![]() |
Ilustrasi |
Pekanbaru -- Peristiwa narapidana kabur kembali terjadi di Provinsi Riau. Kali ini sebanyak tiga tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Selatpanjang melarikan diri, pada Rabu dinihari, 24 Mei 2017. Para tahanan kabur dengan cara membobol plafon ruang tahanan.
"Ketiganya kabur ke arah hutan bakau belakang rutan," kata Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Meranti, Ajun Komisaris Besar Barliyansyah, Rabu, 24 Mei 2017.
Adapun ketiga tahanan yang kabur yakni Andi Saputra, 28 tahun, warga Selatpanjang; kemudian Agan (29), warga Selatpanjang; dan Zukkifli (25), warga Desa Semukut. Ketiganya merupakan tahanan kasus pencurian.
Barliyansyah menjelaskan, peristiwa tiga tahanan kabur itu semula diketahui Petugas Rutan Yunaldi, sekira pukul 00.30, Rabu dinihari. Saat itu petugas mengecek tahanan di kamar tahanan masa pengenalan lingkungan.
Saat itu petugas tidak melihat tiga tahanan dalam kamar tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan ruangan, petugas kemudian menemukan plafon kamar telah jebol. Diduga para tahanan keluar lewat biri-biri dan langsung memanjat tembok Rutan setinggi lebih kurang 6 meter.
"Tahanan kemudian turun di luar pagar rutan dengan menggunakan 2 helai kain sarung yang disambung dan langsung melarikan diri ke hutan bakau di belakang rutan," kata Barliyansyah.
Belum diketahui keberadaan pelaku. Polisi hingga kini masih mencari tahanan yang kabur. "Kegiatan pencarian tahanan masih berlangsung ,situasi rutan dalam keadaan aman dan terkendali," ujarnya.
Pada 5 Mei lalu, ratusan narapidana kabur dari Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru. Para napi mengamuk diduga karena kekecewaan atas pelayanan rutan yang marak dengan praktik pungutan liar (pungli). | Tempo
"Ketiganya kabur ke arah hutan bakau belakang rutan," kata Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Meranti, Ajun Komisaris Besar Barliyansyah, Rabu, 24 Mei 2017.
Adapun ketiga tahanan yang kabur yakni Andi Saputra, 28 tahun, warga Selatpanjang; kemudian Agan (29), warga Selatpanjang; dan Zukkifli (25), warga Desa Semukut. Ketiganya merupakan tahanan kasus pencurian.
Barliyansyah menjelaskan, peristiwa tiga tahanan kabur itu semula diketahui Petugas Rutan Yunaldi, sekira pukul 00.30, Rabu dinihari. Saat itu petugas mengecek tahanan di kamar tahanan masa pengenalan lingkungan.
Saat itu petugas tidak melihat tiga tahanan dalam kamar tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan ruangan, petugas kemudian menemukan plafon kamar telah jebol. Diduga para tahanan keluar lewat biri-biri dan langsung memanjat tembok Rutan setinggi lebih kurang 6 meter.
"Tahanan kemudian turun di luar pagar rutan dengan menggunakan 2 helai kain sarung yang disambung dan langsung melarikan diri ke hutan bakau di belakang rutan," kata Barliyansyah.
Belum diketahui keberadaan pelaku. Polisi hingga kini masih mencari tahanan yang kabur. "Kegiatan pencarian tahanan masih berlangsung ,situasi rutan dalam keadaan aman dan terkendali," ujarnya.
Pada 5 Mei lalu, ratusan narapidana kabur dari Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru. Para napi mengamuk diduga karena kekecewaan atas pelayanan rutan yang marak dengan praktik pungutan liar (pungli). | Tempo
loading...
Post a Comment