![]() |
Kalapas Klas IIA Tarakan Fernando Kloer |
BAPANAS- Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tarakan menjadi saksi penangkapan paksa petugasnya yang sedang berjaga di pintu 1 portir, Hendra Delpian oleh petugas Badan Narkotika Nasional. Hendra dituding terlibat kasus narkoba yang bermula pengungkapan kasus sabu-sabu seberat 5 kilogram oleh tim dari Pangkalan Utama Angkatan Laut di perairan Juwata, Tarakan. Benarkah seperti itu?
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) sekali lagi bertindak tidak berkoordinasi dengan pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dalam memproses jaringan narkoba yang diduga BNN melibatkan petugas Lapas. Tengoklah, kejadian petugas BNN yang mengambil paksa petugas Lapas Kelas IIA Tarakan, Hendra Delpian, pada Senin (12/6). Hal itu bermula pengungkapan kasus sabu-sabu seberat 5 kilogram oleh tim dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII/Tarakan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Tarakan, menjelaskan kronologis kejadian tersebut bermula setelah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) usai bubar melaksanakan sholat Taraweh di Mesjid At-Taubah di Lapas Tarakan. Kemudian WBP menuju ke hunian bloknya masing-masing.
“Saya bersama istri pun menuju ke pintu 1 portir (Istilah untuk tempat pintu gerbang masuk penjara-red) untuk pulang ke rumah,” ujarnya, Sabtu (17/6).
Fernando menjelaskan saat mau ke luar Lapas Kelas IIA Tarakan harus melewati pintu 3, lalu pintu 2, sampai menjelang ke pintu 1 portir. Kepala Regu Pengamanan (Karupam) Lanuli, menurutnya, saat itu berada di antara pintu 2 dan pintu 3 portir. Karupam tersebut sedang mengawasi WBP wanita yang mau memasuki hunian bloknya usai melaksanakan sholat Taraweh. Sedangkan di pintu 2 berdiri petugas Mujiadi.
“Berada di pintu 1 portir ditempati oleh petugas Hendra Delpian,” tuturnya menjelaskan.
Kalapas melanjutkan bahwa Hendra Delpian petugas pintu 1 portir yang membukakan pintu saat keluar dari Lapas. Lalu, petugas yang sedang berjaga tersebut bersamanya mendengar ketukan begitu keras dari luar pintu. Tiba-tiba, seseorang dari luar pintu memperlihatkan tas kresek berwarna hitam kepada petugas. Petugas pun ditegurnya supaya tidak menerima titipan barang atau makanan saat itu.
“Karena situasi masih ramai berkeliaran WBP,” ujarnya menjelaskan.
Sejurus kemudian, petugas jaga pintu 1 portir, Hendra Delpian tangannya ditarik oleh orang yang memperlihatkan tas kresek berwarna hitam tersebut. Sebelumnya, bahkan sempat terjadi aksi baku hantam. Akhirnya dibawa paksa oleh sejumlah orang berpakaian preman ke mobil.
Kalapas bertindak sigap coba melerai dan mengejar sejumlah orang yang menangkap petugas lapasnya. Sayang, usahanya mendapat bentakan dari salah orang yang menangkap petugas lapas sembari mengatakan berasal dari BNN.
“Saya petugas BNN,” Fernando Kloer menirukan ucapan dari orang berpakaian preman itu.
Kalapas menjelaskan kepada petugas BNN sebagai Kepala Kemanan Lapas Kelas IIA Tarakan.
Sayangnya, lagi-lagi, jawaban diterimanya hanya jawaban arogan. “Ikut saja ke Polres,” tuturnya kembali menirukan ucapan dari orang berpakaian preman itu.
Usai melihat peristiwa penangkapan sepihak jajaran petugasnya dari orang yang mengklaim petugas dari BNN . Fernando bergegas meluncur ke Polres Tarakan. Lebih lanjut, petugas di Polres menyebutkan tidak ada tahanan baru titipan dari BNN. Kalapas kemudian menuju ke kantor BNN wilayah Tarakan untuk menanyakan petugasnya yang ditangkap BNN.
“Saya disarankan untuk ke rumah Kepala BNN wilayah Tarakan oleh petugas BNN yang berjaga di sana,” ujarnya. Duh!
![]() |
Rekaman CCTV pengambilan paksa petugas yang berjaga di pintu 1 portir Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tarakan oleh petugas Badan Narkotika Nasional |
Ada Apa? BNN Sebut Lantamal Usai Tangkap Petugas Lapas Tarakan
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tarakan, Fernando Kloer mengatakan, kabar lanjutan salah satu petugasnya yang ditangkap paksa oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) saat berjaga di pintu 1 portir, pada Senin (12/6) malam.
“Sementara diamankan di Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) Tarakan sejak penangkapan,” ujarnya mendapat kabar itu dari petugas BNN wilayah kerja Propinsi Kalimantan Utara, AKBP Deden, Sabtu (17/6).
Fernando juga mendapat kabar bahwa dari petugas BNN wilayah kerja Propinsi Kalimantan Utara tersebut menyebutkan bahwa proses penangkapan petugas Lapas Tarakan terkait pengungkapan kasus sabu-sabu seberat 5 kilogram oleh tim dari Lantamal XIII/Tarakan.
“Jadi, kejadian penangkapan petugas di lapas pengembangan pengusutan kasus narkoba,” tuturnya menjelaskan.
Padahal kasus pengungkapan kasus sabu-sabu seberat 5 kilogram oleh tim Lantamal telah menangkap tersangka berinisial SA sebagai motoris dan IS selaku penumpang saat menggunakan speed boat di perairan Juwata, Tarakan.
“Sempat saya tanyakan sudah ada tersangkanya dan BB (barang bukti -red) kenapa petugas saya diambil paksa dalam keadaan menjalankan tugas,” tanyanya. Lagi-lagi, ia menerima jawabannya normatif soal perisitiwa penangkapan Hendra Delpian oleh petugas BNN. “Nanti, besok kita BAP (Berita Acara Pemeriksaan) hanya sebagai saksi,” Fernando menirukan ucapan AKBP Deden.
Kalapas menambahkan pada saat jam 1 pagi WITA pada Selasa (13/6) mencoba mencari kebenaran informasi dari BNN yang menyebut Hendra Delpian disebut telah diamankan di Pangkalan Angkatan Laut wilayah di Tarakan sejak proses penangkapan. Sayang, ketika datang ke kantor Lantamal untuk memastikan kebenaran atas hal itu. Kabar itu ternyata tidak benar.
Fernando kembali lagi ke kantor BNN memastikan keberadaan petugasnya yang diamankan oleh BNN. Lag-lagi, mendapat jawaban dari petugas BNN bahwa Hendra memang di kantor Pangkalan Angkatan Laut (AL). Namun berada di Pangkalan AL lainnya di Tarakan. Kalapas Tarakan tidak mau kecolongan kedua kali.
Dia mencoba memastikan kembali kepada petugas BNN sembari bertanya lokasi petugasnya yang diamankan secara paksa plus dituding terlibat kasus narkoba. Benar saja, petugas Lapas tersebut memang ada di kantor BNN. Sayangnya, tidak dapat ditemui atau dijengkuk untuk sekadar melihat keadaannya.
”Hendra ada, namun saya tidak diperkenankan menjenguk ,” ucapnya agak bingung.(Red/kumparan)
loading...
JUDI ONLINE Bayar Pakai Pulsa Tanpa Potongan
ReplyDeleteBONUS SETIAP HARI DARI AnaPoker
YANG GAME DARI KAMI YANG TERLENGKAP
MULAI DARI |POKER | CEME | DOMINO99 | OMAHA | SAKONG |
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
> Bonus RAKEBACK Tiap Minggu
> Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
> Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
> Support OVO/GOPAY/DANA/LINKAJA
WhastApp : 0852-2255-5128
www anapoker.site