BAPANAS NEWS

Dalam acara tersebut, WBP menerima bantuan berupa Indomie, biskut, gula pasir, dan kopi. Bantuan sembako ini bertujuan untuk memberikan sedikit kebahagiaan dan kehangatan di tengah suasana Natal dan Tahun Baru yang penuh dengan harapan baru.

Ka. Rutan Buntok, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya Rutan Buntok untuk memberikan perhatian lebih kepada WBP, serta menunjukkan semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama. 

"Kami berharap bantuan sembako ini dapat sedikit meringankan kebutuhan sehari-hari para WBP, dan juga dapat mempererat hubungan yang baik antara pihak Rutan dengan WBP," ujar Ka. Rutan, Sinardi.

Dengan kegiatan ini, Ka. Rutan berharap dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan berbagi kasih, sehingga tercipta lingkungan yang lebih peduli dan saling mendukung. Acara tersebut ditutup dengan doa bersama, berharap agar segala niat baik dalam kegiatan bhakti sosial ini mendapat berkah dan membawa kebaikan bagi semua pihak.(Humas)

Acara ini merupakan bagian dari tradisi tahunan dalam rangka menyambut Hari Raya Natal, yang diikuti oleh narapidana dan anak binaan di seluruh Indonesia, termasuk yang ada di Rutan Buntok. Rabu (25/12/2024).

Dalam acara tersebut, narapidana yang memenuhi ketentuan untuk menerima remisi diberikan potongan masa tahanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi mereka untuk menjalani kehidupan lebih baik ke depan. Selain itu, remisi ini juga bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap perilaku baik yang telah ditunjukkan oleh para narapidana dalam masa hukuman mereka.

Kepala Rutan Buntok, Sinardi, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya agar narapidana yang menerima remisi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki diri, serta kembali ke masyarakat dengan semangat yang lebih positif. 

"Kami berharap remisi ini menjadi salah satu langkah untuk mendukung proses rehabilitasi sosial dan reintegrasi narapidana agar lebih produktif setelah bebas nanti," ujarnya.

Pemberian remisi ini menjadi bukti bahwa proses pembinaan dan rehabilitasi di Lapas/Rutan terus berjalan, dengan tujuan utama agar narapidana dapat kembali ke masyarakat dengan lebih siap dan lebih baik.(Humas)

Kasubag Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kemenkumham Sumsel Hamsir mengatakan dua orang tahanan yang berhasil ditangkap saat masih berada di area lapas bernama Joko Iskandar (JK) dan Hengki Mirianto (HM).

"Iya JK ini mengalami luka pada bagian kaki, sementara HM tidak berani memanjat tembok. Sementara 3 orang lainnya berhasil kabur dengan cara memanjat tembok menggunakan tali yang sudah mereka persiapkan," katanya.

Ketiga tahanan yang berhasil kabur bernama Taufik Hidayat (TH), Herli Dewanto (HD) dan Edi Irawan (ED). Namun Edi Irawan berhasil ditangkap oleh petugas setelah dilakukan pengejaran.

"Setelah azan Subuh, salah satu warga binaan di staf 3 berteriak (melihat JK dan HM berada di luar sel) sehingga petugas berdatangan dan melaporkan kejadian itu," ujarnya.

Hamsir menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan tindak lanjut dan pemeriksaan terhadap petugas lapas sesuai SOP, serta melakukan pengejaran terhadap dua orang tahanan yang berhasil kabur. Bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI.

Diberitakan sebelumnya, tiga dari lima orang tahanan yang kabur dari Lapas Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan sudah berhasil ditangkap. Dua orang tahanan ditangkap saat masih berada di area lapas, sementara satu lagi ditangkap pada Sabtu malam.

Peristiwa tahanan kabur ini terjadi pada Sabtu (21/12/2024) sekitar pukul 03.30 WIB. Dari informasi yang dihimpun detikSumbagsel, dua orang tahanan kasus pencurian itu diamankan saat hendak kabur. Keduanya terjatuh saat memanjat dinding lapas.

Akibat kejadian itu, dua tahanan yang hendak kabur tersebut mengalami patah kaki dan tangan. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kayuagung Kelas II B, Kgs M Alfha Rezha membenarkan adanya tahanan yang kabur tersebut.

"Iya benar ada lima tahanan kasus 363 (pencurian) yang mencoba kabur dari Lapas Kayuagung," kata dia, Minggu (22/12/2024).(detik)

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memotivasi dan memberikan wawasan terkait pentingnya kedisiplinan serta penerapan ilmu yang telah dipelajari, terutama dalam pemasyarakatan.

Dalam arahannya, Meurah Budiman menekankan kepada para Taruna dan Taruni tentang pentingnya menjaga kedisiplinan dalam menjalankan tugas di lingkungan pemasyarakatan. 

Beliau juga menjelaskan mengenai peran krusial ilmu registrasi yang dikuasai selama pendidikan, yang menjadi salah satu dasar untuk menjaga marwah instansi Kementerian Hukum dan HAM RI.

“Ilmu registrasi dan kedisiplinan adalah dua hal yang sangat penting untuk diterapkan di setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan. Pengalaman saya selama bertugas di UPT pemasyarakatan membuktikan betapa vitalnya kedua aspek ini dalam menjaga kelancaran operasional dan meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Meurah Budiman.

Lebih lanjut, Meurah Budiman berharap para Taruna dan Taruni tidak hanya menguasai ilmu yang telah dipelajari, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam dunia kerja serta kehidupan bermasyarakat. Ia juga mengajak mereka untuk turut berpartisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ada di UPT pemasyarakatan tempat mereka melaksanakan praktik.

“Gunakan ilmu yang telah diperoleh untuk membantu memecahkan masalah, serta meningkatkan kinerja dan pelayanan di UPT Pemasyarakatan. Semoga kalian dapat menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi pemasyarakatan,” tutupnya.(Humas)

Adapun agenda Kakanwil Meurah Budiman di Lhokseumawe kali ini untuk memantau dan meningkatkan kualitas pengawasan serta pembinaan terhadap notaris. 

Selain itu, ia juga memantau progres pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lhokseumawe.

Meurah Budiman mengunjungi kantor notaris Amiruddin, S.H., dan Dewi Kemala Sari, S.H., untuk memantau proses kerja dan memberikan arahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. 

"Pengawasan dan pembinaan terhadap notaris sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kualitas layanan hukum," kata Meurah Budiman.

Selain itu, Meurah Budiman juga melakukan kontrol terhadap progres pembangunan Lapas Lhokseumawe yang telah mencapai tahap akhir. 

Pembangunan ini meliputi blok hunian sayap kiri tiga lantai untuk katagori maksimum dan medium security, dengan luas 1.825 meter persegi dan 33 kamar yang dapat menampung 213 orang. 

"Pembangunan ini ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024," ujarnya di sela peninjauan.

Meurah mengungkapkan kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan pembinaan terhadap notaris, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan memperbaiki kondisi fasilitas pemasyarakatan di Aceh. 

"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga hukum," tutur Meurah.(Humas)