BAPANAS/JAMBI - Ratusan Narapidana dan tahanan Lapas Klas II-A Jambi berunjuk rasa. Mereka memprotes aturan pembebasan bersyarat (PB) hingga adanya larangan membawa masuk makanan, seperti mi instan.
Demonstrasi dilakukan di lapangan tengah lapas, Jumat (20/1/2017). Ada sejumlah penghuni lapas yang sempat melempari bangunan koperasi yang menjual bahan makanan.
Aparat kepolisian yang dipimpin Kapolresta Jambi Kombes Bernard Sibarani, termasuk puluhan anggota TNI, melakukan penjagaan.
Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jambi Bambang Palasara juga datang melakukan mediasi dengan para narapidana dan tahanan. Hadir juga Gubernur Jambi Zumi Zola.
Napi yang menjadi ketua Blok C Lapas Klas II Jambi, Boby, menyebut para napi memprotes layanan kesehatan yang tidak optimal. Menurutnya, penghuni lapas yang sakit harus lebih dulu dites urine.
Jika hasilnya positif narkoba, Boby menyebut napi tersebut tidak mendapat perawatan medis. Napi juga memprotes proses pembebasan bersyarat yang, menurut Boby, sulit didapatkan.
Ada pula aturan kalapas yang diprotes soal larangan memasukkan makanan kemasan, mi instan, kopi, dan makanan ringan lainnya. Sedangkan harga makanan kemasan di koperasi dinilai terlalu mahal.
Kakanwil Kemenkum Jambi Bambang membenarkan adanya pelarangan memasukkan bahan makanan kemasan ke dalam penjara. Alasannya, pemeriksaan makanan kemasan cukup lama dan beberapa kali ditemukan narkoba.
"Kalau tuntutannya begitu, kami akan membolehkan makanan kemasan itu dibawa masuk lapas. Namun pemeriksaannya tetap dilakukan. Agar nanti pemeriksaannya bisa cepat, kami akan menambah petugasnya," terangnya.
Soal protes perawatan medis, Bambang membantah adanya pembiaran terhadap napi sakit bila positif menggunakan narkoba dari tes urine. Semua napi dan tahanan akan mendapat tindakan medis bila sakit
Sementara itu, mengenai pembebasan bersyarat, dirinya berjanji langsung menandatangani berkas yang diajukan bila memenuhi syarat.
Gubernur Zumi Zola, yang mendatangi lapas, menyebut sudah ada kesepakatan antara para napi dan pihak lapas. Zola juga memenuhi permintaan para penghuni lapas untuk membuatkan sumur bor guna memenuhi kebutuhan air bersih.
"Saya minta agar kepala lapas segera membuat surat permohonan ke Pemerintah Provinsi Jambi. Nanti saya setujui usulan anggarannya," kata Zola(detikcom)
loading...
Post a Comment