JAKARTA,(BPN) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso alias Buwas mengungkapkan kekecewaannya terhadap lembaga Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Hal tersebut lantaran dalam melakukan pengawasan terhadap narapidana kasus narkoba yang masih leluasa mengendalikan bisnis haram di balik jeruji besi.
Mantan Kabareskrim Polri itu pun dihinggapi krisis kepercayaan terhadap lembaga tersebut dalam menjalankan pengawasan para tahanan. Menurutnya, sampai saat ini masih banyak ditemukan napi yang berkomunikasi dengan jaringannya dan mengendalikan bisnis narkoba.
"Kita mau percaya, tapi kenyataannya begitu (masih banyak napi kendalikan narkoba dari dalam lapas), apa yang harus kita percaya kalau itu terjadi," kata Buwas saat gelar jumpa pers di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2017).
Jenderal polisi bintang tiga itu mencontohkan, dari kegiatan pemusnahan 80 kilogram sabu pada hari ini, beberapa tersangka ternyata masih mengendalikan bisnis narkoba dengan berbagai cara, mulai melalui alat komunikasi hingga motif melalui pengunjung.
"Mereka komunikasi dan bisa melalui saat ada orang berkunjung. Dan, kenapa alat komunikasi bisa masuk dalam lapas? Ya itulah, tanya pihak lapas," ucap Buwas.
Tak segan-segan, ungkap Buwas, jika memang nanti sudah habis kesabarannya dan mencapai titik puncaknya, dia akan menyiapkan tindakan tegas.
"Ada titik jenuh dalam kasus ini. Kita menghormati tapi kalau nanti lapas sudah hands-up atau menyerah kita lakukan,jadi jangan sampai kesabaran ini habis" tegas Buwas.
Sejauh ini, lebih dalam Buwas menyatakan masih sangat menghargai peran lembaga di bawah Kemenkumham itu. Seharusnya, kata dia, jika ada hal yang mengancam negara harus dipikirkan alternatif yang memang konkret. Lalu, perbaikan sistem juga harus mesti dipikirkan.
"Kita masih hargai peran dari badan atau lembaga itu sebenarnya jika bicara bangsa dan negara di mana ada tempat kejadian kejahatan bahkan mengancam negara kita tidak lagi prosedur," ujar Buwas.
Kendati demikian, dia masih akan tetap melihat keseriusan Ditjen PAS dalam mengawasi para narapidana. "Sampai hari ini kita sudah kasih masukkan terus tiap kejadian kita beri masukan. Tapi ini bukti bahwa lapas masih tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan mereka (napi)," tutup Buwas. (okezone)
loading...
Post a Comment