JAKARTA,(BPN)- Lembaga permasyaratan (lapas) di Indonesia masih menjadi tempat berbisnis narkoba baik oleh jaringan lokal maupun internasional. BNN baru-baru ini mengungkap terdapat 39 lapas yang terindikasi menjadi tempat transaksi narkoba.
"Kita
sudah beli beberapa alat pendeteksi dengan APBN. Saya sudah katakan
pakai alat itu. Kami sudah membeli alat scanning scanner yang cukup
baik," terang Yasonna soal jurus atasi narkoba di Jakarta, Jumat 3
Februari 2017.
Menurut dia, memang belum semua lapas dipasangi
alat tersebut. "Hanya lapas yang gede-gede saja karena kemampuan
anggaran kami terbatas. Nanti kami beli lagi," ujar Yasonna.
Selain itu, Kemenkumham akan membangun sebuah lapas di Kepulauan Natuna.
![]() |
Menkum HAM Yasona Laoly |
"Kementerian punya tanah 10 hektare, namun masih kurang. Mungkin 20-30 hektare karena Natuna kan jauh," tambah Yasonna.
Rencananya,
Menkumham juga membuat alat pemecah signal di lapas narkoba di Natuna.
Namun dia mengatakan masih ada beberapa pertimbangan terkait persoalan
ini.
"Terkadang kalau pakai alat ini (j scammer) tetangga di
sekitar lapas suka complain enggak dapat signal jadi mengaturnya memang
sangat berat," tandas Yasonna.(Liputan6)
loading...
Post a Comment