Penutupan kegiatan yang berlangsung pada Sabtu pagi (26/4) di Lapangan Olahraga Lapas Medan ini ditandai dengan pembagian hadiah kepada para pemenang berbagai cabang perlombaan dengan mengusung tema "Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat."
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, didampingi jajaran pejabat struktural, antara lain Kabid Pembinaan Ismadi yang juga bertindak sebagai ketua panitia, Ka. KPLP Donni Isa Dermawan, Kabag Tata Usaha Nurma Yuliati, Kabid Giatja Yan Patmos, serta Kasi Bimkemas M. Kurniawan.
Dalam sambutannya, Kalapas Herry Suhasmin mengapresiasi antusiasme peserta dan kerja keras panitia sehingha pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengam sukses. Ia menyebut, kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan juga menjadi ajang untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, dan pembinaan karakter yang positif.
“Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat kebersamaan antara petugas dan warga binaan. Melalui olahraga dan seni, kita wujudkan pembinaan yang menyentuh hati dan membawa manfaat nyata, semoga selesainya kegiatan ini tidak berhenti tetapi berkelanjutan,” ujar Kalapas.
Adapun cabang lomba yang dipertandingkan meliputi domino, catur, tenis meja, badminton, hingga futsal. Seluruh pertandingan berlangsung meriah dan menjunjung tinggi semangat fair play. Para pemenang menerima hadiah dan apresiasi langsung dari para pejabat Lapas sebagai bentuk penghargaan atas semangat dan partisipasi mereka.
Penutupan kegiatan ini menjadi simbol dari keberhasilan Lapas Kelas I Medan dalam menciptakan suasana pembinaan yang humanis, dinamis, dan produktif. Semangat "Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat" tak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar dihidupkan melalui aksi nyata di balik tembok Pemasyarakatan.(Humas)
Acara tasyakuran yang dilaksanakan secara nasional ini diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Indonesia, termasuk Rutan Buntok, melalui sambungan virtual yang terpusat dari Ditjenpas.
Kegiatan ini menjadi bagian dari puncak peringatan HBP ke-61 yang mengangkat tema semangat transformasi pemasyarakatan yang humanis dan bermartabat.
Kepala pengaman Rutan ,Zulkifli bersama jajaran pegawai mengikuti rangkaian acara tasyakuran secara khidmat dari aula Rutan. Dalam kesempatan tersebut, Rutan Buntok juga turut melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa penyaluran bantuan sembako kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial dan rasa syukur atas Hari Bakti Pemasyarakatan.
“Kegiatan ini tidak hanya sebagai perayaan seremonial, tetapi juga wujud nyata komitmen kami untuk terus menebar manfaat bagi masyarakat sekitar. Semangat Hari Bakti Pemasyarakatan menjadi momentum untuk memperkuat semangat pengabdian kami dalam membina dan melayani,” ungkap Zulkifli.
Penyaluran bantuan sosial dilaksanakan usai kegiatan tasyakuran virtual dan diserahkan langsung kepada warga yang membutuhkan di sekitar lingkungan Rutan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini secara serentak dan terpusat, diharapkan seluruh insan pemasyarakatan di berbagai penjuru tanah air dapat terus memperkuat sinergi, semangat pengabdian, dan kontribusi nyata terhadap masyarakat.(Humas)
Acara tasyakuran yang berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalteng, para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kalimantan Tengah, serta jajaran pejabat struktural dan fungsional.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenimipas Kalteng menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan integritas dalam menjalankan tugas pemasyarakatan. “Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 ini menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan komitmen kita untuk terus berkontribusi dalam menciptakan pemasyarakatan yang humanis dan bermartabat,” ujarnya.
Kepala Rutan Buntok, Sinardi, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini sebagai bentuk solidaritas dan sinergi antar-Unit Pelaksana Teknis.
“Momentum ini menjadi semangat baru bagi kami di Rutan Buntok untuk terus meningkatkan pelayanan serta pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan,” ungkapnya.
Selain tasyakuran, acara juga dirangkaikan dengan doa bersama dan ramah tamah sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan panjang institusi pemasyarakatan di Indonesia.
Hari Bakti Pemasyarakatan yang diperingati setiap tanggal 27 April ini merupakan momen penting dalam sejarah pemasyarakatan, sebagai pengingat akan komitmen dalam memberikan pembinaan dan perlindungan kepada warga binaan demi terciptanya masyarakat yang aman dan tertib.(Humas)
Didampingi Ka. KPLP, Pariman Saragih, Kasi Adm & Kamtib, Serikat Sembiring, Komandan Jaga Regu Pengamanan dan Anggota Kepolisian dari Polres Binjai. Kalapas Binjai, Wawan Irawan meninjau secara menyeluruh kondisi dan situasi di blok hunian dan menyoroti hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kenyamanan, keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
Kontrol keliling ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di dalam blok hunian, selain itu memeriksa kondisi kesehatan warga binaan.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan Kalapas untuk berdialog secara langsung dengan warga binaan, sekaligus mengimbau warga binaan untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
"Penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, karena dampaknya akan kembali ke teman-teman warga binaan sendiri," ungkap Kalapas.
Wawan menambahkan jika lingkungan bersih akan menciptakan lingkungan sehat, sehingga warga binaan bisa terhidar dari beragam penyakit. Tumbuh sehat membuat warga binaan bisa mengikuti program pembinaan dengan baik.
"Kami mengupayakan agar warga binaan memiliki kondisi tubuh sehat selama menjalani masa pembinaan. Untuk itu kami terus memperhatikan kualitas makanan, serta kebersihan lingkungan," ucapnya.
Terakhir, Wawan mengimbau kepada warga binaan agar bangun pagi dan berolahraga guna menjaga kebugaran. Serta menjaga fasilitas Blok Hunian, menjauhi segala tindakan - tindakan yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban didalam Lapas.(Humas)
Momen penutupan IPPAFest tetap berlangsung semarak dan penuh apresiasi, khususnya bagi para insan pemasyarakatan berprestasi dari seluruh Indonesia.
Dalam pengumuman tersebut, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sumatera Utara mencetak prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan Nasional:
- Terbanyak I kategori Pemberitaan IPPAFest Terbanyak, sebagai bentuk dukungan aktif terhadap penyebarluasan informasi kegiatan secara konsisten melalui berbagai kanal media.
- Terbaik III kategori Stan Terbaik, atas presentasi stand yang kreatif, interaktif, dan menggambarkan nilai-nilai etnik Tradisional dari Sumatera Utara.
Kegiatan penutupan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan Sumatera Utara, yang sejak awal telah berperan aktif dalam pelaksanaan IPPAFest. Kehadiran mereka menjadi bagian dari semangat kebersamaan dan kontribusi nyata jajaran Kanwil dalam membangun citra positif pemasyarakatan di tingkat nasional.
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Silmy Karim, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi atas semangat kolaboratif dan inovatif seluruh peserta, serta menggarisbawahi pentingnya keterbukaan informasi dan partisipasi publik dalam reformasi pemasyarakatan.
“Semoga semangat yang telah kita mulai ini, akan tetap menjalar didalam Lapas diluar tembok dan ditengah-tengah masyarakat, mari kita terus nyalakan”, tegasnya
Kepala Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Yudi Suseno, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. Ia menyebut penghargaan tersebut sebagai hasil sinergi yang kuat antara Kanwil, UPT, dan tim humas dalam membangun komunikasi publik yang transparan dan berdampak.(Humas)
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Buntok kini berada dalam status siaga setelah debit air di lingkungan rutan terus meningkat hingga mencapai setinggi pinggang orang dewasa.
Banjir mulai merendam sejumlah area luar dan blok hunian warga binaan.
Menanggapi kondisi darurat tersebut, Kepala Rutan Buntok bersama Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KP. Rutan) bergerak cepat dengan melakukan koordinasi ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan pada Rabu (23/4).
Ka. KP. Rutan menyampaikan bahwa jajaran pengamanan telah bersiaga penuh dan menyiapkan skenario evakuasi jika ketinggian air terus meningkat. Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan logistik dan peralatan darurat menjadi sangat mendesak dalam situasi ini.
“Kami sudah melakukan pendataan terhadap area terdampak dan terus memantau kondisi blok hunian. Jika diperlukan, evakuasi akan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi,” ujarnya.
Ketua DPRD Barito Selatan, HM Farid Yusran merespons cepat laporan tersebut dan menyatakan komitmen penuh untuk mengerahkan bantuan dari pemerintah daerah. “Kami akan segera menghubungi BPBD, Dinas Sosial, dan pihak terkait lainnya untuk mendukung penanganan darurat di Rutan Buntok. Keselamatan warga binaan adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi bencana yang belum menunjukkan tanda-tanda surut. Pihak Rutan berharap, melalui sinergi yang solid, keselamatan dan ketertiban tetap terjaga meskipun berada dalam situasi sulit.(Humas)
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembinaan karakter dan penguatan komitmen anggota Pramuka dalam mendukung tugas-tugas pembinaan di lingkungan pemasyarakatan.
Apel pagi tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang Pembinaan, Ismadi, yang hadir bersama Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), M. Kurniawan.
Dalam arahannya, Kalapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin melalui Kabid Pembinaan, Ismadi menekankan pentingnya peran aktif anggota Pramuka dalam mendukung pelaksanaan program pembinaan dan keamanan di dalam Lapas.
Ia menyampaikan bahwa kehadiran Pramuka Gudep 14.1387 bukan sekadar simbolik, tetapi menjadi bagian dari upaya strategis dalam membangun kedisiplinan, kepedulian, dan rasa tanggung jawab bersama.
Lebih lanjut, Ismadi juga mengajak seluruh anggota untuk terus menjaga kebersihan lingkungan Lapas melalui semangat gotong royong.
Menurutnya, lingkungan yang bersih dan sehat merupakan bagian integral dari upaya menciptakan suasana Lapas yang kondusif, nyaman, dan mendukung proses pembinaan yang optimal. Ia berharap budaya bersih ini bisa menjadi kebiasaan positif yang tumbuh dari kesadaran bersama.
Apel pagi yang berlangsung penuh khidmat ini sekaligus menjadi ajang peneguhan semangat kebersamaan dan loyalitas para anggota Pramuka terhadap nilai-nilai kedisiplinan dan pengabdian. Antusiasme yang ditunjukkan dalam setiap gerakan dan sikap selama apel mencerminkan komitmen kuat Pramuka Gudep 14.1387 dalam mendukung terciptanya Lapas Kelas I Medan yang aman, dan tertib.(Humas)
Sidang dipimpin oleh Kepala Bidang Pembinaan, Ismadi, serta diikuti oleh pejabat struktural dan petugas pembinaan maupun pengamanan yang tergabung dalam tim TPP.
Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, melalui Kabid Pembinaan, menyampaikan bahwa sidang TPP merupakan bagian penting dalam proses pembinaan dan evaluasi perilaku warga binaan selama menjalani masa pidana.
"Sidang TPP menjadi momentum penting untuk menilai sejauh mana warga binaan menunjukkan perubahan positif serta kesiapan mereka untuk mengikuti program integrasi ke masyarakat. Tentunya dengan tetap berpegang pada prinsip selektif, objektif, dan akuntabel," ujar Ismadi.
Dalam sidang tersebut, setiap usulan PB dan CB dipaparkan secara rinci oleh petugas pembimbing kemasyarakatan bersama bidang Pembinaan. Penilaian mencakup kelengkapan administratif, kepribadian, kemandirian, serta pertimbangan aspek keamanan.
Melalui mekanisme ini, pemberian hak integrasi diharapkan tidak hanya menjadi bentuk pemenuhan hak warga binaan, tetapi juga mendorong semangat mereka untuk terus berperilaku baik serta aktif dalam program pembinaan.(Humas)
Festival yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 dan menjadi ajang strategis dalam memamerkan hasil karya kreatif dan produktif dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Bapak Agus Andrianto selaku Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, dimana dalam arahannya beliau mengatakan “Hari ini tidak hanya membuka sebuah festival, tapi membuka panggung semangat, panggung harapan, dan panggung kemanusiaan”. Ujarnya
Dalam kegiatan tersebut, Kanwil Ditjenpas Sumut menampilkan berbagai hasil karya unggulan dari WBP binaan lapas dan rutan se-Sumatera Utara. Produk-produk yang dipamerkan merupakan hasil dari pembinaan yang memiliki nilai estetika dan ekonomis tinggi.
Antusias masyarakat untuk mengunjungi stand Kanwil Ditjenpas Sumut sangat luar biasa, sehingga Kanwil Ditjenpas Sumut berhasil menjual sebanyak 162 item yang terdiri dari (kerajinan tangan, karya seni rupa, produk kuliner, busana dan aksesori).
Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, hadir langsung untuk mendampingi panitia dan meninjau stand pameran yang menampilkan hasil karya warga binaan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas semangat para WBP yang mampu berkarya dan menciptakan sesuatu yang bernilai meskipun dalam keterbatasan.
“IPPAFest bukan sekadar pameran, melainkan ruang aktualisasi bagi warga binaan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka mampu berubah dan berkontribusi. Ini adalah bagian dari upaya membangun kepercayaan diri mereka, sekaligus menghapus stigma negatif yang selama ini melekat,” ujar Yudi Suseno.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR), Zulkifli, menyatakan bahwa seluruh petugas kini dalam kondisi siaga penuh guna mengantisipasi kemungkinan terburuk.
“Air yang sudah memasuki halaman dan beberapa titik di sekitar blok hunian. Kami sudah siaga penuh dan terus memantau perkembangan situasi setiap waktu,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Langkah-langkah cepat langsung diterapkan, mulai dari peninggian barang-barang penting, pemeriksaan saluran air, hingga pengaktifan pompa penyedot air.
Selain itu, koordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait juga telah dilakukan sebagai bagian dari antisipasi jika kondisi semakin memburuk.
Warga binaan telah diberikan arahan untuk tetap tenang dan mematuhi instruksi dari petugas. Sementara itu, area rawan banjir disterilkan dari aktivitas berlebih, dan jalur evakuasi mulai disiapkan.
“Kami memastikan bahwa keamanan dan keselamatan seluruh penghuni rutan, baik petugas maupun warga binaan, menjadi prioritas utama,” tambah Beliau.(Humas)
Video berita terkait:
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pelayanan kesehatan terpadu yang rutin dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan para warga binaan tetap terjaga.
Tim medis dari Puskesmas Buntok melakukan serangkaian pemeriksaan seperti pengecekan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, konsultasi kesehatan, serta pemberian obat-obatan sesuai dengan hasil diagnosa.
Kepala Rutan Kelas II B Buntok,Sinardi, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas Buntok yang sudah peduli terhadap kesehatan warga binaan kami. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit dan menjaga kebugaran para penghuni rutan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Buntok. Dr. Zulfantri menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya promotif dan preventif dalam bidang kesehatan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada dalam lingkungan tertutup seperti rutan, tetap mendapatkan hak pelayanan kesehatan yang layak,” jelasnya.
Sebanyak 191 warga binaan mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Selain pemeriksaan kesehatan, mereka juga mendapatkan penyuluhan singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta pola hidup sehat.
Diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut secara berkala dan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif dan merata di Kabupaten Barito Selatan.(Humas)
Dalam suasana yang penuh keprihatinan, petugas tetap melaksanakan upacara peringatan Hari Kartini dengan khidmat, Senin (21/4).
Upacara digelar di halaman depan rutan menjadi lokasi kegiatan karena genangan air masih mengganggu sebagian area lapangan utama. Dengan mengenakan busana adat dan kebaya khas Kartini, para petugas perempuan tampil sebagai petugas upacara, menambah nuansa semangat emansipasi.
Kepala Rutan Buntok, Sinardi, mengungkapkan bahwa pelaksanaan upacara ini menjadi simbol semangat dan keteguhan hati, sejalan dengan nilai-nilai perjuangan Kartini.
“Banjir tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap memperingati perjuangan Ibu Kartini. Ini bentuk komitmen kami menjaga nilai-nilai perjuangan dan memberikan motivasi kepada warga binaan, khususnya perempuan, untuk terus berkarya dan berkembang,” ujar Beliau.(Humas)
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HBP yang digelar serentak di seluruh Indonesia sebagai bentuk kontribusi nyata jajaran pemasyarakatan kepada masyarakat.
Kepala Rutan Buntok, Sinardi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial jajaran Rutan terhadap sesama. “Donor darah ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga menjadi bentuk pengabdian kami dalam memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan yang ke-60,” ujarnya.
Bekerja sama dengan rumah sakit “jaraga sasameh” Kabupaten Barito Selatan, kegiatan ini berhasil mengumpulkan puluhan kantong darah yang nantinya akan disalurkan kepada pasien yang membutuhkan di berbagai fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.
Salah satu petugas rutan buntok H. Syafrudin, mengaku senang bisa ambil bagian dalam kegiatan sosial ini. “Saya merasa bangga bisa membantu orang lain meskipun hanya melalui setetes darah. Ini pengalaman yang berkesan,” katanya.
Selain donor darah, Rutan Buntok juga merencanakan berbagai kegiatan lainnya seperti kerja bakti, lomba keagamaan, dan pembinaan keterampilan bagi warga binaan sebagai bentuk semangat pembaruan dan pelayanan prima di bidang pemasyarakatan.
Hari Bakti Pemasyarakatan diperingati setiap tanggal 27 April untuk mengenang awal mula berdirinya sistem pemasyarakatan di Indonesia. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat”, sebagai refleksi semangat reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih humanis dan berdampak langsung.(Humas)
IPPAFEST merupakan ajang tahunan yang menampilkan karya seni dan produk hasil kreativitas warga binaan pemasyarakatan. Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan hasil pembinaan kepada masyarakat luas serta mendukung proses reintegrasi sosial warga binaan.
Dalam rapat tersebut, Yudi Suseno menyampaikan komitmen Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara untuk mendukung penuh pelaksanaan IPPAFEST 2025.
“Kami siap berkontribusi maksimal dalam menyukseskan IPPAFEST 2025, sebagai wujud nyata pembinaan yang telah dilakukan di lingkungan pemasyarakatan Sumatera Utara,” ujar Yudi Suseno.
Rapat ini membahas berbagai aspek persiapan festival, termasuk penentuan tema, jadwal pelaksanaan, serta koordinasi antarunit untuk memastikan kelancaran acara. Para peserta rapat juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarunit untuk memastikan IPPAFEST 2025 berjalan lebih baik dan berdampak positif.
Seluruh peserta berkomitmen bersama untuk terus bekerja secara maksimal demi suksesnya IPPAFEST 2025 sebagai ajang prestisius yang mencerminkan wajah humanis pemasyarakatan Indonesia.(Humas)
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian peringatan HBP yang sarat dengan semangat kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.
Lapas Kelas I Medan turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Kalapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, hadir langsung bersama Kepala Bagian Tata Usaha, Nurma Yuliati, beserta jajaran. Dalam suasana penuh kebersamaan, mereka berpartisipasi dalam aksi donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan tim medis.
Tak hanya itu, Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Lapas Kelas I Medan juga turut hadir dan ambil bagian dalam kegiatan ini bersama PIPAS Kanwil Ditjenpas Sumut. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata dalam menyukseskan agenda kemanusiaan sekaligus mempererat silaturahmi antaranggota keluarga besar Pemasyarakatan.
Kalapas menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi semangat Hari Bhakti Pemasyarakatan yang tidak hanya berfokus pada pembinaan dan pengamanan, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan sosial.
“Melalui kegiatan donor darah ini, kami ingin menanamkan semangat berbagi dan kepedulian kepada sesama. Semoga darah yang disumbangkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Herry Suhasmin.
Dengan semangat “PASTI BERMANFAAT UNTUK MASYARAKAT”, kegiatan bakti sosial ini diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antarpegawai serta menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan sebagai insan petugas Pemasyarakatan.(Humas)
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat jalinan sinergitas antara pemasyarakatan dan TNI, khususnya dalam menciptakan stabilitas keamanan dan mendukung pembinaan terhadap warga binaan.
Kunjungan ini turut dihadiri para Kepala Bidang, Kepala Bagian, serta sejumlah Kepala UPT di wilayah Medan dan sekitarnya.
Kalapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam kunjungan ini merupakan wujud komitmen Lapas Kelas I Medan untuk terus mempererat kerja sama lintas sektor, khususnya dengan unsur TNI, dalam mendukung pelaksanaan tugas pemasyarakatan yang aman, tertib, dan bermartabat.
“Sinergitas dengan TNI, khususnya Kodam I/Bukit Barisan, menjadi bagian strategis dalam menciptakan lingkungan Lapas yang kondusif. Kami sangat mengapresiasi hubungan baik yang selama ini telah terjalin, dan berharap kerja sama ini semakin erat demi mendukung pembinaan dan keamanan di dalam maupun luar lapas,” ujar Herry Suhasmin.
Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, Kalapas Herry juga menambahkan bahwa kolaborasi seperti ini akan terus diperkuat melalui berbagai kegiatan bersama, baik dalam bidang keamanan, pembinaan karakter, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
Pangdam I/BB, Mayjen TNI Rio Firdianto, dalam sambutannya menyatakan komitmen pihaknya untuk terus mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemasyarakatan dan menjaga stabilitas di wilayah Sumatera Utara melalui koordinasi yang solid antarinstansi.
Kegiatan anjangsana ini menjadi langkah konkret memperkuat integrasi dan koordinasi antara Ditjen Pemasyarakatan dengan TNI, dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih modern, humanis, dan berorientasi pada keamanan nasional.(Humas)
Kunjungan ini disambut hangat oleh Pangdam I/BB, Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto pada Selasa, (15/04).
Anjangsana ini bertujuan untuk mempererat hubungan kelembagaan serta membangun sinergi antara Ditjen Pemasyarakatan dengan jajaran TNI, khususnya Kodam I/Bukit Barisan, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan serta menciptakan stabilitas keamanan yang kondusif di wilayah Sumatera Utara.
Dalam suasana penuh kekeluargaan, Kakanwil Ditjenpas Sumut Yudi Suseno menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Pangdam dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengamanan warga binaan pemasyarakatan.
“Sinergi antara pemasyarakatan dan TNI menjadi bagian penting dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang aman, tertib, dan humanis. Kami sangat menghargai dukungan Kodam I/BB selama ini, dan berharap kerja sama ini terus berlanjut dan semakin kuat,” ungkap Yudi Suseno
Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, menyambut baik kunjungan tersebut dan menyampaikan komitmen Kodam untuk terus mendukung program-program dan kegiatan yang dijalankan oleh Kanwil Ditjenpas Sumut.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga sinergi antar lembaga untuk mendukung ketertiban dan keamanan di masyarakat.(Humas)
Genangan air mulai memasuki beberapa area lingkungan rutan, termasuk sekitar blok-blok hunian warga binaan.
Sebagai bentuk respons cepat dan tanggap darurat, Kepala Rutan Buntok, Sinardi, didampingi oleh Komandan Jaga, langsung melakukan kontrol menyeluruh ke dalam blok hunian, Rabu pagi (16/4). Kegiatan ini bertujuan memastikan kondisi warga binaan tetap aman dan lingkungan hunian dalam keadaan terkendali.
“Kami langsung bergerak cepat melakukan pengecekan ke seluruh blok hunian. Ini sebagai langkah antisipasi dan memastikan tidak ada potensi bahaya bagi warga binaan. Kondisi saat ini masih dalam batas aman, namun kami tetap siaga,” ungkap beliau.
Dalam pengecekan tersebut, petugas juga memeriksa saluran air dan potensi titik-titik rawan banjir lainnya di dalam rutan. Tim pengamanan dan staf juga disiagakan untuk merespons jika terjadi peningkatan debit air.
Selain itu, Rutan Buntok telah menjalin koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan serta instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut jika situasi memburuk.
Warga binaan diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan petugas. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan serius di area hunian.
Langkah cepat ini mencerminkan komitmen Rutan Buntok dalam memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penghuni rutan di tengah ancaman bencana alam.(Humas)
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan hak-hak hukum warga binaan, khususnya yang sedang menjalani proses hukum maupun yang ingin memahami hak hukumnya lebih jauh.
Kegiatan konsultasi ini berlangsung di Ruang pelayanan tahanan Rutan Buntok dengan tetap menerapkan protokol keamanan dan ketertiban yang berlaku.
Tim dari LBH Barito Terbit memberikan pendampingan dan menjawab berbagai pertanyaan hukum dari warga binaan, mulai dari proses persidangan, hak atas bantuan hukum, hingga masalah hukum keluarga dan perdata lainnya.
Kepala Rutan Buntok, Sinardi, menyampaikan apresiasi atas sinergi dengan LBH Barito Terbit. "Kami menyambut baik kegiatan ini karena sangat membantu warga binaan dalam memahami hak-haknya serta proses hukum yang sedang dijalani. Ini juga bentuk nyata pelayanan prima yang ingin kami hadirkan," ujar beliau.
Beberapa warga binaan yang mengikuti konsultasi mengaku senang dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Mereka berharap konsultasi hukum seperti ini bisa lebih sering dilakukan agar dapat membantu mereka menjalani proses hukum dengan lebih baik.
Dengan kegiatan ini, diharapkan tercipta pemahaman hukum yang lebih baik di kalangan warga binaan, sekaligus memperkuat kerja sama antara institusi pemasyarakatan dan lembaga bantuan hukum dalam menjamin keadilan bagi semua pihak.(Humas)
Dengan melakukan Kontrol dan Pengecekan Kondisi Fisik Branggang Lapas Kelas IIA Binjai. Senin, (14/04/2025).
Ka. KPLP, Pariaman Saragih mengatakan deteksi ini dilakukan dalam rangka antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib).
“Kami Jajaran Pengamanan rutin melakukan deteksi dini, tetap waspada dalam tugas dan bertugas, baik melalui peningkatan intensitas Kontrol Blok Hunian dalam mengecek kondisi fisik bangunan baik dinding Kamar, teralis besi, branggang setiap blok, dan juga mengisi buku laporan sesuai tugas dan fungsi yang dijalankan” tegasnya.
Dengan kegiatan ini, pihak Lapas Binjai menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan teratur bagi seluruh warga binaan maupun petugas.
Ke depan, kegiatan kontrol keamanan akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menjalankan tugas pengamanan tetap terjaga.(Humas)
Tidak sekadar menjadi peringatan seremonial, Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan turut mengimplementasikan semangat HBP ke-61 melalui kegiatan Bakti Sosial yang dilaksanakan pada Senin (14/04/2025).
Dalam kegiatan Bakti Sosial ini, seluruh jajaran pegawai Lapas Kelas I Medan bersama Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Lapas Kelas I Medan membagikan bantuan sosial kepada warga sekitar lingkungan Lapas yang kurang mampu. Bantuan yang diberikan berupa 50 paket sembako berisi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kalapas Medan, Herry Suhasmin, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat penerima, tetapi juga sebagai bentuk upaya mempererat hubungan antara Lapas dengan masyarakat sekitar.
“Pelaksanaan kegiatan bakti sosial ini adalah wujud kepedulian kami terhadap masyarakat sekitar, khususnya yang membutuhkan. Semoga peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 ini menjadi pemacu semangat bagi jajaran Pemasyarakatan, khususnya di Lapas Medan, untuk terus mengokohkan komitmen dalam mencapai tujuan sistem pemasyarakatan,” ujar Herry.
Selain kegiatan Bakti Sosial, berbagai rangkaian acara turut digelar dalam rangka menyemarakkan HBP ke-61, dengan tujuan meningkatkan motivasi kerja, memperkuat semangat inovasi, dan meneguhkan dedikasi jajaran Lapas Kelas I Medan dalam mewujudkan pemasyarakatan yang humanis dan berkeadilan.(Humas)
Kegiatan pemeriksaan dilaksanakan pada hari ini, Senin, 14 April 2025, pukul 11.00 WIB, bertempat di Ruang Rapat Kepala Lapas Kelas I Medan. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, beserta tim internal Lapas, Ketua Tim Pemeriksa Cahyo Nurhadi bersama tim kerja, serta Endang Sriwati selaku Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum beserta tim dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan tugas berdasarkan Surat Tugas Nomor 17/ST/III/01/2025 tanggal 2 Januari 2025 dan akan berlangsung selama 95 hari, dimulai dari 6 Januari hingga 31 Mei 2025. Khusus untuk wilayah Sumatera Utara, kegiatan dijadwalkan pada 13 hingga 21 April 2025.
Ketua Tim Pemeriksa, Cahyo Nurhadi, menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan di lingkungan Kemenkumham serta mengevaluasi kinerja pelaksanaan anggaran tahun 2024.
“Lapas Kelas I Medan merupakan salah satu satuan kerja strategis di wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara yang kami jadikan lokasi uji petik. Kami mengapresiasi kesiapan dan kerja sama seluruh jajaran Lapas dalam mendukung kelancaran pemeriksaan,” ujar Cahyo dalam sambutannya.
Dokumen yang dibutuhkan telah disiapkan oleh satuan kerja dalam bentuk hardcopy untuk keperluan pemeriksaan langsung, serta softcopy yang telah diunggah melalui tautan khusus guna memperlancar proses verifikasi data.
Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, menyatakan dukungannya terhadap proses pemeriksaan ini dan menegaskan pentingnya integritas dalam pengelolaan keuangan negara.
“Kami berkomitmen penuh untuk mendukung pemeriksaan ini sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta sinergi dan peningkatan kualitas laporan keuangan di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara secara menyeluruh demi mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).(Humas)
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (14/4) ini mencerminkan semangat reformasi pemasyarakatan yang berorientasi pada nilai kemanusiaan, pembinaan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Kepala Rutan Buntok, Sinardi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Rutan dalam menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga binaan.
“Kegiatan bakti sosial ini tidak hanya menjadi bagian dari peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan, tetapi juga menjadi media untuk mempererat silaturahmi antara petugas, warga binaan, dan masyarakat sekitar,” ujar Beliau .
Masyarakat sekitar menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi langkah Rutan Buntok yang telah menunjukkan kepedulian dan peran aktif dalam mendukung pembangunan sosial di wilayah tersebut.
Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 ini mengusung tema "Pasti bermanfaat untuk masyarakat", sebagai semangat baru dalam menjadikan lembaga pemasyarakatan tidak hanya sebagai tempat pembinaan, tetapi juga agen perubahan yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.(Humas)
Dalam kunjungan tersebut kakanwil kadiyono memberi apresiasi kebersihan blok huni di rutan Magetan dan menyarankan agar dapat diadakan lomba kebersihan kamar untuk memotivasi para warga binaan dalam menjaga kebersihan.
" Dari luar sudah bersih,saya mengapresiasi ini namun didalam kamar hunian juga harus sama bersihnya,saya sarankan agar dapat diadakan lomba kebersihan untuk kamar hunian dan diberi insentif pemenangnya,ini dapat bukan sekadar menjaga kebersihan namun wujud tanggung jawab dan menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan ",jelas kadiyono dihadapan rombongan yang didampingi Karutan Magetan.
Disamping itu kakanwil kadiyono juga meninjau kantin dan koperasi rutan Magetan.
Usai meninjau kantin dan koperasi,Kakanwil memberikan arahan pada segenap petugas dan pejabat rutan Magetan.
Diakhir kunjungan kakanwil meminta agar seluruh petugas rutan Magetan semangat dalam menjalan tugas profesional,berintegritas dan responsif.
" Kita harus terus menggerakkan pemasyarakatan kedepan lebih baik,pemasyarakatan bukan sekadar tempat penghukuman namun pembinaan dan semua bisa terwujud bila petugasnya memiliki integritas,profesional dan responsif dalam menjalankan tugas,"pungkasnya dihadapan peserta para petugas dan pejabat jajaran rutan Magetan.
Dalam kesempatan tersebut, Yan Rusmanto memaparkan beberapa persoalan penting yang sedang dihadapi Pemasyarakatan di Aceh. Ia menekankan bahwa persoalan overcrowded atau kelebihan kapasitas hunian menjadi tantangan terbesar saat ini.
"Banyak Lapas dan Rutan di Aceh yang mengalami kelebihan kapasitas. Ini sangat mempengaruhi proses pembinaan dan keamanan," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama overcrowded adalah perubahan status beberapa cabang Rutan menjadi Lapas Kelas IIB. Namun, perubahan ini tidak diiringi dengan peningkatan fasilitas dan sumber daya manusia.
"Ketika status berubah, seharusnya juga dibarengi dengan kesiapan sarana, prasarana, dan SDM," tambah Yan Rusmanto.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah pemangkasan anggaran yang sangat berdampak pada kegiatan Pemasyarakatan. Menurutnya, anggaran yang terbatas membuat proses mutasi narapidana menjadi terhambat.
"Mutasi narapidana adalah salah satu cara untuk mengurangi overcrowded, tapi kalau tidak ada anggaran, prosesnya jadi sulit dilakukan," jelasnya.
Yan berharap agar DPR RI dapat membantu mendorong peningkatan anggaran, terutama untuk kegiatan yang berkaitan langsung dengan pengurangan kepadatan hunian di Lapas dan Rutan. Ia juga meminta agar pemerintah pusat memperhatikan kebutuhan daerah dalam pengambilan keputusan.
"Kami harap ada kebijakan yang berpihak pada kebutuhan riil di lapangan," tegasnya.
Anggota Komisi XIII DPR RI yang hadir dalam RDP tersebut menyampaikan bahwa mereka datang untuk menyerap aspirasi dari masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah.
Mereka menilai masalah overcrowded perlu menjadi perhatian bersama karena berdampak luas, baik dari sisi pembinaan narapidana maupun keamanan.
DPR RI juga menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan dalam forum tersebut.
Mereka akan membawa aspirasi ini ke tingkat pusat, terutama dalam penyusunan anggaran dan kebijakan di bidang Pemasyarakatan.
"Kami akan berupaya mencari solusi bersama, termasuk melalui revisi kebijakan anggaran," kata salah satu anggota Komisi XIII.
Kegiatan RDP ini momen penting untuk menyampaikan kondisi nyata yang dihadapi jajaran Pemasyarakatan di Aceh. Melalui dialog langsung antara legislatif dan pemangku kepentingan daerah, diharapkan akan muncul solusi konkret yang dapat memperbaiki kondisi Lapas dan Rutan di masa depan.(Humas)
Dari informasi redaksi terima,Minggu (6/4) menyebutkan ketiga napi bos lodes dan narkoba tersebut yakni Ewin,Prenjak dan Hendi dapat menjalankan bisnis haramnya dengan dukungan oknum petugas.
Para oknum petugas yang diduga terlibat dan mendukung kegiatan haram tersebut yakni Oknum KPLP,komandan jaga Jesika,Wadan rentus,Kelvin,Imanuel,Frans dan Ferdi.
Dari informasi para penghuni juga menyebutkan ketiga napi bos lodes dan narkoba tersebut kerap dikeluarkan dari kamar sel saat malam hari untuk pesta miras dan narkoba bersama para oknum petugas disertai menghidupkan musik dengan suara yang keras.
Saat ditanya mengenai apa kalapas dan kplp tahu jika para napi tersebut mengedarkan narkoba,sumber menjawab tahu karena para napi tersebut menjual narkoba dengan terang-terangan .
“ Saya rasa mereka tahu pak,soalnya penjualnya sudah terang-terangan pak dan barang mereka pasti masuk melalui pintu portir dan pastinya ada pegawai yang bawa masuk kedalam “,pungkasnya.
Sementara itu Kalapas Lubuk Pakam yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan kepada ketiga napi tersebut dengan memindahkan para napi tersebut ke lapas lainnya.
Kalapas juga mengatakan telah membongkar semua kamar yang diduga digunakan selama ini sebagai kegiatan lodes di blok Ahmad Yani lantai dua.
“ Kita kemarin telah membongkar semua kamar yang diduga digunakan untuk kegiatan lodes dan para napinya sudah kita pindahkan ke lapas pemuda Langkat,ini wujud serius tindakan kita memberantas segala bentuk pelanggaran dilapas ‘,jelas kalapas.
Kalapas juga mengatakan dirinya akan menelusuri keterlibatan bawahannya dalam kegiatan tersebut,jika nanti terbukti maka akan diberi sanksi yang tegas.
“ Mengenai keterlibatan petugas kita akan kami telusuri kembali,jika nantinya terbukti akan kita tindak dan beri sanksi “.pungkasnya.(red)
Dari informasi diterima redaksi,Jumat (4/4), kegiatan penipuan yang dijalankan oleh para napi atau disebut lodes di Lapas Lubuk Pakam terkesan difasilitasi oleh pihak lapas,buktinya sebanyak 6 kamar di lantai dua blok Ahmad Yani khusus diperuntukkan untuk napi yang menjalankan lodes.
Disamping kegiatan lodes, beberapa napi juga mengelola bisnis haram narkoba yang di edarkan didalam lapas.
Ketiga napi yang diduga mengelola lodes dan narkoba yakni Hendi penghuni kamar Ahmad Yani 10,Prenjak penghuni kamar Ahmad Yani 13 dan Ewin penghuni kamar Ahmad Yani 14.
Ketiga napi ini diketahui memegang kendali kegiatan lodes yang dijalankan mulai kamar 9 sampai kamar 14.
Bahkan sumber media ini dengan gamblang berani menyebutkan jumlah setoran yang diberikan kepada pihak lapas agar mendapatkan izin menjalankan kegiatan lodes dan mengedarkan narkoba jenis sabu.
“ Kegiatan lodes dan narkoba disini dipegang oleh Ewin,prenjak dan Hendi,mereka kendalikan kamar lodes mulai Ahmad Yani 9 sampai 14, saya dengar mereka bayar 200 juta untuk izin buka kamar lodes dilantai dua dan jualan narkoba,juga mereka bayar setoran 85 juta perminggu sama KPLPnya “, jelas sumber yang tidak ingin namanya disini demi keamanannya didalam lapas.
Beberapa sumber internal lapas lubuk pakam juga mengakui jika ada beberapa oknum petugas yang juga mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan setiap malam menghidupkan musik keras.
“ Memang benar ada beberapa oknum pegawai yang pakai obat-obatan terlarang dan hidupkan musik keras-keras hingga mengganggu istirahat warga binaan “,beber sumber yang meminta dirahasiakan identitasnya.
Sementara itu Kalapas Klas IIB Lubuk Pakam Hakim Sanjaya yang dihubungi redaksi Via sambungan telepon seluernya mengatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut
Dirinya berjanji jika nantinya informasi tersebut benar dirinya tidak akan segan-segan menindak baik itu petugas maupun napi
" Saya akan segera tindaklanjuti,jika benar saya kan tindak baik itu petugas maupun napi yang terbukti melakukan pelanggaran.
Disamping itu hakim juga mengatakan saat ini dirinya terus berupaya melakukan pembenahan agar lapas lubuk pakam kedepan lebih baik .(Bersambung)
Pemberian remisi bagian dari perayaan hari besar keagamaan dan bentuk penghargaan atas perilaku baik narapidana.
Acara pemberian remisi ini dilakukan serentak secara nasional, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto (kanan) memberikan sambutan saat pemberian remisi khusus Hari Raya Nyepi dan Idul FItri di Lapas Kelas II A Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kementerian Imipas memberikan remisi atau pengurangan masa tahanan dalam rangka Nyepi dan Idul Fitri kepada 157.933 narapidana di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi. Lapas Binjai mengikuti acara ini melalui konferensi video (zoom meeting). Jum’at (28/03/2025)
Di Lapas Kelas IIA Binjai, acara Pemberian Remisi Khusus digelar di Aula Lapas Binjai. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kalapas beserta jajaran dan warga binaan penerima remisi. Kepala Lapas Kelas IIA Binjai, Wawan Irawan, menjelaskan, “total ada 989 orang yang mendapatkan remisi Khusus pada hari ini. Terdiri dari 4 orang mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya Nyepi, dan 985 orang Warga Binaan mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri” Ucapnya.
"Remisi ini bukan hanya sebagai pengurangan masa hukuman, tetapi juga sebagai motivasi bagi para warga binaan untuk terus berbuat baik, menjalani proses pembinaan dengan penuh tanggung jawab, dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik," ujar Wawan.
Diantara 985 orang warga Binaan yang mendapatkan remisi khusus Idul Fitri ada 4(empat) orang Warga Binaan yang mendapatkan Remisi Khusus II yang artinya mereka akan langsung bebas pada saat Hari Raya Idul Fitri nanti di Tanggal 31 Maret 2025.(Humas)
Pemindahan napi Asnawi Idris dilakukan usai shalat Jumat dengan pengawalan polisi dan petugas lapas.
Sebelumnya dikabarkan dugaan napi Asnawi Idris,Adi dan dodi masih menjalankan bisnis haramnya dari balik lapas.
Kalapas Klas IIA Banda Aceh Edi Sigit Budiman mengatakan pemindahan napi Asnawi Budiman ke lapas narkotika Langsa dikarenakan napi tersebut telah mendekati masa pembebasan.
" Benar,kita pindahkan karena yang bersangkutan mendekati bebas ",tulis Sigit saat dikonfirmasi melalui pesan WhatApsnya,Sabtu (29/3).
Ditempat terpisah Kakanwil Ditjenpas Aceh Yan Rusmanto mengatakan telah mengetahui pemindahan tersebut.
Yan menjelaskan pemindahan napi Asnawi atas permohonan pindah pihak keluarga.
" Iya laporan dari Kalapas karena udah mendekati bebas dan sebelumnya udah ada permohonan pindah mendekati keluarga ,"ujar Yan melalui pesan WhatAps.
Kakanwil Ditjenpas Aceh Yan Rusmanto menjelaskan sebelumnya permohonan pindah yang diajukan keluarga napi Asnawi ke lapas Lhokseumawe namun ditolak karena napi tersebut sebelumnya pernah menjalani masa pidana disana.
" Yang jelas sudah ada permohonan dari keluarganya akan tetapi ditolak karena permohonannya ke tempat menjalani pidana sebelumnya yaitu di Lhokseumawe, makanya pindahnya ke LPN langsa ",jelas Yan yang juga mantan kalapas cirebon.