BAPANAS NEWS

Perwujudan Zero Halinar ini juga turut dilaksanakan oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Irfandi dan Kasi Kamtib, Rifandi. Olehnya itu seluruh blok hunian disisir oleh petugas regu guna memeriksa benda maupun barang yang memang secara ketentuan tidak bisa masuk ke dalam Lapas karena mengganggu jalannya pembinaan. Contoh barang tersebut berupa Handphone, Narkoba, bentuk Pungutan Liar lainnya.

Romi dalam pengarahannya menyampaikan, “kita harus benar-benar komitmen menjunjung tinggi penegakkan Zero Halinar dengan cara melakukan pemberantasan Handphone, Narkoba, dan Pungli. karena itu menjadi sumber gangguan di dalam Lapas”, tegas Romi.

komitmen Zero Halinar ini diharapkan menjadi semangat baru petugas dalam menciptakan lapas yang aman dan kondusif sesuai arahan Dirkamtib. romi pun berkomitmen penuh dalam menegakkan Zero  Halinar yang sedang digaungkan.(humas)

Bertempat di Aula Kantor Wilayah, turut hadir Kepala Divisi Administrasi (Mutia Farida) dan Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Basan, Baran dan Keamanan (Alfonsus Wisnu Ardianto). 

Tonny Nainggolan dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan hari ini menjadi pembekalan awal dalam pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan bagi Pegawai Divisi Pemasyarakatan dan UPT Pemasyarakatan yang akan digelar di Nusa Kambangan, 4 - 8 Maret 2024 mendatang.  

 "Seluruh pegawai diharapkan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Peserta diwajibkan membawa surat perintah dari atasan, surat keterangan sehat dan mengunakan seragam PDL lengkap," Ujar Tonny Nainggolan.

Kepala Divisi Administrasi pun berharap pelaksanaan kegiatan ini nantinya dapat terealisasi dengan baik dan berjalan lancar. "Tingkatkan kebersamaan, kekompakan, kesigapan dan menambah rasa tanggung jawab kita terhadap tugas pokok dan fungsi sebagai bagian dari Kemenkumham," Pungkas Mutia Farida.(humas)

Dalam sambutannya, Dr. Reynhard Silitonga menggarisbawahi pentingnya deteksi dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban di Lembaga Pemasyarakatan. “Deteksi dini merupakan kunci utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lembaga Pemasyarakatan,” ujarnya.

Tema Rakernis tahun ini, “Pemasyarakatan PASTI Berdampak,” menjadi landasan dalam menghadirkan pembaruan dalam sistem pemasyarakatan. Salah satu fokus utama adalah upaya bersama dalam memberantas peredaran gelap narkotika di dalam lembaga pemasyarakatan.

Rakernis Pemasyarakatan 2024 diharapkan mampu menghasilkan langkah-langkah strategis yang akan meningkatkan kualitas sistem pemasyarakatan di Indonesia. Acara ini juga dihadiri oleh Kakanwil DKI Jakarta (Ibnu Chuldun), Kakanwil Jawa Barat (R Andhika Dwi Prasetya), Kakanwil Banten (Dodot Adikoeswanto), Pimpinan Tinggi Pratama Ditjen Pemasyarakatan, Kepala Divisi Pemasyarakatan seluruh Indonesia dan perwakilan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.(humas(

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemandirian untuk warga binaan Lapas Labuhan Ruku. Pembinaan budidaya ikan Air Tawar ini bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Batubara.

Pembukaan Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar dibuka langsung oleh Kalapas Labuhan Ruku. Dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perikanan dan Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Batubara karena telah memberikan kesempatan untuk bekerjasama dalam pembinaan kemandirian warga binaan Lapas Labuhan Ruku. Saya harap Kegiatan Pelatihan Budidaya ini bisa memberi wawasan dan keterampilan usaha produktif bagi warga binaan, diharapkan kedepannya mereka bisa mengaplikasikan  usaha budidaya ikan air tawar.

"Dengan Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar ini diharapkan bisa menjadi bekal warga binaan kelak setelah habis menjalani masa pidana agar menjadi insan yang 

produktif, mandiri dan dapat berperan aktif dalam pembangunan serta tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum", Ujar Kalapas.

Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar diikuti oleh sebanyak 20 orang warga binaan.

Kunjungan Dirkeswat, Elly Yuzar ini disambut baik oleh Kepala Rutan Kelas I Bandar Lampung, Iwan Setiawan dan Jajaran Pejabat struktural Rutan Bandar Lampung. Kunjungan Dirkeswat kali ini didampingi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Lampung, RB. Danang beserta Jajaran Pejabat Struktural Kantor Wilayah Kemenkumham Lampung.

Dalam kunjungannya ini, ada dua hal yang menjadi fokusnya yakni dalam hal hak-hak dasar warga binaan diantaranya tentang pelayanan kesehatan dan pelayanan makanan.

Dirkeswat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan, khususnya di bidang kesehatan serta layanan makan dan minum warga binaan dengan melakukan peninjauan langsung ke area dapur dan poliklinik Rutan Bandar Lampung.

Elly Yuzar menyampaikan perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam layanan kesehatan dan layanan makan warga binaan pada Rutan I Bandar Lampung untuk patut diapresiasi, dipertahankan dan semaksimal mungkin ditingkatkan sebagai upaya untuk Pemasyarakatan yang lebih baik lagi.

Tidak hanya itu, Dirkeswat berpesan kepada seluruh jajaran Rutan Bandar Lampung agar terus menjaga integritas dan memberikan pelayanan terbaik kepada warga binaan dan masyarakat luar.(humas)

Kegiatan ini berlangsung berkat berkerja sama dengan Puskesmas Karang anyar. Kegiatan Skrining HIV dan Sifilis yang dilaksanakan di rutan bandar Lampung ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya infeksi HIV dan Sifilis di kalangan WBP.

Selain itu, kegiatan penyuluhan Skrining HIV dan Sifilis juga menjadi aspek penting dari acara ini. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendapatkan informasi penting tentang pencegahan penyebaran HIV dan Sifilis, serta pentingnya melakukan tes HIV dan Sifilis secara rutin. 

Penyuluhan ini dilaksanakan oleh tenaga medis dan konselor yang berpengalaman dalam bidang ini.

Menurut Plh Kepala Rutan Kelas I Bandar Lampung, Mohammad Maolana, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari pihak rutan bekerja sama dengan Puskesmas karang anyar untuk menjaga kesejahteraan dan kesehatan WBP. 

"Kami percaya bahwa setiap individu, termasuk WBP, berhak mendapatkan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan yang berkualitas. Dengan menggelar kegiatan HIV dan Sifilis serta Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM), kami berharap dapat membantu WBP memahami risiko yang mungkin mereka hadapi dan cara untuk menguranginya," kata Mohammad Maolana.

Kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi WBP yang berada di Rutan Kelas I Bandar Lampung, serta meningkatkan kesadaran kesehatan dan pencegahan penyakit menular, termasuk HIV, di kalangan WBP.(rilis)