![]() |
Ilustrasi |
Kepala Lapas Klas II A Balikpapan Imam Setya Gunawan menjelaskan, kontur tanah yang tidak rata menyebabkan tembok setinggi tujuh meter yang dibangun posisinya tidak sejajar dengan salah satu pos pengawas. Yang bisa membuat warga binaan atau narapidana (napi) mudah melenggangkan kaki keluar lapas.
Menurutnya, hanya ada dua alternatif. Dilakukan perombakan, atau ketinggian dinding ditambah menggunakan seng. “Kemungkinan dari pihak kontraktor bakal dilakukan penghapusan, kita lihat saja nanti seusai Lebaran,” ujarnya.
Selain itu, masih banyak persoalan teknis yang perlu diselesaikan. Gedung baru yang mampu menampung 200 napi itu hingga sekarang belum digunakan sebab belum teraliri listrik dan air. Persyaratan sudah dipenuhi untuk pemasangan instalasi listrik. Direncanakan Jumat (2/6) hari ini, dilakukan pembayaran listrik.
“Kantor wilayah meminta agar segera digunakan, segera yang bagaimana? Akses menuju ke bangunan baru memang sudah ada satu pintu tapi jalan menuju ke sana belum disemen. Yakin mau jalan becek?” ungkapnya.
Sedangkan untuk pemasangan air kemungkinan baru dapat terealisasi tahun depan. Mengingat anggaran yang diberikan terbatas. Menyiasati kondisi tersebut, pihaknya akan membeli paralon guna dipasang pada empat sumur buatan yang ada. “Retribusi air pasti bakal berganti, tapi kami usahakan setiap orang bisa mendapatkan air,” ujar bapak dua anak itu.
Dia melanjutkan, kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban memang dari dulu dirasakan para petugas Lapas Klas II A Balikpapan. Minimnya jumlah petugas yang hanya berjumlah 53 orang menjadi momok mengkhawatirkan. Terlebih jumlah hunian mencapai 783 warga binaan, melebihi kapasitas 217.
Itulah mengapa sistem pengawasan tambahan sangat dibutuhkan. Imam berharap bisa menambah 10 CCTV baru pada area bangunan baru. Ditambah dengan keberadaan CCTV yang dapat dipantau langsung oleh Polres. Dengan luas 879 meter persegi tentu banyak titik mesti diawasi. Apalagi kini kondisi 32 CCTV tidak semua dalam kondisi baik.
“Dari 32, 16 CCTV sedang diperbaiki dan itu merupakan CCTV lama yang dipasang pada 2013 lalu. Selain petugas, kami juga dibantu dengan beberapa anjing yang menjaga di sekitar lapas,” ucapnya.
Bujet yang dibutuhkan guna pengadaan kamera tentu tidak sedikit. Untuk satu kamera saja dibutuhkan dana Rp 6-7 juta. Dengan belum adanya bantuan dari pusat, kebutuhan tersebut mesti dipenuhi menggunakan dana yang tersisa.
Diketahui, bangunan baru lapas berjumlah 12 kamar berukuran 6x8 meter, 8 sel, dan 2 kamar mandi umum. (prokal)
loading...
ReplyDeleteWhatsapp : 0812-222-2996
Nonton Bokeps Indonesia Artis
Nonton Bokeps Pecah Perawan
Nonton Bokeps Korea Terbaru
Agen PokerVita Uang Asil Daftar Disini