SAWAHLUNTO,(BPN)- Pasca insiden penodongan senjata air softgun kearah petugas dan aksi kabur enam narapidana, Pihak Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sawahlunto melaksanakan peningkatan keamanan serta pengawasan di lingkungan rutan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Rutan Sawahlunto Subhan Malik dalam press rilisnya yang dikirimkan ke meja redaksi,Jumat (19/10/2018).
Karutan mengatakan jika dirinya pasca insiden tersebut telah menggelar rapat internal untuk mengambil langkah serta kebijakan dalam rangka antisipasi hal yang serupa terjadi kembali.
" Bagi saya ini merupakan sebuah pelajaran berharga dimana kami dapat mengetahui dimana titik kelemahan yang perlu dibenahi tentunya tidak mengganggu pelayanan kepada warga binaan " ,ungkap subhan yang baru sebulan menjabat karutan sawahlunto.
Berikut langkah antisipasi yang telah dilaksanakan pihaknya pasca insiden tersebut.
1. Penambahan kawat duri pada dinding tembok sisi kiri dimana senjata air softgun tersebut dilemparkan dari arah luar dan patroli rutin
2.Memperketat pergerakan narapidana menuju akses masuk ruang portir.
3.Jam keluar kamar napi untuk berangin dilaksanakan satu jam secara bergantian
4.Untuk pintu portir 1 dan 2 telah diintruksikan agar tetap terkunci dan dipasang rantai serta penambahan satu petugas lagi.
5.Penambahan penjagaan pada hari libur dan Minggu dengan melibatkan para staf KPR, staf kantor dan perwira piket dari pejabat struktural secara bergantian.
6.Peningkatan kerjasama dengan Kepolisian,TNI,BNNK dan instansi lainnya.
7.Penempatan dua personil aparat Kepolisian sebagai pengamanan di rutan sawahlunto.
(Red)
(Red)
loading...
Post a Comment