![]() |
Kalapas Taufiqurrakhman |
SEMARANG,(BPN) - Beberapa kali hasil ungkap kasus peredaran narkotika, diketahui bahwa pengedar sabu yang tertangkap di Semarang kerap mengaku dikendalikan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP), khususnya dari LP Kelas 1 Kedungpane.
Hasil peredaran sabu tersebut memang beberapa kali diungkap jajaran Polrestabes Semarang beserta Polsek-polseknya.
Terkait hal itu, Kepala LP Kedungpane, Taufiqurrakhman mengaku tidak bisa memungkiri bahwa penghuni LP terlibat dalam peredaran sabu.
Hanya saja, ia menyayangkan hasil tangkapan di luar LP, kemudian disebut oleh Polisi dikendalikan dari lapas.
"Kami menyayangkan saja, pihak Polisi belum konfirmasi ke pihak LP, tapi sudah disampaikan ke media," kata Taufiqurrakhman Minggu (18/2/2018).
Menurutnya, alasan tersangka yang menyebut dikendalikan dari LP bisa saja untuk memutus mata rantai peredaran narkotika.
"Jadi, saat tersangka menyebut nama salah satu pengendali yang ada di sini (LP Kedungpane), kami cari tidak ada. Itu bisa saja alasan tersangka untuk memutus mata rantai informasi," tambahnya.
Pasalnya, sejauh ini memang pembuktian pengendalian sabu di dalam lapas sulit dilakukan.
Meski begitu, pihak LP Kedungpane kali ini dapat menggagalkan penyelundupan sabu ke dalam lapas.
"Ya buktinya hari Jumat (16/2/2018) kemaren, kami bisa tangkap pengunjung yang akan menyelundupkan sabu, kami tidak memungkiri memang ada," jelas Taufiq
Seingatnya, di awal tahun ini, ada dua pemberitaan pengungkapan narkotika yang tersangkanya menyebut dikendalikan dari dalam lapas.
Atas info tersebut, Taufiq ingin kepolisian mengkonfirmasinya terlebih dahulu agar proses penangkapan juga bisa dilakukan kepada napi yang diduga mengendalikan dari balik jeruji.
"Kira-kira saya sudah baca dua kali di media, tapi kemarin memang ada yang datang ke sini dari Polrestabes. Pihak polisi meminta ijin untuk memeriksa salah satu napi namun hasilnya nihil. Tidak ditemukan barang bukti," lanjutnya.
Ia tidak menampik jika memang ada napinya yang bisa mengendalikan narkotika.
Dalam hal ini, pihaknya juga ingin bekerjasama untuk memberantas hal tersebut.
"Kalau saya ingin, saat ditangkap di luar langsung hubungi kami. Beri identitas dan kami langsung ngecek, siapa tahu semakin cepat koordinasi bisa menangkap basah napinya dengan bukti transaksi di HP," tutur Taufiq.(Red/Tribun)
loading...
Post a Comment