BAPANAS NEWS

Bantuan ini diserahkan langsung oleh perwakilan Pemda dan diterima oleh Kepala Rutan Buntok, serta disaksikan oleh jajaran petugas dan warga binaan,Minggu (8/6).

Sebagai wujud rasa syukur dan solidaritas, Rutan Buntok melaksanakan pemotongan hewan qurban pada Minggu, 8 Juni 2025, bertempat di halaman dalam Rutan. Seekor sapi dan Satu ekor kambing disembelih dalam prosesi yang berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan.

Kepala Rutan Buntok, Tigor Immanuel Hutabalian, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah atas perhatian dan dukungan yang terus diberikan kepada kami, khususnya dalam momen penting seperti Idul adha ini. Kegiatan ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana pembinaan keagamaan bagi warga binaan,” ujarnya.

Daging qurban dibagikan secara merata kepada warga binaan, petugas Rutan, serta masyarakat sekitar yang membutuhkan. Selain meningkatkan keimanan dan ketakwaan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial di lingkungan Rutan.

Dengan pelaksanaan qurban ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Rutan Buntok, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan suasana yang harmonis dan penuh makna, terutama di hari raya yang penuh berkah ini.(Humas)

Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh kebersamaan di lingkungan Lapas Kelas I Medan.

Pada tahun ini, Lapas Kelas I Medan menerima dan menyembelih sebanyak 9 ekor sapi qurban yang merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi dari berbagai pihak. Hewan-hewan qurban tersebut kemudian dipotong secara syar’i dan dagingnya dibagikan kepada warga binaan serta masyarakat yang membutuhkan di sekitar lapas.

Kegiatan diawali dengan prosesi pemotongan hewan qurban, kemudian dilanjutkan dengan proses pengemasan dan pembagian daging. Proses ini melibatkan partisipasi aktif petugas Lapas dan warga binaan yang telah diberikan pelatihan sebelumnya, sehingga seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan tertib, higienis, dan sesuai dengan syariat Islam.

Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pembinaan kepribadian bagi warga binaan sekaligus wujud kepedulian sosial yang rutin dilakukan setiap tahun.

 “Melalui momen Idul Adha ini, kita ingin menanamkan nilai-nilai keikhlasan, kebersamaan, dan gotong royong. Pemotongan hewan qurban dan pembagian dagingnya bukan sekadar tradisi, tetapi juga bagian dari upaya pembinaan mental spiritual warga binaan. Kami juga berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara petugas, warga binaan, dan masyarakat,” ujar Herry Suhasmin.

Selain mempererat tali silaturahmi, pembagian daging qurban ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi penerimanya, khususnya warga binaan yang merayakan Idul Adha di dalam lapas.

Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat sekitar yang berkontribusi dalam kelancaran pelaksanaan qurban tahun ini.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Lapas Kelas I Medan terus berkomitmen menjalankan fungsi pembinaan keagamaan dan sosial, serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan di tengah perayaan hari besar umat Islam.(Humas)

Medan – Lapas Kelas I Medan melaksanakan Sholat Idul Adha 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025, yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. 

Kegiatan ini diikuti oleh petugas serta warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.

Usai pelaksanaan Sholat Id, Kalapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, secara simbolis menyerahkan hewan qurban kepada panitia pelaksana. Penyerahan ini menjadi wujud semangat berbagi, kepedulian sosial, serta bagian dari pembinaan spiritual dan karakter bagi warga binaan.

Dalam sambutannya, Kalapas Herry Suhasmin menyampaikan bahwa Idul Adha adalah momentum penting untuk menanamkan nilai keikhlasan, pengorbanan, dan rasa syukur. Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama serta menjadi sarana pembinaan rohani yang membekas bagi seluruh warga lapas.

Melalui pelaksanaan ibadah qurban ini, Lapas Kelas I Medan terus menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang religius, humanis, dan berlandaskan nilai kemanusiaan.(Humas)

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Buntok, Tigor Immanuel Hutabalian, bersama jajaran staf dan petugas pengamanan.

Razia dilakukan pada Jumat malam (6/6) secara menyeluruh di sejumlah kamar hunian. Sasaran utama razia adalah benda-benda terlarang seperti senjata tajam rakitan, alat komunikasi ilegal (ponsel), serta barang-barang lain yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam rutan.

Karutan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif pasca momen Idul Adha, guna mengantisipasi adanya peningkatan aktivitas warga binaan yang dapat memicu gangguan kamtib.

"Kami ingin memastikan bahwa kondisi Rutan Buntok tetap aman dan kondusif pasca Idul Adha. Razia ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menegakkan aturan serta menjaga stabilitas di dalam lingkungan rutan," ujar Mastur.

Hasil razia menunjukkan tidak ditemukan barang-barang berbahaya atau terlarang, yang menandakan tingkat kedisiplinan warga binaan cukup baik. Meski demikian, Karutan menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara rutin dan insidentil sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan gangguan kamtib.

Razia berlangsung dengan tertib dan tanpa adanya perlawanan dari warga binaan. Seluruh proses pemeriksaan dilakukan dengan pendekatan humanis namun tetap tegas sesuai prosedur.(Humas)

Pelaksanaan ibadah yang berlangsung di halaman dalam rutan ini diikuti oleh warga binaan dan petugas rutan dengan penuh khidmat dan tertib.

Shalat Idul Adha dipimpin oleh Ustaz  Muhammad Fikri sebagai imam dan khatib. Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan pesan-pesan keteladanan dari Nabi Ibrahim AS dan pentingnya semangat berkurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ia juga mengajak seluruh jamaah, khususnya para warga binaan, untuk terus memperbaiki diri dan memaknai momentum Idul Adha sebagai sarana introspeksi dan peningkatan keimanan.

Kepala Rutan Buntok, Tigor Immanuel Hutabalian, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kerohanian bagi para warga binaan. "Kami ingin memastikan bahwa mereka tetap bisa menjalankan ibadah dengan baik meskipun berada di dalam rutan. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membina mental dan spiritual mereka," ujarnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para warga binaan dapat merasakan hikmah dan semangat Idul Adha, serta menjadi pribadi yang lebih baik selama menjalani masa pembinaan.(Humas)

Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah strategis Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam memperkuat fungsi pengawasan serta mendorong peningkatan layanan dan pembinaan di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan.

Silmy Karim disambut hangat oleh Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, bersama jajaran pejabat struktural. Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri meninjau secara langsung beberapa fasilitas utama Lapas, yaitu blok hunian, dapur sehat, tempat ibadah, serta area kegiatan kerja yang menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian bagi warga binaan.

Dalam arahannya kepada petugas pemasyarakatan, Silmy Karim menekankan pentingnya menjaga integritas, loyalitas, dan profesionalisme. Ia menyampaikan bahwa sistem pemasyarakatan harus berjalan adaptif dan akuntabel, dengan menempatkan pembinaan dan reintegrasi sosial sebagai inti dari pemasyarakatan modern.

“Lapas harus menjadi ruang perubahan, bukan sekadar tempat menahan. Di sinilah negara hadir membina, melayani, dan mengembalikan warga binaan ke tengah masyarakat dengan bekal keterampilan dan nilai positif,” tegas Silmy Karim.

Sementara itu, Kalapas Herry Suhasmin menyampaikan apresiasi atas perhatian Wakil Menteri terhadap kemajuan pembinaan di Lapas Kelas I Medan. “Arahan dan kunjungan beliau menjadi energi baru bagi kami untuk terus memperkuat sistem pembinaan yang berkelanjutan dan pelayanan yang berkeadilan,” ungkapnya.

Kunjungan ini diharapkan semakin menguatkan tekad seluruh jajaran pemasyarakatan untuk membangun Lapas yang aman, produktif, dan berorientasi pada pemulihan sosial warga binaan.

Kegiatan diawali dengan pemeriksaan fisik jumlah warga binaan dan inventaris Rutan Sibuhuan yang disaksikan secara virtual oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Hamdi Hasibuan, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam proses alih kepemimpinan.

Acara ini turut disaksikan secara virtual oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sumatera Utara, Yudi Suseno, yang diwakili oleh Kabid Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Hamdi Hasibuan.

Dalam sambutannya, Hamdi Hasibuan menyampaikan apresiasi atas dedikasi Karutan sebelumnya serta harapan besar terhadap kepemimpinan yang baru.

 “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Chandra Sudarto atas dedikasi dan integritasnya selama memimpin Rutan Sibuhuan. Beliau telah membangun fondasi penting dalam sistem pembinaan yang tertib dan berorientasi pada kemanusiaan. Kepada Bapak Simson Bangun, kami menyampaikan selamat datang dan selamat bertugas. Kami percaya, di bawah kepemimpinan beliau, Rutan Sibuhuan akan semakin maju dengan semangat profesionalisme, pembaruan, serta pelayanan yang mengedepankan nilai-nilai HAM,” ujar Hamdi.

Serah terima jabatan ini juga melibatkan pergantian Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Kelas IIB Sibuhuan, sebagai bagian dari kesinambungan dalam mendukung peran keluarga besar pemasyarakatan.

Karutan lama, Chandra Sudarto, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kerja sama dan dukungan seluruh jajaran selama masa kepemimpinannya.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama, dedikasi, dan sinergi seluruh pegawai Rutan Sibuhuan. Banyak tantangan telah kita hadapi bersama, dan saya yakin dengan semangat yang sama, kepemimpinan baru akan membawa kemajuan yang lebih besar bagi lembaga ini,” tutur Chandra.

Sementara itu, Karutan baru, Simson Bangun, menyatakan kesiapannya dalam mengemban amanah sebagai pimpinan Rutan Sibuhuan yang baru.

“Saya menyadari ini adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan hati dan integritas. Saya berkomitmen untuk meneruskan program yang sudah berjalan dengan baik, serta mendorong inovasi dalam pelayanan dan pembinaan warga binaan. Mari kita bangun Rutan Sibuhuan menjadi lembaga yang aman, tertib, dan bermartabat,” tegas Simson.

Dengan semangat baru yang dibawa oleh kepemimpinan Simson Bangun, diharapkan Rutan Kelas IIB Sibuhuan semakin profesional, humanis, dan berorientasi pada pembinaan demi terwujudnya sistem pemasyarakatan yang unggul dan terpercaya.(Humas)

Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Pengelolaan dan BMN, bersama dengan tim staf pengelola BMN. Pengecekan dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh unit rumah dinas yang masih tercatat sebagai aset negara, guna memastikan kejelasan status hunian dan penempatan pegawai sesuai dengan aturan yang berlaku.

Menurut penjelasan dari Kepala Sub Seksi Pengelolaan dan BMN, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperbarui data dan mendukung proses digitalisasi pendataan aset, termasuk identifikasi fisik bangunan, nomor rumah, serta pencocokan dengan dokumen kepemilikan atau penggunaan yang ada.

“Pengecekan ini merupakan bagian dari upaya tertib administrasi dan fisik BMN, serta memastikan bahwa rumah dinas digunakan sebagaimana mestinya oleh pegawai aktif yang berhak,” ujarnya.(Humas)

Rapat yang dilaksanakan pada Rabu (4/6) ini dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Buntok dan dihadiri oleh seluruh pejabat struktural, staf, serta petugas pengamanan. Fokus utama rapat adalah koordinasi teknis pelaksanaan kegiatan ibadah kurban, serta pengamanan selama momen hari besar keagamaan.

Kepala Rutan Buntok dalam arahannya menyampaikan pentingnya sinergi antar bidang agar seluruh rangkaian kegiatan Iduladha dapat berjalan tertib dan aman.

 "Kita harus memastikan bahwa pelaksanaan kurban, distribusi daging, dan kegiatan ibadah lainnya dapat berjalan lancar. Selain itu, kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan juga harus ditingkatkan," ujarnya.

Selain membahas teknis pelaksanaan, rapat ini juga menekankan aspek pembinaan spiritual warga binaan melalui kegiatan takbir bersama, salat Id berjamaah, serta ceramah keagamaan yang melibatkan tokoh agama setempat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Buntok dalam memberikan pembinaan keagamaan yang humanis sekaligus menjaga stabilitas selama momen keagamaan berlangsung.(Humas)

Acara ini mencakup dua momen penting, yakni Sertijab Kepala Rutan Kelas IIB Kabanjahe dan Kepala Rutan Kelas IIB Sidikalang, serta Serah Terima Jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) dari masing-masing Rutan,Selasa (3/6).

Dalam acara tersebut, dilakukan Serah Terima Jabatan dari Josua Ginting selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Rutan Kelas IIB Kabanjahe kepada Bahtiar Sembiring sebagai Karutan definitif yang baru. Bahtiar Sembiring sebelumnya menjabat sebagai Karutan Kelas IIB Sidikalang. 

Selanjutnya, jabatan Karutan Sidikalang diserahkan kepada Yusrifa Arif, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) di Lapas Kelas IIB Siborong-borong.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pengecekan fisik, yang mencakup pemeriksaan jumlah warga binaan dan inventaris masing-masing Rutan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilil proses peralihan tanggung jawab.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Yudi Suseno yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan  dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Hamdi Hasibuan.

Dalam sambutannya, Hamdi menyampaikan apresiasi atas dedikasi pejabat sebelumnya dan menyampaikan harapan kepada pejabat baru.

“Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian Bapak Josua Ginting dan Bapak Bahtiar Sembiring yang telah menjalankan tugasnya dengan baik di tempat lama. Kepada Bapak Bahtiar dan Bapak Yusrifa Arif, kami harapkan agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru, menjaga integritas, dan terus meningkatkan pelayanan serta keamanan. Mutasi dan rotasi ini merupakan bagian dari upaya pembinaan SDM serta transformasi pemasyarakatan yang berkelanjutan,” ujar Hamdi.

Dalam kesempatan yang sama, Josua Ginting mengungkapkan rasa syukur dan harapannya.

“Saya merasa terhormat diberi kepercayaan selama menjabat sebagai Plt. Karutan Kabanjahe. Terima kasih kepada seluruh jajaran atas kerja sama dan dukungannya. Saya percaya Bapak Bahtiar Sembiring akan membawa Rutan ini ke arah yang lebih baik,”ungkap Josua.

Sementara itu, Bahtiar Sembiring selaku Karutan Kelas IIB Kabanjahe yang baru menyampaikan komitmennya dalam menjalankan amanah.

“Amanah ini adalah tanggung jawab besar. Saya akan bekerja sebaik mungkin, membangun sinergi bersama jajaran dan terus melakukan inovasi dalam pelayanan serta pembinaan kepada warga binaan. Mari bersama kita wujudkan Rutan Kabanjahe yang semakin profesional dan humanis,”** ucap Bahtiar.

Selain Sertijab Karutan, kegiatan ini juga dirangkai dengan Serah Terima Jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Kelas IIB Kabanjahe dan Ketua DWP Rutan Kelas IIB Sidikalang. Sertijab ini dilakukan sebagai bentuk kesinambungan dalam mendukung peran serta keluarga besar pemasyarakatan.

Acara ditutup dengan penandatanganan berita acara sertijab, pemberian cinderamata, dan sesi foto bersama sebagai simbol resmi peralihan kepemimpinan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas manajemen di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, khususnya di wilayah Sumatera Utara.(Humas)

Pertemuan antara Karutan Buntok dan Kapolres Barito Selatan berlangsung di Mapolres Barito Selatan, Selasa (3/6). Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas langkah-langkah strategis dalam mencegah gangguan keamanan serta memperkuat pengawasan terhadap aktivitas warga binaan.

Karutan Buntok, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa koordinasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan di rutan.

"Kami menyadari pentingnya dukungan dan sinergi dengan aparat kepolisian dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di dalam rutan. Oleh karena itu, koordinasi dengan Polres Barito Selatan sangat kami prioritaskan," ujar Karutan.

Sementara itu, Kapolres Barito Selatan menyambut baik inisiatif dari pihak Rutan Buntok dan menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh setiap langkah dalam menjaga stabilitas keamanan, baik di dalam maupun sekitar area rutan.

Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengawasan serta mencegah potensi gangguan keamanan yang bisa saja muncul di lingkungan rumah tahanan.(Humas)

Tujuan kontrol ini adalah untuk memastikan bahwa dapur Lapas menjalankan proses memasak yang higienis dan menyajikan makanan yang sehat dan bergizi.

Hasil kontrol menunjukkan bahwa dapur Lapas telah menjalankan proses memasak yang baik dan menyajikan makanan yang sehat dan bergizi. 

Kalapas Binjai, Wawan Irawan juga memberikan apresiasi kepada petugas dapur yang telah bekerja keras untuk memastikan kualitas makanan.

Kepala Lapas Binjai, Wawan Irawan, mengatakan bahwa kualitas makanan di Lapas sangat penting dan akan terus dipantau. 

"Kami berkomitmen untuk menyajikan makanan yang sehat dan bergizi bagi warga binaan," ungkapnya.(Humas)

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai agenda rutin sebagai bentuk deteksi dini dalam mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas Kelas IIA Binjai dan mengantisipasi peredaran narkoba didalam Lapas .

Pada kegiatan razia kamar hunian ini dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas dan diikuti oleh jajaran Penjabat Struktural berserta Staff dan Anggota Rupam. Kegiatan razia dilaksanakan  dengan pendekatan yang santun dan humanis kepada warga binaan.

Ka. KPLP Lapas Binjai, Pariaman Saragih menyatakan bahwa kegiatan razia ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan langkah tegas yang harus terus dilakukan demi menciptakan kondisi lapas yang aman dan kondusif.

" Kegiatan razia ini akan terus kami lakukan secara rutin dan berkala demi mencipatakan kondisi lapas yang kondusif dan terbebas dari gangguan kamtib," ujarnya.

Dengan kegiatan razia yang terus digencarkan ini, diharapkan Lapas Binjai selalu terbebas dari segala bentuk gangguan kamtib.(Humas)

Turut hadir Kepala Lapas Kelas I Medan Herry Suhasmin, para pejabat struktural Eselon III dan IV, seluruh pegawai (JFU dan JFT), serta Warga Binaan Pemasyarakatan.

Dalam upacara tersebut, inspektur upacara membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi, yang menekankan pentingnya memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis, melainkan jiwa bangsa dan pedoman hidup bersama. Ia menjadi bintang penuntun menuju Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” demikian kutipan dari sambutan tersebut.

Sambutan juga menyoroti tantangan ideologis di era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, di mana paham ekstremisme, intoleransi, hingga disinformasi menjadi ancaman nyata terhadap persatuan bangsa. Dalam hal ini, revitalisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan di semua sektor kehidupan: pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital.

Upacara ini menjadi momen reflektif bagi seluruh jajaran Lapas Kelas I Medan untuk terus menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas, khususnya dalam pembinaan dan pelayanan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan.

“Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan hanya seremoni, melainkan wujud nyata untuk terus menghidupi dan mengamalkan nilai-nilainya dalam tindakan sehari-hari,” ujar Kalapas Herry Suhasmin usai kegiatan.

Dengan semangat gotong-royong, Lapas Kelas I Medan berkomitmen untuk terus menjaga persatuan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.(Humas)

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sumatera Utara, Yudi Suseno, dan diikuti oleh seluruh jajaran pejabat struktural serta pegawai di lingkungan Kanwil Ditjenpas Sumut.

Dalam amanatnya, Kakanwil Yudi Suseno menyampaikan bahwa Pancasila merupakan dasar negara, ideologi pemersatu bangsa, sekaligus nilai luhur yang harus terus ditanamkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan tugas sebagai insan pengayom di bidang pemasyarakatan.

“Hari Lahir Pancasila bukan hanya seremonial belaka, tetapi merupakan momentum penting untuk memperkuat komitmen kita sebagai aparatur negara dalam menjaga persatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta menegakkan keadilan sosial,” ujar Yudi.

Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh pegawai di lingkungan pemasyarakatan untuk senantiasa mengedepankan nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan semangat gotong royong yang selaras dengan semangat Pancasila dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Momentum ini menjadi refleksi bersama akan pentingnya peran aktif seluruh jajaran Kemenimipas, khususnya pemasyarakatan, dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam sistem pembinaan serta pelayanan kepada masyarakat dan warga binaan pemasyarakatan.(Humas)

Kegiatan ini dilaksanakan di halaman dalam rutan dengan diikuti oleh seluruh petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Bertindak selaku inspektur upacara, Kepala Kesatuan Pengaman Rutan, Zulkifli, menyampaikan amanat dari Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila Republik Indonesia yang menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam sambutannya, beliau juga mengajak seluruh peserta upacara untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.

Suasana khidmat terasa sejak awal upacara dimulai, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seluruh peserta, termasuk WBP, mengikuti jalannya upacara dengan tertib dan penuh semangat nasionalisme.

Upacara ini merupakan bagian dari upaya Rutan Buntok dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air kepada seluruh penghuni rutan, baik petugas maupun WBP.

“Kami ingin memastikan bahwa semangat Pancasila tetap hidup dan menjadi bagian dari pembinaan di dalam rutan. Ini penting sebagai bekal mereka ketika kembali ke masyarakat,” tambah Zulkifli.

Dengan berlangsungnya kegiatan ini, diharapkan seluruh elemen di Rutan Buntok dapat terus menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam masa pembinaan maupun setelahnya.(Humas)

Pada Rabu pagi, 28 Mei 2025, Lapas Kelas I Medan melaksanakan panen bayam hidroponik dengan total hasil mencapai 70 kilogram.

Kalapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, mengapresiasi kerja keras para WBP yang telah merawat tanaman dengan tekun sejak masa pembibitan. “Panen ini adalah hasil dari proses pembinaan yang berkelanjutan. Tidak hanya menghasilkan sayuran bergizi, tetapi juga menanamkan keterampilan dan etos kerja kepada para WBP,” ungkapnya.

Herry Suhasmin juga menegaskan bahwa program hidroponik ini merupakan bagian dari dukungan terhadap kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto, dalam menciptakan pembinaan yang produktif dan berdampak nyata. 

“Kami berharap keterampilan ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi para WBP setelah bebas nanti, sekaligus mendukung kebutuhan dapur Lapas dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar,” tambahnya.

Tanaman bayam dipilih karena memiliki siklus tanam yang cepat, bernilai gizi tinggi, dan cocok untuk pengembangan hidroponik skala Lapas. Hasil panen digunakan untuk konsumsi internal dan menjadi bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian.

Lapas Kelas I Medan optimis untuk terus mengembangkan pertanian hidroponik sebagai bagian dari strategi pembinaan yang berkelanjutan, mandiri, dan berorientasi masa depan bagi para WBP.(Humas)

1. *Berantas* Handphone dan Peredaran Narkotika dalam Lapas/Rutan;

2. Seluruh Kunci Gembok harus dipegang oleh *Petugas*, tidak diperbolehkan oleh Tamping;

3. Wajib ada *kerja sama yang baik* antara satu dengan yang lain untuk mejaga Ketertiban dan Keamanan;

4. Melaksanakan Tugas dengan baik, jaga marwah;

5. Sering melakukan Internalisasi secara berjenjang dari Ka UPT kepada para pejabat Struktural / Pejabat Struktural kepada jajarannya /Komandan Jaga kepada Anggotanya;

6. Jangan ada Pegawai yang terlibat/berhubungan dengan peredaran Narkoba;

7. *Berantas* kegiatan penipuan/Lodes di Dalam Lapas/Rutan;

8. Perkuat Pengawasan, selalu waspada;

9. Tidak diperbolehkan  petugas membawa dan menyalahgunakan Handphone ke dalam Areal Blok Hunian;

10. Tidak boleh ada kegiatan memperjualbelikan kamar hunian;

11. Agar Pegawai memberikan kontribusi positif melalui hasil kerja yang baik untuk UPT nya dan Kementerian kita;

12. UPT diinstruksikan untuk bergabung dengan Inkopasindo;

13. Pengelolaan Dapur/makanan agar dilakukan dengan baik.

Demikian disampaikan untuk menjadi Atensi Bagi kita Semua.(Humas)

Kegiatan berlangsung di ruang Kalapas Pemuda Kelas III Langkat pada Rabu (28/5/2025) dan disaksikan langsung oleh jajaran pegawai Lapas.

Sebelum acara sertijab dimulai, dilakukan cek fisik, meliputi pengecekan jumlah warga binaan dan inventaris Lapas sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam peralihan tanggung jawab.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Yudi Suseno yang di wakili oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Hamdi Hasibuan.

Dalam sambutannya, Hamdi Hasibuan menyampaikan “Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian Bapak Raymon Andika Girsang yang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Kepada Kalapas yang baru, Bapak Kenal Purba, kami harapkan mampu segera beradaptasi, menjaga integritas, dan melanjutkan upaya peningkatan layanan serta keamanan di Lapas. Sertijab ini adalah bagian penting dari proses pembinaan dan penyegaran organisasi dalam rangka transformasi pemasyarakatan,” ujar Hamdi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara sertijab dan sesi foto bersama sebagai simbol resmi peralihan kepemimpinan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda reformasi birokrasi dan peningkatan manajemen kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.(Humas)

Apel dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, dan diikuti oleh seluruh pejabat struktural serta jajaran petugas. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap Gerakan Anti Narkoba dan Bebas dari HP yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Sebagai simbol komitmen bersama, seluruh peserta turut mengucapkan Ikrar Anti Narkoba, yang berisi tekad untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran narkoba, menjaga integritas sebagai petugas pemasyarakatan, serta menciptakan lingkungan Lapas yang bersih dari barang terlarang, khususnya narkoba dan telepon genggam.

Dalam amanatnya, Kalapas menegaskan bahwa pemberantasan narkoba dan pencegahan penggunaan HP ilegal harus menjadi prioritas utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.

“Deklarasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk keseriusan kita dalam menjaga integritas lembaga dan menjalankan pembinaan secara maksimal. Tidak ada ruang bagi narkoba dan HP ilegal di Lapas Kelas I Medan,” tegas Herry Suhasmin.

Sebagai tindak lanjut, kegiatan dilanjutkan dengan pemusnahan barang-barang terlarang hasil razia yang sebelumnya dilakukan oleh petugas pengamanan. Barang-barang yang dimusnahkan antara lain telepon genggam, charger, kabel listrik, headset, dan benda-benda lain yang dilarang berada di dalam blok hunian.

Pemusnahan dilakukan secara terbuka sebagai bentuk transparansi serta komitmen terhadap penegakan aturan dan penguatan pengamanan di dalam Lapas.

Dengan semangat kebersamaan dan integritas tinggi, Lapas Kelas I Medan terus berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan bebas dari segala bentuk penyimpangan.(Humas)

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka. UPT) Pemasyarakatan se-Sumatera Utara bersama jajarannya. Dalam arahannya, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, menyampaikan sejumlah poin strategis yang harus menjadi pedoman utama seluruh jajaran dalam menjalankan tugas pemasyarakatan secara disiplin dan bertanggung jawab.

Dalam rapat tersebut, Yudi menegaskan beberapa isu krusial yang harus menjadi perhatian serius, di antaranya pemberantasan peredaran handphone ilegal dan narkotika di dalam Lapas/Rutan, larangan keras keterlibatan tamping dalam penguasaan kunci gembok*, serta pencegahan penipuan (lodes) dan jual beli kamar hunian.

“Ini bukan hanya arahan, tapi komitmen moral kita bersama. Kita ingin rumah tahanan dan lapas menjadi tempat pembinaan, bukan ladang pelanggaran. 

Tidak boleh ada kompromi terhadap narkoba, pelanggaran disiplin, atau penyalahgunaan wewenang. Pengawasan harus diperkuat, integritas harus ditegakkan,” tegas Yudi Suseno dalam arahannya.

Beliau juga menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai pengabdian secara berjenjang, mulai dari Kepala UPT hingga jajaran paling bawah, serta menumbuhkan kerja sama dan kekompakan antar petugas dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan Lapas/Rutan.

Selain itu, arahan lainnya meliputi:

Larangan membawa handphone ke dalam blok hunian oleh petugas, optimalisasi pengelolaan dapur dan makanan warga binaan, Kewajiban kontribusi positif setiap pegawai melalui hasil kerja yang nyata, Instruksi agar setiap UPT bergabung dalam INKOPASINDOsebagai bentuk sinergi organisasi.

Acara tersebut turut di wakili  oleh Kepala Subbidang Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara , dan Keamanan, Rantawan , S.H. para pejabat struktural, serta seluruh jajaran pegawai Rutan Tamiang Layang. 

Dalam kesempatan ini, dilakukan serah terima jabatan dari pejabat lama kepada pejabat baru sebagai bagian dari proses rotasi dan penyegaran organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Karutan Buntok menyampaikan apresiasi kepada pejabat lama atas dedikasi dan kontribusinya selama menjabat, serta menyambut pejabat baru dengan harapan agar dapat meneruskan dan meningkatkan prestasi yang telah diraih sebelumnya.

"Serah terima jabatan ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan, namun juga sebagai wujud komitmen kita bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan pemasyarakatan yang profesional dan humanis," ujar Karutan Buntok dalam sambutannya.

Momentum ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat kerja sama antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari upaya bersama dalam mewujudkan pemasyarakatan yang berkeadilan dan berintegritas.(Humas)

Arahan tersebut disampaikan Karutan dalam briefing pagi yang dilaksanakan di aula Rutan Buntok. Dalam sambutannya, Karutan menegaskan pentingnya membangun budaya kerja yang transparan, akuntabel, dan bebas dari penyimpangan. Ia juga menyoroti peran penting pengawasan internal sebagai langkah preventif untuk mencegah pelanggaran disiplin serta menjaga nama baik institusi.

“Pengawasan bukan hanya tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi kewajiban seluruh pegawai untuk saling mengingatkan dan menjaga etika kerja,” ujar Karutan.

Karutan juga menekankan bahwa setiap pegawai harus menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan loyalitas terhadap tugas, serta senantiasa menaati aturan yang berlaku di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Rutan Buntok dalam mendukung reformasi birokrasi dan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan dialog terbuka antara Karutan dan pegawai, guna mendengarkan aspirasi serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Dengan adanya pengarahan ini, diharapkan seluruh pegawai Rutan Buntok dapat semakin meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun dalam menjalankan tugas pemasyarakatan.(Humas)

Upacara ini merupakan bagian dari momentum nasional untuk mengenang lahirnya semangat kebangsaan yang ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908, sekaligus mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus mengobarkan semangat persatuan, kemajuan, dan gotong royong.

Dalam sambutannya yang membacakan pidato resmi Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid, Kalapas Herry Suhasmin menegaskan pentingnya menjadikan momen Harkitnas sebagai pijakan untuk terus bangkit menghadapi tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi disrupsi teknologi, krisis pangan global, dan ancaman kedaulatan digital.

“Kita sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa. Kebangkitan bukan hanya milik masa lalu, tapi harus terus hidup dalam aksi nyata kita hari ini, termasuk dalam memberikan pelayanan pemasyarakatan yang humanis, adil, dan bermartabat,” ujar Kalapas.

Upacara tahun ini mengusung tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”, yang merefleksikan semangat kolektif untuk bergerak maju menghadapi tantangan global dengan solidaritas dan optimisme. Tema ini sejalan dengan arah pembangunan nasional oleh Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran, di mana pembangunan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan kebijakan yang adil dan merata untuk rakyat.

Dalam sambutan tersebut juga ditegaskan bahwa kebangkitan nasional hari ini diwujudkan melalui aksi konkret seperti program makan bergizi gratis bagi anak-anak, layanan kesehatan gratis, pengembangan pusat pelatihan vokasi, hingga pelindungan anak di ruang digital—semua demi membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing di era global.

Pelaksanaan upacara di Lapas Kelas I Medan ini tidak hanya menjadi sarana refleksi historis, tetapi juga memperkuat semangat nasionalisme di lingkungan pemasyarakatan, baik bagi petugas maupun warga binaan.

“Semangat kebangkitan harus terasa hingga ke seluruh penjuru negeri, termasuk di balik tembok pemasyarakatan. Karena setiap kita memiliki peran dalam membangun Indonesia yang lebih kuat dan beradab,” pungkas Herry.

Upacara berlangsung tertib dan lancar, serta ditutup dengan doa bersama untuk kemajuan bangsa dan semangat kebangkitan yang tak pernah padam.(Humas)

Kegiatan tersebut diikuti oleh para Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka. UPT) Pemasyarakatan Medan dan sekitarnya serta pejabat struktural di lingkungan Kanwil Ditjenpas Sumut, sebagai bagian dari upaya memperkuat strategi komunikasi publik yang efektif dan berdampak.

Dalam arahannya, Ir. H. Abdullah Rasyid, ME, menekankan bahwa komunikasi dan media harus menjadi instrumen utama dalam membangun citra positif pemasyarakatan. Menurutnya, Humas tidak lagi bersifat reaktif, melainkan harus proaktif menyampaikan kinerja institusi dengan narasi yang edukatif, akurat, dan membangun kepercayaan publik.

“Setiap informasi harus ditata dengan baik agar publik dapat memahami bahwa pemasyarakatan bekerja secara profesional dan humanis. Oleh karena itu, sinergi antar lini komunikasi — baik di UPT maupun di Kanwil — sangat penting,” ujar Abdullah Rasyid.

Menanggapi hal tersebut, Kalapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas komunikasi di Lapas yang dipimpinnya.

“Kegiatan ini menjadi penyemangat bagi kami di Lapas Kelas I Medan untuk lebih progresif dalam mengelola informasi publik. Kami akan terus memperkuat peran Humas sebagai jembatan antara Lapas dengan masyarakat, agar berbagai program pembinaan dan pelayanan publik yang kami jalankan bisa diketahui secara luas dan transparan,” tegas Herry Suhasmin.

Herry juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi dinamika pemberitaan yang cepat di era digital, diperlukan SDM yang adaptif dan melek teknologi agar tidak tertinggal dalam membangun opini publik yang positif.(Humas)

Dalam kegiatan tersebut, Wawan melakukan pengecekan ke kamar blok hunian dan kantin Lapas untuk melihat pelayanan yang diberikan kepada warga binaan, memastikan keamanan dan kelayakan fasilitas serta mengevaluasi keefektifan program-program pembinaan yang telah diterapkan.

Selain itu, beliau juga berkesempatan untuk menyapa warga binaan dan mengingatkan mereka untuk menjaga kebersihan kamar. Tak lupa, Kalapas juga menghimbau kepada Karupam dan Petugas Pengamanan untuk tetap waspada dan selalu bekerja sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan.

"Kontrol keliling ini juga memberikan kesempatan bagi kalapas untuk berinteraksi langsung dengan petugas dan warga binaan, mendengarkan masukan serta keluhan mereka, serta memberikan arahan terkait upaya peningkatan kualitas kehidupan di dalam lapas, " ungkapnya.

Diharapkan, melalui kegiatan ini, Lapas Binjai dapat terus meningkatkan pelayanan  demi terciptanya lingkungan yang lebih kondusif dan berdaya bagi proses pemasyarakatan, serta sebagai bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan pembinaan warga binaan dan deteksi dini untuk mencegah terjadinya gangguan kamtib.(Humas)

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural Lapas Kelas I Medan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Anggota Pramuka Lapas Kelas I Medan yang bertugas sebagai petugas upacara.

Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala Bidang Pembinaan, Ismadi, menyampaikan amanat mengenai pentingnya menumbuhkan semangat nasionalisme dan tanggung jawab kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan Pemasyarakatan.

"Tingginya tembok Pemasyarakatan jangan menjadi penghalang untuk  menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah, mari kita kembangkan bakat dan kreatifitas untuk wujudkan Lapas Kelas I Medan yang semakin baik " ujar Ismadi di hadapan peserta upacara.

Upacara berlangsung dengan khidmat dan tertib. Seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari pengibaran bendera Merah Putih, Pembacaan Teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Catur Dharma Narapidana  hingga penyampaian amanat oleh Pembina Upacara.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembinaan karakter bagi para WBP, dengan melibatkan mereka secara langsung dalam kegiatan pembinaan kesadaran berbangsa dan cinta tanah air  yang sarat makna nilai-nilai kebangsaan.

Selain sebagai bagian dari kewajiban institusional, pelaksanaan upacara ini menunjukkan komitmen Lapas Kelas I Medan dalam memberikan pembinaan yang komprehensif kepada Warga Binaan Pemasyarakatan tidak hanya dalam aspek keterampilan, tetapi juga dalam hal mental, moral, dan wawasan kebangsaan.

Dengan iringan korsik dari Anggota  Pramuka Lapas Kelas I Medan, suasana upacara menjadi semakin hidup dan penuh semangat. Para anggota Pramuka tampil prima dan menunjukkan semangat juang serta kedisiplinan yang tinggi.

Pelaksanaan upacara Hari Kesadaran Nasional ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi seluruh pihak, baik petugas maupun warga binaan, akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.(Humas)

Jabatan diserahterimakan dari Muslim Surbakti kepada Eben Heazer Depari, dalam suatu prosesi yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna, pada Jum’at (16/05).

Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sumatera Utara, Bapak Yudi Suseno, dan dilaksanakan di ruang kerja Kakanwil sebagai bentuk penghormatan terhadap proses alih tugas yang strategis dalam jajaran pemasyarakatan. 

Kedua pejabat hadir bersama istri masing-masing, yang turut memberikan dukungan moril dalam pelaksanaan tugas dan pengabdian terhadap institusi.

Turut hadir dan memberikan dukungan dalam acara ini antara lain Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum serta Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan, dan Pengelolaan Keamanan (Patnal) Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara. 

Kehadiran para pejabat ini mempertegas pentingnya sinergi antarbidang dalam mewujudkan pelayanan pemasyarakatan yang humanis, tertib, dan berorientasi pada pembinaan.

Dalam sambutannya, Kakanwil Yudi Suseno menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi Bapak Muslim Surbakti selama menjalankan tugas sebagai Karutan Kelas IIB Sipirok. 

Ia juga menyampaikan selamat datang dan selamat menjalankan tugas sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Bapak Eben Heazer Depari yang dipercaya mengemban amanah.

“Alih tugas dan tanggung jawab adalah bagian dari dinamika organisasi. Ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga momentum untuk memperkuat semangat pengabdian, meningkatkan kinerja, serta mendorong inovasi di lingkungan pemasyarakatan,” tegas Yudi Suseno.

Prosesi acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan, pemberian ucapan selamat kepada pejabat yang melakukan serah terima jabatan.(Humas)

Dalam arahannya, Yudi Suseno menegaskan pentingnya pelaksanaan tugas dan fungsi Pemasyarakatan secara optimal, sejalan dengan program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Fokus utama yang ditekankan antara lain pemberantasan narkoba di dalam lapas, peningkatan kualitas layanan bagi warga binaan, serta pengawasan terhadap standar harga dan kualitas bahan makanan di kantin lapas.

“Kita harus mendukung penuh program akselerasi dari Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Tidak ada ruang untuk toleransi terhadap peredaran narkoba di dalam lapas. Selain itu, pelayanan bagi warga binaan harus mengedepankan prinsip keadilan dan kemanusiaan, termasuk dalam hal harga dan mutu makanan yang mereka konsumsi,” tegas Yudi Suseno dalam arahannya.

Ia juga menambahkan bahwa pengawasan terhadap kantin lapas harus dilakukan secara ketat dan berkala agar tidak terjadi penyimpangan harga serta untuk memastikan kualitas bahan makanan tetap layak dan sehat.

Menanggapi arahan tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, Davy Bartian, menyatakan kesiapan dan komitmennya untuk menjalankan seluruh instruksi yang diberikan oleh Kakanwil Ditjenpas Sumut.

“Arahan dari Bapak Kakanwil menjadi energi positif bagi kami. Kami berkomitmen untuk mendukung penuh kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, terutama dalam pemberantasan narkoba dan peningkatan kualitas layanan. Kami pastikan pengawasan terhadap harga kantin dan kualitas makanan akan lebih diperketat ke depan,” ujar Davy Bartian.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan koordinasi dan sinergi antara kantor wilayah dan satuan kerja di lapangan, dalam rangka mewujudkan sistem Pemasyarakatan yang lebih profesional, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan yang bermartabat.(Humas)

Kegiatan ini digelar di Vihara Buddha Sasana yang berada di dalam lingkungan Lapas, dan berlangsung dengan khidmat pada Senin pagi, 12 Mei 2025. 

Penyerahan remisi ini merupakan bentuk penghargaan negara kepada warga binaan yang beragama Buddha dan telah menunjukkan sikap positif serta berperilaku baik selama menjalani masa pidana.

Remisi diberikan berdasarkan Keputusan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Nomor: PAS-710.PK.05.04 Tahun 2025 tentang Pemberian Remisi Khusus Waisak Tahun 2025 kepada Narapidana dan Anak Binaan Pemasyarakatan. Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis oleh Kasi Registrasi mewakili Kepala Lapas Kelas I Medan, dan diikuti oleh staf registrasi serta seluruh warga binaan yang menerima remisi. Pelaksanaan kegiatan berlangsung lancar, aman, dan tertib.

Dari 36 warga binaan yang menerima remisi, mayoritas merupakan narapidana kasus narkotika. Sebagian besar dari mereka termasuk dalam kategori penerima remisi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012, sementara sisanya merupakan penerima remisi normal. Besaran remisi yang diberikan pun bervariasi, mulai dari pengurangan masa pidana selama satu bulan hingga dua bulan. Seluruh penerima remisi tahun ini tergolong dalam kategori RK I, yakni remisi berupa pengurangan sebagian masa pidana, tanpa adanya remisi langsung bebas.

Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, menyampaikan bahwa pemberian remisi ini bukan hanya sebagai bentuk pemenuhan hak warga binaan, tetapi juga sebagai motivasi agar mereka terus berperilaku baik dan mengikuti setiap tahapan program pembinaan yang ada. Ia menegaskan bahwa pemberian remisi dilakukan secara selektif dan telah melalui proses verifikasi yang ketat, baik dari aspek administratif maupun substantif.

Melalui kegiatan ini, Lapas Kelas I Medan menunjukkan komitmennya dalam menjalankan fungsi pembinaan yang berkeadilan serta berorientasi pada pemulihan sosial warga binaan. Remisi khusus Waisak menjadi momentum refleksi spiritual sekaligus bentuk nyata dari pendekatan pemasyarakatan yang humanis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.(Humas)

Acara berlangsung khidmat dan tertib, diselenggarakan di aula Lapas Narkotika Kelas IIa Pematang Siantar, serta dihadiri oleh jajaran pejabat Pemasyarakatan dan Dharma Wanita Persatuan.

Jabatan Kalapas yang sebelumnya dipegang oleh Robinson Perangin-angin kini resmi diserahkan kepada Pujiono Slamet.

Dalam sambutannya, Yudi Suseno menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan pengabdian Robinson selama menjabat. “Saudara Robinson telah menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam membina warga binaan serta menjaga stabilitas keamanan di Lapas Narkotika ini. Kita ucapkan terima kasih atas segala sumbangsihnya dan berharap sukses di penugasan selanjutnya,” ujar Yudi.

Ia juga memberikan penegasan kepada Kalapas yang baru, Pujiono Slamet, untuk terus memperkuat komitmen terhadap pemberantasan narkoba serta peningkatan pelayanan pemasyarakatan. “Lapas Narkotika bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga garda terdepan dalam memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba. Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih tegas, cerdas, dan humanis dalam menjalankan tugas. Dengan kepemimpinan Pak Pujiono, saya yakin pembenahan akan terus bergerak ke arah yang lebih baik,” tegas Yudi.

Robinson Perangin-angin dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pegawai atas kerja sama yang solid selama masa jabatannya. “Banyak tantangan yang kami hadapi, khususnya dalam hal pengendalian narkoba dan pembinaan narapidana. Namun dengan kekompakan dan sinergi yang baik, kita bisa melalui semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Kalapas yang baru, Pujiono Slamet, menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan dan meningkatkan program-program pembinaan yang telah ada. “Saya siap bersinergi dengan seluruh jajaran untuk memberikan pelayanan pemasyarakatan yang lebih baik, transparan, dan berintegritas. Pemberantasan narkoba akan menjadi fokus utama, sesuai dengan arahan Kakanwil,” tegas Pujiono.

Ia juga mengharapkan dukungan penuh dari seluruh petugas. “Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan Lapas Narkotika Kelas IIa Pematang Siantar menjadi lembaga yang profesional, bersih, dan bermartabat,” tutupnya.

Acara serah terima jabatan ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Serah Terima Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lapas Narkotika Kelas IIa Pematang Siantar yang dipimpin langsung oleh Ketua DWP wilayah Sumatera Utara, Ny. Fitri Yani Suseno Kegiatan tersebut menjadi simbol keberlanjutan kepemimpinan dan peran aktif DWP dalam mendukung tugas-tugas pembinaan di lingkungan Pemasyarakatan.(Humas)