![]() |
Konferensi pers Kanwil Imigrasi Jakarta |
Bapanas - Banyaknya aksi teror yang berasal dari organisasi radikal asal luar negeri menjadi alasan Kantor Wilayah Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM untuk waspada. Oleh karena itu Imigrasi membentuk Tim Pengawas Orang Asing.
"Selain penguatan dan pengawasan terhadap dan aktivitas orang asing, kami telah membentuk tim pengawasan orang asing dan penerapan aplikasi pelaporan orang asing," ujar Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Jakarta, Mardjoeki di Kantor Kanwil Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Adanya tim pengawasan dan aplikasi pelaporan orang asing ini merupakan bentuk peningkatan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan termasuk aksi teror. Selain itu intelijen imigrasi kata dia makin digencarkan.
Selama ini, warga Indonesia dinilai termasuk paling diincar untuk turut bergabung dalam jejaring aksi teror seperti Daulat Islam (IS) yang awalnya dikenal Islamic States of Iraq and Syria (ISIS).
"Ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan upaya terorisme dan radikalisme," ucapnya.
Mardjoeki mengatakan, untuk melakukan pengawasan ini, instansinya bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait antara lain Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Polri dan Detasemen Khusus 88 Antiteror.(VIVA)
"Selain penguatan dan pengawasan terhadap dan aktivitas orang asing, kami telah membentuk tim pengawasan orang asing dan penerapan aplikasi pelaporan orang asing," ujar Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Jakarta, Mardjoeki di Kantor Kanwil Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Adanya tim pengawasan dan aplikasi pelaporan orang asing ini merupakan bentuk peningkatan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan termasuk aksi teror. Selain itu intelijen imigrasi kata dia makin digencarkan.
Selama ini, warga Indonesia dinilai termasuk paling diincar untuk turut bergabung dalam jejaring aksi teror seperti Daulat Islam (IS) yang awalnya dikenal Islamic States of Iraq and Syria (ISIS).
"Ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan upaya terorisme dan radikalisme," ucapnya.
Mardjoeki mengatakan, untuk melakukan pengawasan ini, instansinya bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait antara lain Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Polri dan Detasemen Khusus 88 Antiteror.(VIVA)
loading...
Post a Comment