BAPANAS/LHOKSEUMAWE- Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas II A Kota Lhokseumawe, kini menampung sebanyak 406 orang narapidana (Napi).
Kalapas Elly Yuzar mengaku, jumlah tersebut sudah melebihi kapasitas, seharusnya hanya bisa menampung sebanyak 150 orang saja.
“Dengan jumlah seperti itu, sudah sangat over kapasitas, seharusnya lapas ini hanya mampu menampung sekitar 150 orang saja. Oleh karena orangnya sudah melebihi kapasitas, sebagian napi terpaksa istirahat di musalla,” kata Elly, Sabtu (28/1).
Elly menambahkan, sebelumnya para napi boleh memasukkan lemari untuk menyimpan pakaian mereka satu orang satu. Namun sekarang, karena satu kamar sudah mencapai 20 hingga 40 orang, lemari dikeluarkan semua dan hanya boleh menggunakan loker saja.
“Dulu masing-masing punya lemari, sekarang tidak dibolehkan lagi, karena ruangannya sudah sempit, jadi untuk menghindari itu, masing-masing napi hanya boleh menggunakan satu loker saja,” ungkapnya.
Elly mengaku seharusnya masing-masing kamar idealnya hanya tujuh hingga delapan orang, namun sekarang karena napi sudah terlalu ramai, terpaksa dijadikan satu kamar 20 hingga 40 orang, hal tersebut katanya, membuat para napi berdesakan.
“Selain kekurangan kapasitas, kami juga kekurangan tenaga kerja untuk penjagaan. Sekarang yang bekerja di lapangan hanya 18 orang, kemudian dibagi lagi menjadi empat shift, jadi masing-masing shift hanya empat orang untuk menjaga sebanyak 406 orang napi,” jelasnya.(ajjn)
Kalapas Elly Yuzar mengaku, jumlah tersebut sudah melebihi kapasitas, seharusnya hanya bisa menampung sebanyak 150 orang saja.
“Dengan jumlah seperti itu, sudah sangat over kapasitas, seharusnya lapas ini hanya mampu menampung sekitar 150 orang saja. Oleh karena orangnya sudah melebihi kapasitas, sebagian napi terpaksa istirahat di musalla,” kata Elly, Sabtu (28/1).
Elly menambahkan, sebelumnya para napi boleh memasukkan lemari untuk menyimpan pakaian mereka satu orang satu. Namun sekarang, karena satu kamar sudah mencapai 20 hingga 40 orang, lemari dikeluarkan semua dan hanya boleh menggunakan loker saja.
“Dulu masing-masing punya lemari, sekarang tidak dibolehkan lagi, karena ruangannya sudah sempit, jadi untuk menghindari itu, masing-masing napi hanya boleh menggunakan satu loker saja,” ungkapnya.
Elly mengaku seharusnya masing-masing kamar idealnya hanya tujuh hingga delapan orang, namun sekarang karena napi sudah terlalu ramai, terpaksa dijadikan satu kamar 20 hingga 40 orang, hal tersebut katanya, membuat para napi berdesakan.
“Selain kekurangan kapasitas, kami juga kekurangan tenaga kerja untuk penjagaan. Sekarang yang bekerja di lapangan hanya 18 orang, kemudian dibagi lagi menjadi empat shift, jadi masing-masing shift hanya empat orang untuk menjaga sebanyak 406 orang napi,” jelasnya.(ajjn)
loading...
Post a Comment