BAPANAS/BOGOR- Lapas Khusus Deradikalisasi di jadwalkan pada awal tahun 2017 telah dapat beroperasi,hal ini disampaikan oleh Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Abdul Rahman Kadir.
" Masalah terorisme dan radikalisme telah mengkhawatirkan, maka dari itu pemerintah akan mengoperasikan lapas deradikalisasi pada awal tahun 2017 ", ungkap rahman di sela-sela penandatanganan perjanjian kerjasama terkait Managemen Pusat Deradikalisasi Lapas Khusus Klas IIB Sentul antara BNPT dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) Kementerian Hukum dan HAm RI di Pusat Deradikalisasi BNPT, Senin (21/11).
Sebagai kejahatan luar biasa, terorisme harus menjadi tanggung jawab bersama, baik stakeholder dan lembaga terkait penanggulangan terorisme.
“Lapas ini diharapkan dapat menjadi pola pembinaan berdasarkan tingkatan deradikalisasi dengan kategori narapidana yang dapat dibina dalam lapas khusus deradikalisasi.
Dalam lapas khusus deradikalisasi Sentul ini, Rachmat menerangkan terdapat 3 unsur managemen untuk penyelenggaraannya.
“Administrasi dan keamanan dilakukan oleh pihak lapas dalam hal ini petugas Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, sedangkan domain deradikalisasi dilakukan oleh BNPT,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia berharap kerjasama antara DitjenPAS dapat diimplementasikan dengan penuh komitmen oleh kedua belah pihak sehingga lapas pusat deradikalisasi dapat mulai beroprasi pada awal januari 2017 dengan baik.
![]() |
Dirjen PAS I Wayan K Dusak bersama Deputi pencegahan deradikalisasi BNPT Abdurrahman Kadir |
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K Dusak mengatakan, penanganan narapidana teroris pada dasarnya selama ini sudah berjalan di seluruh indonesia walau belum ada perjanjian kerjasama dengan instansi terkait penanganan terorisme.
“Lapas Sentul ini, membuat semuanya menjadi jelas. Instansi terkait berjalan pada satu rel dan bersama-sama menyelenggarakan pembinaan dalam lapas khusus pusat deradikalisasi narapidana teroris,” kata Dusak.
Ia menjelaskan bahwa Lapas Sentul akan diisi dengan narapidana yang telah berkurang kadar radikal ideologinya dan telah dapat menerima proses deradikalisasi.
Sedangkan untuk narapidana teroris dengan ideologi radikal yang sangat kuat, dan cenderung membahayakan sesama narapidana maupun petugas, Dusak mengungkapkan DitjenPAS sedang mempersiapkan Lapas High Risk Karanganyar di Nusakambangan.
Diakhir kesempatan itu, DirjenPAS juga mempresentasikan video maket pembangunan LapasHigh Risk yang akan segera di bangun di Nusakambangan. (m.ditjenpas)
loading...
Post a Comment