MAROS,(BPN)- Mengelola maksimal lingkungan sendiri adalah suatu kemuliaan apalagi di ruang terbatas seperti di lapas Maros, memerlukan kerja keras dan ikhlas, agar segala manfaat dapat berkah dan ridlo Allah SWT.
Demikian dikemukakan Warsianto, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Maros, saat melakukan pemanfaatan perdana instalasi penyaringan air secara sederhana di Kolam Air Lapas Maros.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup 2017 di Lapas Maros, kata Adam Ridwansyah Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Maros.
Selepas acara tersebut, Hasna dari Balai Penelitian Tanaman Pertanian (BPTP) Kemtentrian Pertanian mengemukakan kesiapan.
Instansinya untuk mendampingi Warga Binaan Lapas Maros dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk cabai dan tanaman sayuran lainnya.
"Kami siap teknologi dan SDM nya, apalagi sudah diarahkan oleh Bapak menteri dan Kepala Badan," ujar Hasna dari BPTP.
Sementara itu, Darhamsyah selaku Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi & Maluku, memberikan lebih banyak masukan secara teknis dalam mengelola limbah domestik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk pemeliharaan ikan dan penyiraman tanaman, Syukur-syukur jika hasil pengolahan nanti dapat dimanfaatkan untuk mandi dan cuci.
"Sehingga tidak perlu biaya khusus untuk membeli air lagi," kata Dirhamsyah didampingi Accul, panggilan akrab Azri Rasul Kabid Evaluasi & Tindak Lanjut EcoRegion Sulawesi & Maluku.
Sementara itu, Salahuddin Alam Sekretaris Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta (YAKABUS) mengemukakan,
"Kami senantiasa siap bermitra dalam menjalankan program-program di Lapas, yang diawali di Lapas Maros ini", pungkasnya.
Setelah acara dilanjutkan peninjauan kebun cabai dan sayuran milik lapas maros yang sudah mulai panen.
"Alhamdulillah, kami panen perdana Timun Jepang hari ini", kata Faisal Usman, Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Maros, menutup pembicaraan. (tribunnews)
loading...
Post a Comment