PAPUA,(BPN) - Yogor Telenggen, salah satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melarikan diri dari Lapas Abepura pada 8 Januari 2016, ditangkap Satgas Khusus Polda Papua. Dalam proses penangkapan, polisi menembak kaki Yogor yang berusaha melawan.
"Penangkapan pada Sabtu (12/5), pukul 05.00 WIT, terhadap DPO Yogor Telenggendi Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya," kata Kepala Operasi Satgas Khusus Papuab, Brigjen Herry Rudolf Nahak dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (12/5/2018).
Herry menuturkan Yogor berniat menembak anggota yang mengamankannya, sehingga akhirnya polisi memberikan tindakan tegas dengan menembak lutut sebelah kanan Yogor. Senjata yang digunakan Yogor untuk menyerang balik petugas adalah senjata api rampasan dari Kopassus pada awal tahun ini.
"Pada saat diamankan, Yogor Telenggen hendak menembak petugas sehingga dilumpuhkan di bagian lutut sebelah kanan. Dari tangan Yogor, ikut diamankan sepucuk senjata laras pendek jenis combat G2 Pindad, hasil rampasan anggotta Kopasus yang ditembak di Sinak pada 12 februari 2018," jelas Herry.
Selain senjata api, polisi juga menemukan lima butir amusnisi dengan kaliber 9 milimeter. Lalu sebuah ponsel.
Herry menyebutkan Yogor terlibat dalam banyak aksi teror KKB di Papua, diantaranya penembakan pesawat Trigana Air pada 2012 hingga menembak anggota Kopassus, Pratu Sandi
"Yogor Telenggen alias Kartu Kuning Yoman merupakan pasukan dari Kelompok TPN/OPM yang dipimpinan Purom Wenda yang pernah ditangkap oleh Timsus Polda Papua pada hari Sabtu, 09 maret 2013 sekitar pukul 15.20 WIT di Jalan Raya Waena - Sentani, Kota Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura," jelas Herry.
Herry menjelaskan Yogor Telenggen merupakan narapidana dengan vonis penjara seumur hidup. Namun dia melarikan diri dari Lapas Abepura tanggal 8 januari 2016.
Berikut aksi-aksi serangan KKB Papua yang melibatkan Yogor:
1. Penembakan pesawat Trigana pada 9 April 2012 di Bandara Mulia Puncak Jaya.
2. Penembakan rombongan patroli di Kali Semen Kampung Waneggobak pada 24 Oktober 2011. Akibatnya anggota Brimob Mabes Polri bernama Bripda Perianto Kaluku dan Bripda Eko tewas dan angotta Brimob bripda ABD Syukur mengalami luka-luka.
3. Penyerangan terhadap Mapolsek Pirime pada tanggal 27 Nopember 2012. Akibatnya 3 anggota Polsek Perime meninggal dunia dan 3 senjata api milik Polsek diambil oleh pelaku.
4. Penembakan di Puncak Jaya pada 28 Januari 2011. AKibatnya menewaskan anggota Brimob Polda Papua serta senjata jenis Arsenal milik korban dirampas .
5. Penyerangan dan penembakan di wilayah Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua dan Sinak, Kabupaten Ilaga, Papua pada hari Kamis, 21 Februari 2013.
6. Penembakan terhadap Praka Hasan dan Haji Hadis alias Wito di Kota Lama kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, 10 Januari 2013.
7. Penembakan yang menewaskan anggotta Kopasus an Pratu Sandi di Sinak pada 12 Februari 2018.
(Red/Detikcom)
loading...
Post a Comment