BAPANAS/JAKARTA- Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) I Wayan K Dusak bersama dengan Asosiasi Museum DKI Jakarta membahas rencana kerjasama terkait pendirian museum Pemasyarakatan, Rabu (05/10).
Rapat tersebut diselenggarakan di Lapas Kelas IIA Salemba, sekaligus meninjau lokasi bangunan yang terletak di depan Lapas.
Dirjen PAS menjelaskan bangunan penjara lama zaman Belanda yang masih berdiri kokoh di antara Lapas dan Rutan Salemba dapat dimanfaatkan sebagai Museum Pemasyarakatan.
Menurutnya dengan adanya museum tersebut semua masyarakatan mengetahui bagaimana kondisi penjara zaman dulu dengan penjara zaman ini.
![]() |
Dirjen PAS I Wayan K. Dusak bersama Asosiasi Museum DKI Jakarta saat meninjau lokasi pembangunan museum pemasyarakatan |
“Dengan adanya museum ini adalah proses histori Pemasyarakatan, supaya generasi berikutnya mengerti perjuangan,” pungkasnya.
Salah satu jajaran Asosiasi Museum DKI Jakarta Arief Djokobudiono menambahkan tujuan membentuk museum ini yaitu untuk mengedukasi masyarakat.
Selain itu, Dia berujar dengan berdiri museum diantara Lapas dan Rutan, masyarakata mengetahui kebenaran sejarah dan tugas Pemasyarakatan.
“Harapannya yang mengunjungi memahami dan mengedukasi terkait penjara,” ujarnya. (m.ditjenpas)
loading...
Post a Comment