BOJONEGORO,(BPN)- Untuk kali kedua narapidana kasus bom Beji yang dititipkan di Lapas Kelas II-A Bojonegoro kabur. Azmi Fuadi, kabur dengan cara menaiki tower tandon air hingga akhirnya melompat dari tembok lapas setinggi 3,5 meter, sekitar pukul 08.00, Minggu (11/6). Namun petugas bersama warga berhasil menangkapnya kembali.
Sebelumnya pada 4 Januari lalu, Azmi sempat kabur. Lalu Dia pun disel (diasingkan di dalam tahanan sendirian) selama satu bulan. Seolah tidak ada kapoknya, Azmi mengulangi percobaan kabur keduanya Minggu (11/6). Sebelum melarikan diri, sekitar pukul 07.30 hingga pukul 08.00, semua tahanan dan narapidana diberi kesempatan untuk salat Duha berjamaah di masjid lapas.
Selesai salat, para tahanan dan narapidana kembali ke kamar tahanan masing-masing. ”Setelah diketahui dari CCTV, ternyata Azmi Fuadi menjebol genteng dan plafon kamar mandi untuk kabur,” kata Kalapas Bojonegoro Jumadi kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro Minggu (11/6). Petugas lapas pun bergegas ke kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi, petugas lapas meneriaki Azmi untuk segera turun. Teriakan petugas tak digubris Azmi. Bukannya kembai ke dalam lapas, Azmi Fuadi melompat keluar.
Dari atas genteng kamar mandi, Azmi melompat ke pagar setinggi 3,5 meter. ”Menjatuhkan dirinya ke luar lapas. Jatuh tepat di depan warung mamin selatannya lapas,” katanya. Sejumlah petugas lapas pun mengejarnya ke luar lapas menggunakan motor. Saat petugas lapas mengejar narapidana tersebut, rupanya warga di sekitar lapas mengetahui kalau ada napi kabur. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 10.00, narapidana tersebut dapat ditangkap petugas lapas dan warga sekitar di pertigaan Jalan Dr Cipto Bojonegoro (samping RSUD Sosodoro Djatikoesoemo). ”Saat ditangkap, Azmi tidak melawan petugas.
Ia pasrah saat ditangkap, dan dibawa ke dalam lapas” kata Jumadi Setelah dibawa ke lapas, Azmi Fuadi pun disel di ruang tahanan sendirian selama kurang lebih dua bulanan. Sebab, percobaan melarikan diri yang dilakukan Azmi merupakan yang kedua kalinya. ”Tidak menutup kemung kinan bakal dipindah ke lapas lain, tapi hal itu bakal kita koordinasikan,” ucapnya Jumadi mengakui pihaknya kecolongan. Ke depannya, pihak nya bakal memperketat keamanan dan menambah personel untuk penjagaan dan pengawasan narapidana.
Untuk CCTV, kata dia, sudah dipasang di segala sudut lapas untuk menjaga dan mengantisipasi narapidana melarikan diri. Azmi Fuadi merupakan narapidana yang diberi perhatian khusus oleh petugas lapas. Sebab, dia merupakan narapidana teroris yang terlibat kasus bom Beji, terlibat kasus bom di pos polisi di Mitra Batik Tasikmalaya.
”Perhatian khususnya adalah pengetatan pengawasan,” katanya. Mama Dodot, pemilik warung mamin sebelah lapas, mengatakan, dia mendengar suara “brug” seperti benda jatuh dari ketinggian. Lantas, Mama Dodot bilang, “Kalau main hati-hati le, jangan sampai jatuh”.
Saat itu, Mama Dodot tidak menduga bahwa dia adalah narapidana. ”Ketika wajahnya lama saya lihat, saya merasa curiga. Setelah dia lari, saya baru sadar kalau dia adalah napi,” katanya. Mama Dodot pun berteriak minta tolong kepada warga sekitar untuk menangkap napi kabur tersebut. Mama Dodot kaget dan khawatir jika narapidana tersebut tidak tertangkap. Sebab, kata dia, taruhannya adalah jabatan. ”Napi itu jatuh tepat di depan warung saya, wajahnya terlihat putih pucat,” bebernya.
Setelah ditangkap di Jalan Dr Cipto Bojonegoro, napi tersebut digelandang ke lapas. Narapidana tersebut dipegang tangannya, sedangkan petugas naik sepeda motor. Jarak narapidana tertangkap dengan lapas kurang lebih 500 meter. ”Tidak ada petugas atau narapidana lain yang membantu kabur. Dia kabur sendiri,” kata Jumadi.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bin toro mengatakan, bakal memperketat pengawasan dengan rutin patrol di semua lini lapas. Karena itu, kapolres mengimbau kepada petugas lapas jaga untuk siap siaga dan waspada saat melaksanakan jaga. ”Dengan demikian, berharap situasi lapas menjadi aman,” katanya.
Pihaknya mengakui bahwa petugas keamanan dan petugas jaga kecolongan. Sebab, pengawasan terhadap narapidana itu sudah diperketat, tapi masih bisa berupaya melarikan diri. Kapolres mengklaim, pihaknya melakukan patrol pagi hingga malam hari. Kepolisian, kata dia, sifatnya hanya membantu pengamanan. ”Keamanan bakal diperketat,” tutupnya. (JPG)
loading...
Post a Comment