BAPANAS - Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Dirjen Lapas) Kemenkum HAM akan mengevaluasi dan memperbaiki sistem pengamanan di Lapas dan Rutan.
Pemeriksaan akan dilakukan lebih ketat baik pada saat pengunjung masuk ke dalam, maupun pada saat pengunjung keluar, memakai teknologi modern.
"Ya, kita akan gunakan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dengan model one way door," ujar Dirjen Lapas I Wayan Dusak, kepada Otonominews.com via ponselnya, Jum'at (15 Juli 2016).
Model pengamanan dengan format "one way door" diharapkan bisa mengeliminir kemungkinan masuknya pengunjung secara liar karena akan dilengkapi dengan alat finger screen (alat pendeteksi sidik jari).
Dengan alat finger screen, Dusak menjelaskan semua pengunjung yang masuk dan keluar lewat pintu penjagaan akan terdata secara otomatis pada data base.
Namun demikian alat ini menurut Dusak ada kelemahannya. Terutama pada saat listrik padam. "Untuk mengantisipasi itu, kita juga menyiapkan sistem manual, tentunya," jelasnya.
Selain finger screen, Dusak menyebutkan, nantinya semua pengunjung yang masuk akan ditempelkan tinta samar yang jika dicelupkan pada bagian jarinya tidak tampak secara kasat mata. "Baru terdeteksi jika memakai alat X-ray. Teknologi itu sudah dipakai di beberapa negara," sebut Dusak.
Dengan adanya evaluasi dan perbaikan sistem pengamanan di Lapas pasca kaburnya Napi Anwar dari Rutan Salemba, diharapkan kasus serupa tidak terulang kembali. Dusak berharap program ini mendapat dukungan karena terkait dengan anggaran yang cukup besar. "Nanti kita usulkan dulu ke pak menteri," singkatnya menjawab, mengakhiri percakapan.
Pemeriksaan akan dilakukan lebih ketat baik pada saat pengunjung masuk ke dalam, maupun pada saat pengunjung keluar, memakai teknologi modern.
"Ya, kita akan gunakan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dengan model one way door," ujar Dirjen Lapas I Wayan Dusak, kepada Otonominews.com via ponselnya, Jum'at (15 Juli 2016).
Model pengamanan dengan format "one way door" diharapkan bisa mengeliminir kemungkinan masuknya pengunjung secara liar karena akan dilengkapi dengan alat finger screen (alat pendeteksi sidik jari).
Dengan alat finger screen, Dusak menjelaskan semua pengunjung yang masuk dan keluar lewat pintu penjagaan akan terdata secara otomatis pada data base.
![]() |
Foto : Dirjen Lapas. I Wayan DusakAdd caption |
Selain finger screen, Dusak menyebutkan, nantinya semua pengunjung yang masuk akan ditempelkan tinta samar yang jika dicelupkan pada bagian jarinya tidak tampak secara kasat mata. "Baru terdeteksi jika memakai alat X-ray. Teknologi itu sudah dipakai di beberapa negara," sebut Dusak.
Dengan adanya evaluasi dan perbaikan sistem pengamanan di Lapas pasca kaburnya Napi Anwar dari Rutan Salemba, diharapkan kasus serupa tidak terulang kembali. Dusak berharap program ini mendapat dukungan karena terkait dengan anggaran yang cukup besar. "Nanti kita usulkan dulu ke pak menteri," singkatnya menjawab, mengakhiri percakapan.
loading...
Post a Comment