Diduga Oknum Karutan Sigli Minta Pejabat Rutan Sediakan Biaya Makan Petugas Staf


Sigli- Pasca peralihan kepemimpinan di Rutan Sigli sejumlah kebijakan yang "nyeleneh" ditetapkan oleh Karutan Sigli kepada sejumlah pejabat rutan.

Informasi yang diterima oleh redaksi Selasa (15/7), Salahsatunya adalah setiap pegawai staf dilarang meninggalkan kantor pada saat makan siang dan karutan mewajibkan kepada tiga pejabat di level Kasubsi dan Ka.KPR menyediakan biaya makan siang untuk para pegawai staf dengan biaya 200 ribu perharinya.

" Setahu saya sejak karutan baru ini ada kebijakan yang belum pernah dilakukan oleh karutan sebelumnya,Kasubsi dan KPR diminta sediakan uang setiap hari 200 ribu untuk beli makan siang pegawai staf,pegawai staf harus makan dirutan tidak boleh keluar rutan pada saat makan siang ",ungkap sumber yang meminta agar namanya dirahasiakan.

Sumber melanjutkan penuturannya, karutan juga meminta agar KA.KPR menanggulangi uang minum pada setiap awak media yang datang bertamu ke rutan Sigli.

Kebijakan karutan ini dinilai membebani bawahannya baik moril maupun materil.

Ditakutkan jika ini terus berlanjut maka praktek pungli akan berjalan dirutan Sigli dimana banyaknya permintaan karutan yang dirasa membebani bawahannya.

" Ini sudah berjalan satu bulan permintaan karutan dilaksanakan oleh pejabat rutan,kan tidak munkin uang mereka terus lama-lama mereka akan lakukan pungli pada napi yang pada akhirnya akan terjadi kerusuhan lagi kayak kemarin ",cetusnya.

Bahkan menurut sumber adanya wacana kantin akan dilakukan pengelolaan lansung oleh karutan dengan menunjuk lansung pegawai yang dipercayainya untuk mengelola namun mewajibkan membayar setoran 20 juta untuk karutan.

" Kemarin ada saya dengar karutan akan mengelola lansung kantin dan menempatkan seorang pegawai yang dipercaya dilantik tapi harus ada setoran 20 juta untuk karutan katanya ",pungkasnya.

Sementara itu Karutan Sigli Ahmad Hamid yang dihubungi oleh redaksi melalui sambungan telepon selulernya membantah informasi yang beredar tersebut,Selasa (15/7).

Ahmad membenarkan adanya kebijakan dirinya agar semua petugas staf  makan didalam rutan yang disediakan oleh pihaknya,hal ini dimaksudkan agar menjaga pelayanan petugas tetap optimal.

Dirinya menjelaskan disekitaran rutan tidak memiliki rumah makan,banyak petugasnya masih lajang sedangkan petugas yang sudah berumahtangga bila pulang kerumah menghabiskan waktu 1 sampai 2 jam akan menghambat kerja dan pelayanan.

Maka dirinya mengambil kebijakan untuk menyediakan makan siang dengan memasak sendiri,sayur mayur seperti kangkung,bayam dan terong tersedia hasil tanaman rutan sedangkan biayanya 100 ribu perharinya dikeluarkan oleh bendahara rutan untuk beli ikan dan beras.

" Izin petugas stap bila jam makan pasti keluar kantor di sekitar kantor tidak ada rumah makan dan kebanyakan petugas nya  masih lajan apalagi cpns .yang sudah berkeluarga pasti mereka kebanyakan pulang ke rumah .memakan waktu  satu sampai 2  jam dgn hal tersebut akan menghambat kegiatan kerja dgn kita berkoordinasi dgn bendahara bisa kita keluarkan dana untuk belanja rp Rp 100 ribu cukup untuk beli ikan dan beras sayur kangkung bayam .sawi .tomat danb terong kita tanam sendiri di beranggang Rutan alhamdulillah cukup ",jelas Ahmad melalui pesan WhatAps.

Ahmad juga mengatakan kebijakan ini bertujuan membina kekompakan dan kebersamaan guna tidak menggangu kinerja petugas.

" Oya pak  benar untuk kebersamaan dan membina kekompakan serta tidak mengurangi polume kerja staf maka kita  ambil kebijakan untuk makan di kantor yang di masak oleh petugas kita sendiri ",ungkap mantan karutan baturaja OKU.(Rilis)

0/Post a Comment/Comments

Ads1
Ads2