PONTIANAK,(BPN)- Kakanwil kumham Kalbar, Rochadi Iman Santoso buka suara mengenai masih seringnya narkoba masuk Lapas .
Menurutnya, narkoba memang isu nasional, untuk Kanwil Kumham di bagian hilirnya, nyimpan orangnya, ada lagi bagian seperti BNN, Polisi dan lain sebagainya.
Yang agak miris saja, lanjutnya, sudah berton-ton narkoba yang masuk, oleh BNN disimpulkan yang tertangkap hanya 20 persen, yang tidak tertangkap 80 persen.
"Udah tertangkap, orang didalam juga masih ada, karena sebagian dari mereka pengguna, jadi upaya dari luar untuk masuk ke lapas mereka konsumsi cukup tinggi," katanya, Kamis (01/02/2018).
Namun untuk mengantisipasi hal tersebut, menurutnya pihak Kanwil Kumham selalu bekerjasama dengan Kepolisian, Bea Cukai terkait dengan pengamanan kunjungan.
Bahkan, kata dia, pihaknya sudah siapkan x-ray agar mereka lebih bisa mendeteksi, operasi berkala, dan dites masih menggunakan atau tidak.
"Alhamdulillah kita ada tambahan SDM, karena ratio pengawasan masih 1 : 100, besok dengan masuknya SDM 350 orang diharapkan ration 1 : 10 dapat terpenuhi," terangnya.
Namun, lanjut Kakanwil, namanya orang didalam dia ingin keluar, kalau tidak bisa keluar tetap berupaya bagaimana bisa tetap memakai.
Dan bahayanya didalam bisa menyebar ke yang lain, awalnya tidak makai menjadi makai.
Dikatakannya, tugas dari Kanwil Kumham adalah pembinaan, tupoksinya bukan untuk melengkapi rutan dengan x-ray segala macam.
Kanwilkumham, lanjutnya, juga tidak perlu tes napi positif atau negatif, cuma karena isu macam-macam, sehingga kanwilkumham di pacu untuk melakukan.
"Kalau kami setujunya pegang sendiri-sendiri, tipidkor pegang tu KPK, cuma kita manajemen pemasyarakatannya, untuk kebijakan KPK, narkotika pegang BNN, teroris pegang BNPT," katanya.(Red/Tribun)
loading...
Post a Comment