JAKARTA,(BPN)- Komando Aksi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK) menggelar aksi di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siang ini, Senin (18/12). Sekelompok mahasiswa tersebut datang untuk memprotes KPK yang seakan tebang pilih dalam memeriksa pelaku yang terkait kasus korupsi.
Mereka beranggapan masih ada pelaku selain bekas Ketua Umum Golkar, Setya Novanto yang terindikasi mengambil keuntungan dalam pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el). Namun sayangnya, lembaga anti rasuah itu tidak segera memproses orang-orang yang diduga terlibat tersebut.
“Jangan hanya Setnov saja yang ditangkap, masih ada Setnov yang lain yang terlibat dalam kasus korupsi E-KTP ini,” ujar orator dengan rompi oranye di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Para mahasiswa tersebut berharap KPK tidak pandang bulu dalam menindak para pelaku korupsi KTP berbasis elektronik tersebut.
“Apa KPK tidak berani usut kasus ini? KPK jangan tebang pilih dalam memberantas korupsi. KPK harus berani,” tukasnya.
Sejumlah wajah pun terpampang dalam sebuah banner yang dibentangkan di halaman kantor Agus Rahardjo Cs itu.
Diantaranya wajah Menteri hukum dan hak asasi manusia Yasonna H Laoly, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Melchias Mekeng, Marzuki Ali yang disebut-sebut menerima pembagian dana proyek KTP-el. Korupsi yang dilakukan bersama-sama tersebut menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 2,3 triliun.(Rmol)
loading...
Post a Comment