![]() |
Ilustrasi |
TARAKAN,(BPN)- Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tarakan yang setiap malam melakukan pengawasan kontrol keliling ke blok-blok para tahanan dan narapidana (napi) menemukan sebuah bungkusan plastik berwarna putih yang di lempar seseorang dari luar lapas, pukul 18.30 Wita, Rabu (31/1/2018).
Bungkusan plastik putih ini dilempar dari luar masuk ke dalam lapas melalui tembok belakang Lapas Blok D yang merupakan blok para tahan dan napi narkoba.
Bungkusan yang isinya diduga sabu-sabu ini jatuh di tanah dan tidak diketahui untuk siapa bungkusan plastik putih tersebut ditujukan.
Bungkusan plastik putih ini akhirnya dibuka langsung oleh petugas lapas yang disaksikan Kepala Lapas Kelas II A Tarakan, RB Danang dan para wartawan di ruangan Kantor Lapas Tarakan, Kamis (1/2/2018).
Ternyata isi plastik putih ada bungkusan bekas rokok dan saat dibuka bungkusan rokok itu terdapat dua batu dan batu kristal yang diduga sabu yang dimasukkan ke dalam plastik bening.
RB Danang mengungkapkan, selama ia bertugas dua bulan di Lapas Tarakan, baru kali ini ada kejadian hal seperti ini.
Melihat situasi ini ia telah menghimbau kepada para tahanan dan napi, apabila mengetahui ada sesuatu benda yang dilempar dari luar lapas langsung memberitahukan kepada pihaknya.
“Jadi dengan adanya peristiwa ini awal yang baik, bahwa berbagai cara apapun dilakukan untuk memasukan sabu-sabu ke dalam. Kami melihat situasi ini dimanfaatkan orang-orang ketika jam-jam malam. Seperti yang terjadi tadi malam,” ucapnya.
RB Danang mengungkapkan, selama ia bertugas dua bulan di Lapas Tarakan, baru kali ini ada kejadian hal seperti ini.
![]() |
Binadik) Lapas Tarakan, Baliono memperlihatkan isi bungkusan plastik putih yang di dalamnya di duga sabu-sabu, Kamis (1/2/1018) |
Melihat situasi ini ia telah menghimbau kepada para tahanan dan napi, apabila mengetahui ada sesuatu benda yang dilempar dari luar lapas langsung memberitahukan kepada pihaknya.
“Jadi dengan adanya peristiwa ini awal yang baik, bahwa berbagai cara apapun dilakukan untuk memasukan sabu-sabu ke dalam. Kami melihat situasi ini dimanfaatkan orang-orang ketika jam-jam malam. Seperti yang terjadi tadi malam,” ucapnya.
Menurut Danang, usai mendapatkan bungkusan plastik putih yang dilempar dari luar, ia melihat ada dua orang perempuan yang mengendarai sepeda motor bolak balik di Lapas Tarakan. Saat akan didekati kedua perempuan tersebut langsung pergi.
“Bukan itu saja, kami melihat ada seorang pria yang duduk sendiri di sebuah kafe merah putih yang ada di dekat lapas. Kami tanya pria tersebut untuk apa duduk sendiri malam-malam di kafe itu. Pria itu hanya menjawab ada perlu dan langsung pergi,” ujarnya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas Tarakn, Baliono menambahkan, seseorang dapat dengan mudah melemparkan sabu masuk ke dalam, karena tinggi tembok lapas yang ada di belakang tingginya hanya 5 meter.
“Apalagi di dalam bungkusan plastik ini terdapat dua batu besar, untuk pemberatnya sehingga memudahkan untuk melempar sabu-sabu ini ke dalam lapas,” katanya.(Red/Tribun)
loading...
Post a Comment