![]() |
Ilustrasi |
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, pelaku penyelundupan narkotika jenis sabu jaringan Afrika itu dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Salah satu pelaku inisial AN tewas karena melawan saat ditangkap Kepolisian Resor Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Selain itu polisi juga menangkap dua pelaku lainnya, inisial NE dan kurir pengendali dari sebuah Lapas di Jakarta dengan inisial BK pada Rabu (16/8) lalu.
"Jaringan ini dikendalikan dari Lapas," kata Argo di Jakarta, Jumat (18/8).
Pengungkapan kasus ini, lanjut Argo, berawal dari informasi Bea Cukai Bandara. Kala itu ada informasi seorang penumpang yakni NE membawa narkotika yang masuk ke Indonesia dari Afrika pada Selasa (15/8).
Argo menjelaskan barang itu diduga disimpan NE dalam perutnya.
Saat diinterograsi, NE akhirnya mengaku di dalam tubuhnya terdapat narkotika jenis sabu yang ditaruh dalam kapsul. Kemudian, keesokan harinya polisi melakukan pengembangan guna menyergap AN.
Dari keterangan NE, kemudian polisi menangkap AN di hotel Venezuela, Slipi, Jakarta Barat. Namun saat akan ditangkap, AN melawan petugas.
"Kami melakukan tindakan tegas dan terukur," katanya merujuk pada penembakan yang dilakukan polisi.
Argo mengatakan AN tewas saat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati.
Adapun dari NE, polisi menyita 71 kapsul berisi narkotika jenis sabu. Sementara dari AN disita 68 kapsul sabu.(CNNI)
loading...
Post a Comment