![]() |
Ilustrasi |
"Jadi yang bersangkutan ini merupakan kurir salah satu jaringan yang pengendalinya ialah napi atas nama Rizky yang berada di lapas kelas tiga Bekasi," ucap Kabid Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jabar AKBP Daniel di kantor pengawasan dan pelayanan bea cukai (KPPBC) Bandung, Jalan Rumah Sakit, Kota Bandung, Rabu (24/1/2018).
Ira ditangkap oleh petugas bea dan cukai Jabar usai mengudara dari Bandara Kuala Lumpur Malaysia dan mendarat di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada Senin (22/1) malam. Dari pemeriksaan petugas, Ira kedapatan membawa sabu seberat 715 gram yang disembunyikan di alat vitalnya.
Daniel mengungkapkan Ira memang sengaja pergi ke Malaysia untuk mengambil barang haram tersebut. Menurut dia, sabu itu dipesan sang bandar dari Pakistan. Ira kemudian bertugas untuk mengambil barang tersebut
"Sudah ada kontak dengan Pakistan. Kemudian janjian untuk mengambil di Malaysia. Lalu dari Malaysia dia berangkat ke Bandung langsung," tutur Daniel.
Saat ditangkap petugas Bea Cukai Jabar dan langsung diserahkan ke BNN Jabar, Ira tak bisa mengelak. Ia lalu 'bernyanyi' bahwa aksinya itu diperintah Rizky.
BNN Jabar mengembangkan temuan tersebut. Petugas langsung mendatangi Lapas Cikarang untuk memeriksa Rizky. Hasil pemeriksaan diketahui memang Rizky yang mengendalikan Ira.
"Dari yang bersangkutan (Rizky) kita amankan barang bukti tiga unit ponsel," kata Daniel.
Kasus penyelundupan ini akan dilimpahkan ke Polda Jabar untuk pengembangan selanjutnya. Ira saat ini telah ditahan dan masih terus dilakukan pemeriksaan.
Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar Kombes Enggar Pareanom menegaskan pihaknya akan terus mengembangkan jaringan Rizky. Polisi mendalami kemana arah barang yang dibawa Ira dijual.
"Kita akan selidiki dan kembangkan terus dari jaringan ini sampai menemukan jaringan baru dan sampai jaringannya habis," kata Enggar di tempat yang sama.
(bbn/bbn)
loading...
Post a Comment