BAPANAS - Subdit 1 Ditreskoba Polda Metro Jaya mengungkap jaringan narkoba internasional asal negara Malaysia. Jaringan itu beroperasi dan dikendalikan oleh seorang tahanan yang berada di dalam sebuah lembaga pemasyarakatan.
Pengungkapan dilakulan berdasarkan pengembangan petugas mulai dari hari Senin (9/1) hingga Selasa (17/1) dini hari tadi. Total pelaku yang sudah ditangkap ada lima orang, namun seorang di antaranya yakni Brian (29) yang merupakan otak dari jaringan itu, tewas dini hari tadi. Pasalnya dia mencoba melawan saat petugas hendak melakukan pengembangan kasus.
Dalam mengoperasikan jaringannya, Brian dibantu oleh rekannya yang berada di dalam sebuah Lapas. Mereka berdua langsung berhubungan dengan bandar kelas kakap jaringan Internasional yang bermukim di Negeri Jiran.
Pada awalnya, petugas menangkap Ferry (60) pada hari Senin (9/1) lalu, di daerah Taman Sari, Jalan Hayam Wuruk. Dari tangannya, petugas menyita sebanyak lima gram sabu-sabu. Kemudian pengembangan berlanjut ke tersangka Brian.
"Brian ini baru keluar empat bulan lalu dari sebuah Lapas. Dia juga terlibat narkoba karena mengedarkan sabu-sabu sebanyak 12 kilogram," ucap Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan di Instalasi Kedokteran Forensik, Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (17/1).
Kemudian pada hari Rabu (11/1) lalu, petugas mengamankan 3 tersangka. Aminudin (29) diamankan sore hari di daerah Cengkareng. Dari tangannya, petugas menyita sebanyak lima gram sabu-sabu beserta satu pucuk senjata api.
"Lalu malam harinya, tersangka Alvin (30) diamankan di daerah Muara Angke. Dari Alvin, kami mengamankan narkoba berjenis H5 (HappyFive) sebanyak 5730 butir," tuturnya.
Sedangkan Agung (29) diamankan di daerah Cengkareng dengan barang bukti H5 sebanyak lebih dari 21.000 butir.
Total narkoba yang disita oleh kepolosian dari jaringan tersebut yakni sabu-sabu seberat 8,7 kilogram, 22.000 butir H5, 1 pucuk senjata api berjenis revolver lengkap dengan amunisinya dan saru pucuk senjaya air soft gun. (JPG)
Pengungkapan dilakulan berdasarkan pengembangan petugas mulai dari hari Senin (9/1) hingga Selasa (17/1) dini hari tadi. Total pelaku yang sudah ditangkap ada lima orang, namun seorang di antaranya yakni Brian (29) yang merupakan otak dari jaringan itu, tewas dini hari tadi. Pasalnya dia mencoba melawan saat petugas hendak melakukan pengembangan kasus.
Dalam mengoperasikan jaringannya, Brian dibantu oleh rekannya yang berada di dalam sebuah Lapas. Mereka berdua langsung berhubungan dengan bandar kelas kakap jaringan Internasional yang bermukim di Negeri Jiran.
Pada awalnya, petugas menangkap Ferry (60) pada hari Senin (9/1) lalu, di daerah Taman Sari, Jalan Hayam Wuruk. Dari tangannya, petugas menyita sebanyak lima gram sabu-sabu. Kemudian pengembangan berlanjut ke tersangka Brian.
"Brian ini baru keluar empat bulan lalu dari sebuah Lapas. Dia juga terlibat narkoba karena mengedarkan sabu-sabu sebanyak 12 kilogram," ucap Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan di Instalasi Kedokteran Forensik, Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (17/1).
Kemudian pada hari Rabu (11/1) lalu, petugas mengamankan 3 tersangka. Aminudin (29) diamankan sore hari di daerah Cengkareng. Dari tangannya, petugas menyita sebanyak lima gram sabu-sabu beserta satu pucuk senjata api.
"Lalu malam harinya, tersangka Alvin (30) diamankan di daerah Muara Angke. Dari Alvin, kami mengamankan narkoba berjenis H5 (HappyFive) sebanyak 5730 butir," tuturnya.
Sedangkan Agung (29) diamankan di daerah Cengkareng dengan barang bukti H5 sebanyak lebih dari 21.000 butir.
Total narkoba yang disita oleh kepolosian dari jaringan tersebut yakni sabu-sabu seberat 8,7 kilogram, 22.000 butir H5, 1 pucuk senjata api berjenis revolver lengkap dengan amunisinya dan saru pucuk senjaya air soft gun. (JPG)
![]() |
Ilustrasi |
loading...
Post a Comment