BANJARMASIN,(BPN) – Kasus yang penyiraman air keras yang menimpa Kepala Divisi Permasyarakatan Kemenkumham Kalsel Asep Syarifudin telah memasuki dua pekan sejak Selasa (20/11/2018) lalu.
Namun hingga detik ini aparat penegak hukum belum juga terlihat adanya titik terang dalam mengungkap siapa sosok pria yang melakukan penyiraman air keras kepada pejabat teras kanwil kemenkumham kalsel tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel, Ferdinand Siagian memastikan pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya data dan informasi yang dibutuhkan ke penyidik.
“Kita sepenuhnya menyerahkan kepada pihak penyidik kepolisian dan semoga dapat menemui titik terang,” terangnya, siang tadi, Rabu (5/12).
Ferdinand memaklumi kesulitan yang dialami penyidik kepolisan dalam mengungkapkan nama tersangka. “Contohnya kasus Novel Baswedan, jadi kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian,” katanya.
Sementara, dari informasi yang berkembang, motif penyiraman air keras diduga kuat berkaitan erat dengan jabatan Asep di lembaga yang konsern mengurusi urusan hukum dan hak asasi manusia itu.
Soal ini, Ferdinand tidak membenarkan. Ia tidak pula membantahnya. Ia mengaku tidak akan menutupi-nutupi identitas pelaku penyiraman air keras Kepala Divisi Permasyarakatannya, meski pelaku berasal dari internal Kanwil Kemenkumham.
“Apabila ada tersangkanya di dalam (Kanwil KemenkumHam), maka kita tetap jalankan regulasi sesuai Undang Undang,” terangnya.
Di lingkup Kemenkumham Kalsel, sosok Asep dikenal sangat baik dan murah senyum. Apalagi di mata keluarga. Sebagai bapak rumah tangga, asep menjadi teladan. Ia sangat sayang kepada istri dan anak anaknya, sebagaimana umumnya seorang bapak.
Dari situ, rekan-rekan Asep ragu jika ada orang yang memendam emosi kepada Asep hingga nekat menyiramkan air keras.
Akibat penyiraman air keras, wajah Asep terbakar. Kepala Divisi Permasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalsel itu telah menjalani operasi rekonstruksi bedah plastik sebanyak 3 kali. Pantauan media ini, kondisi luka bakar yang menimpa Asep sudah mencapai kondisi rawan bahaya.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Kalsel, AKBP M Rifai sebelumnya sudah mengungkapkan pihaknya masih mengumpulkan alat bukti pendukung untuk memasukan pelaku kejeruji besi.
Namun, harus berdasarkan saksi dan bukti yang ada, pihaknya juga mengarah kepada satu nama saja.
“Kita sudah membentuk tim gabungan untuk kasus ini,” tuturnya.(Red/AH)
loading...
Post a Comment