BAPANAS - Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo AKBP Bagus Santoso mengatakan, pihaknya masih mencari penyebab banyaknya senjata yang ditemukan saat razia di Lembaga Pemasyarakatan Gorontalo.
Bagus menduga, ada oknum sipir yang bekerja sama dengan napi untuk memasukkan barang-barang terlarang itu.
"Masih kami kembangkan, indikasi kan ke sana (keterlibatan sipir). Kan tidak mungkin kalau tidak ada kerjasama (napi dan sipir)," ujar Bagus, saat dihubungi, Senin (6/6/2016).
Bagus mengatakan, proses pengembangan masih dilakukan dengan memeriksa para sipir dan narapidana.
Pasalnya, barang-barang yang ditemukan di sel itu meliputi gunting, tombak, parang, telepon genggam, hingga satu paket narkoba.
"Nanti kami kembangkan dari mana para napi ini dapat senjata tajam, kan banyak, ada tombak, ada pisau, parang," kata Bagus.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya menduga sudah lama tak dilakukan razia di lapas Gorontalo.
Padahal, kata Boy, beberapa waktu lalu razia serentak dilakukan di seluruh lapas di Indonesia. Namun, ia heran masih banyak ditemukan senjata tajam dan benda-benda terlarang lainnya di sana.
"Sepertinya ini lama tidak dirazia karena barang yang terlarang ada seperti bom, senjata tajam, pisau, jadi hasil razia kemarin sangat signifikan hasilnya," kata Boy.
Sedianya, razia dilakukan berkala tiga bulan sekali. Aturan tersebut juga berlaku di Lapas Gorontalo.
Namun, kata Boy, bisa saja karena pengawasan petugas lapas lemah terhadap barang-barang yang masuk.
"Ini menjadi masukan bagi lembaga pemasyarakat agar lebih teliti, karena barang yang masuk ke dalam lapas yang dibawa oleh para keluarga pembesuk ini bisa dipakai membunuh dan bunuh diri," kata Boy.(kompas)
Bagus menduga, ada oknum sipir yang bekerja sama dengan napi untuk memasukkan barang-barang terlarang itu.
"Masih kami kembangkan, indikasi kan ke sana (keterlibatan sipir). Kan tidak mungkin kalau tidak ada kerjasama (napi dan sipir)," ujar Bagus, saat dihubungi, Senin (6/6/2016).
Bagus mengatakan, proses pengembangan masih dilakukan dengan memeriksa para sipir dan narapidana.
Pasalnya, barang-barang yang ditemukan di sel itu meliputi gunting, tombak, parang, telepon genggam, hingga satu paket narkoba.
![]() |
Ratusan senjata tajam dan tumpul disita aparat kepolisian dari Lapas Gorontalo pascabentrokan yang dipicu penganiayaan polisi oleh puluhan narapidana |
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya menduga sudah lama tak dilakukan razia di lapas Gorontalo.
Padahal, kata Boy, beberapa waktu lalu razia serentak dilakukan di seluruh lapas di Indonesia. Namun, ia heran masih banyak ditemukan senjata tajam dan benda-benda terlarang lainnya di sana.
"Sepertinya ini lama tidak dirazia karena barang yang terlarang ada seperti bom, senjata tajam, pisau, jadi hasil razia kemarin sangat signifikan hasilnya," kata Boy.
Sedianya, razia dilakukan berkala tiga bulan sekali. Aturan tersebut juga berlaku di Lapas Gorontalo.
Namun, kata Boy, bisa saja karena pengawasan petugas lapas lemah terhadap barang-barang yang masuk.
"Ini menjadi masukan bagi lembaga pemasyarakat agar lebih teliti, karena barang yang masuk ke dalam lapas yang dibawa oleh para keluarga pembesuk ini bisa dipakai membunuh dan bunuh diri," kata Boy.(kompas)
loading...
Post a Comment