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyelenggaraan Praktik Kedokteran di Rutan Buntok. Perjanjian kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan, mencegah angka kesakitan, dan meningkatkan pelayanan kesehatan, sebagai bentuk pemenuhan hak mendapatkan fasilitas kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan.

Kegiatan berjalan dengan aman dan lancar, dalam pemeriksaan kesehatan ini dilakukan skrining kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan saturasi oksigen, kemudian konsultasi kesehatan bersama dokter.(humas)

Kegiatan ini adalah wujud kepedulian dari seluruh insan pengayoman di seluruh Indonesia, terlebih kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-60 pada tahun ini. 

"Donor darah ini merupakan wujud kami dalam melaksanakan Resolusi Kemenkumham Tahun 2024, yaitu "Perkuat Sinergi yang Semakin PASTI dan BerAKHLAK untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”. Kegiatan donor darah juga diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar sehingga dapat memberikan citra positif untuk instansi Kemenkumham," jelasnya. 

“Kami harap kegiatan ini diteruskan dan dilanjutkan secara kontinyu, baik di lingkungan Kantor Wilayah maupun UPT. Kegiatan ini juga merupakan aksi nyata tolong menolong antar manusia,” sambungnya.

Sebelum mengikuti proses donor darah, calon pendonor diwajibkan mengisi formulir dan skrining kesehatan, seperti pengecekan tekanan darah dan HB. Jika memenuhi persyaratan, selanjutnya diperbolehkan menjalani proses donor darah.(humas)

Kegiatan penyuluhan kesehatan ini merupakan rangkaian kegiatan Pemasyarakatan Sehat, dalam memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) yang ke-60. Hadir Kepala Rutan Buntok (Sinardi) Perawat Pertama (Maria Patricia Bai Javlo), Tim Kesehatan Masyarakat dari Dinas Kesehatan Barito Selatan (Kusuma Persada, Mila Kusumawati dan Wahyudi Agus Setiono).

Pada kesempatan itu, Kepala Rutan Buntok, Sinardi menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Barsel yang telah memberikan penyuluhan dan berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan dan kedepannya dalam mewujudkan PHBS bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. 

"Dengan berbagai latar belakang, tentunya tidak semua WBP memahami PHBS yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini menambah pengetahuan mereka," ungkapnya.

Kusuma Persada selaku pemateri, menyampaikan bahwa PHBS merupakan perilaku yang dilakukan dalam mewujudkan hidup sehat. "PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat," terang beliau.

"Tujuan PHBS adalah mencapai masyarakat yang sehat, setiap anggota masyarakat menjadi sehat, tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, serta masyarakat giat bekerja. PHBS sendiri perlu diterapkan di beberapa tempat, dimulai dari keluarga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, hingga fasilitas kesehatan. Untuk saudara-saudara yang sedang berada di dalam rutan perlu untuk menerapkan hal tersebut sebab PHBS ini sangat penting untuk diterapkan sehingga risiko penularan penyakit dapat digecah dan diminimalisir," jelasnya.

Sebanyak 30 (tiga puluh) Warga Binaan Pemasyarakatan ikut serta dalam kegiatan Penyuluhan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan diisi dengan beberapa poin penting yang menjadi indikator PHBS bagi WBP, yakni menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di lingkungan blok hunian minimal sekali sepekan, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, serta tidak merokok di dalam kamar hunian. 

Pada kesempatan itu juga dipraktekkan cara mencuci tangan yang baik dan benar dihadapan WBP sehingga diharapkan mereka langsung menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari.(humas)