MAKASSAR,(BPN) — Harian Berita Kota Makassar menggagas program Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Berkarya. Program yang fokus pada karya positif para warga binaan ini akan disinergikan bersama Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan.
Sebagai langkah awal, Direktur Utama Berita Kota Makassar, Mustawa Nur bersama tim bertemu dengan Kepala Kantor Kemenkumham Sulsel, Sahabuddin Kilkoda.
Pertemuan berlangsung di kantor Kemenkumham Sulsel Jalan Sultan Alauddin Makassar, Selasa (21/3). Saat pertemuan, Sahabuddin Kilkoda didampingi sejumlah pejabat Kemenkumham. Diantaranya Kepala Divisi Pemasyarakatan, Jauhar Fardin.
Di depan para pejabat Kemenkumham Sulsel, Direktur Utama Berita Kota Makassar, Mustawa Nur mengatakan, ide melaksanakan Gerakan Lapas Berkarya ini bermula soal banyaknya imej negatif terhadap warga binaan.
“Kita ingin mengubah imej masyarakat soal warga binaan di Lapas. Bahwa mereka itu tidak hanya sekadar menjalani hukuman di Lapas. Tetapi mereka punya kemampuan membuat sesuatu yang bermanfaat,” kata Mustawa.
Menurutnya, banyak karya-karya warga binaan yang tidak diketahui secara luas oleh masyarakat. Dengan Gerakan Lapas Berkarya ini, Mustawa optimistis semua karya tangan para warga binaan diketahui masyarakat. Sehingga, lanjutnya, masyarakat atau pengusaha yang tertarik bisa membeli karya tangan tersebut.
“Untuk kegiatan ini, Berita Kota Makassar menyiapkan space satu halaman. Di halaman tersebut akan diekspose semua hasil kerajinan para warga binaan dari seluruh Lapas di Sulsel,” kata Mustawa.
“Kami juga akan mengajak para pengusaha untuk membantu memasarkan hasil kerajinan dan karya serta kreatifitas para warga binaan. Dengan demikian hasil karya mereka bisa bernilai uang,” kata Mustawa lagi.
Lebih jauh Mustawa menjelaskan, gerakan ini juga nanti akan dinilai oleh tim soal hasil kerajinan para warga binaan di setiap Lapas. “Jadi nanti akan diberi penghargaan Lapas mana yang terbaik di Sulsel,” katanya.
“Selama ini media hanya selalu memberitakan soal hal-hal negatif. Tapi program ini sangat positif. Ini luar biasa. Kami sangat mendukung,” kata Kilkoda.
Menurut Kilkoda, selama ini sudah banyak hasil kerajinan yang dihasilkan warga binaan. Seperti kerajinan warga binaan di Lapas Wanita di Bolangi. Di Lapas tersebut, kata dia, sudah banyak hasil kerajinan.
“Bahkan kami sudah bekerja sama dengan Dekranasda Makassar untuk membantu memasarkan dan melatih warga binaan kami,” kata Kilkoda.
Selain itu, lanjutnya, di Lapas juga sudah dikembangkan peternakan ikan lele. Bahkan produksinya cukup banyak. Tapi, lanjut Kilkoda, pihaknya kadang terkendala anggaran untuk melakukan pengembangan dari hasil kerajinan dan hasil tangan warga binaan.
“Selain itu, kami juga kesulitan untuk pemasaran. Mudah-mudahan jika program ini berjalan, maka akan membantu pemasaran hasil kerajinan warga binaan kami,” katanya.
Untuk menindaklanjuti program ini, Kilkoda nanti akan mengundang seluruh kepala Lapas se-Sulsel guna menggelar pertemuan di Makassar. Para kalapas nanti akan diberikan penjelasan tentang program ini. Dia ingin Lapas Berkarya menjadi pilot project Kemenkuham Sulsel.
“Semua kepala Lapas harus paham dengan program ini agar bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan secepatnya kita mengundang para kepala Lapas,” tambah Kilkoda. (Red/BKM)
Sebagai langkah awal, Direktur Utama Berita Kota Makassar, Mustawa Nur bersama tim bertemu dengan Kepala Kantor Kemenkumham Sulsel, Sahabuddin Kilkoda.
Pertemuan berlangsung di kantor Kemenkumham Sulsel Jalan Sultan Alauddin Makassar, Selasa (21/3). Saat pertemuan, Sahabuddin Kilkoda didampingi sejumlah pejabat Kemenkumham. Diantaranya Kepala Divisi Pemasyarakatan, Jauhar Fardin.
Di depan para pejabat Kemenkumham Sulsel, Direktur Utama Berita Kota Makassar, Mustawa Nur mengatakan, ide melaksanakan Gerakan Lapas Berkarya ini bermula soal banyaknya imej negatif terhadap warga binaan.
“Kita ingin mengubah imej masyarakat soal warga binaan di Lapas. Bahwa mereka itu tidak hanya sekadar menjalani hukuman di Lapas. Tetapi mereka punya kemampuan membuat sesuatu yang bermanfaat,” kata Mustawa.
Menurutnya, banyak karya-karya warga binaan yang tidak diketahui secara luas oleh masyarakat. Dengan Gerakan Lapas Berkarya ini, Mustawa optimistis semua karya tangan para warga binaan diketahui masyarakat. Sehingga, lanjutnya, masyarakat atau pengusaha yang tertarik bisa membeli karya tangan tersebut.
“Untuk kegiatan ini, Berita Kota Makassar menyiapkan space satu halaman. Di halaman tersebut akan diekspose semua hasil kerajinan para warga binaan dari seluruh Lapas di Sulsel,” kata Mustawa.
“Kami juga akan mengajak para pengusaha untuk membantu memasarkan hasil kerajinan dan karya serta kreatifitas para warga binaan. Dengan demikian hasil karya mereka bisa bernilai uang,” kata Mustawa lagi.
Lebih jauh Mustawa menjelaskan, gerakan ini juga nanti akan dinilai oleh tim soal hasil kerajinan para warga binaan di setiap Lapas. “Jadi nanti akan diberi penghargaan Lapas mana yang terbaik di Sulsel,” katanya.
“Selama ini media hanya selalu memberitakan soal hal-hal negatif. Tapi program ini sangat positif. Ini luar biasa. Kami sangat mendukung,” kata Kilkoda.
Menurut Kilkoda, selama ini sudah banyak hasil kerajinan yang dihasilkan warga binaan. Seperti kerajinan warga binaan di Lapas Wanita di Bolangi. Di Lapas tersebut, kata dia, sudah banyak hasil kerajinan.
“Bahkan kami sudah bekerja sama dengan Dekranasda Makassar untuk membantu memasarkan dan melatih warga binaan kami,” kata Kilkoda.
Selain itu, lanjutnya, di Lapas juga sudah dikembangkan peternakan ikan lele. Bahkan produksinya cukup banyak. Tapi, lanjut Kilkoda, pihaknya kadang terkendala anggaran untuk melakukan pengembangan dari hasil kerajinan dan hasil tangan warga binaan.
“Selain itu, kami juga kesulitan untuk pemasaran. Mudah-mudahan jika program ini berjalan, maka akan membantu pemasaran hasil kerajinan warga binaan kami,” katanya.
Untuk menindaklanjuti program ini, Kilkoda nanti akan mengundang seluruh kepala Lapas se-Sulsel guna menggelar pertemuan di Makassar. Para kalapas nanti akan diberikan penjelasan tentang program ini. Dia ingin Lapas Berkarya menjadi pilot project Kemenkuham Sulsel.
“Semua kepala Lapas harus paham dengan program ini agar bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan secepatnya kita mengundang para kepala Lapas,” tambah Kilkoda. (Red/BKM)
loading...
Post a Comment