BAPANAS/Jakarta- Pemerintah harus menyikapi serius kericuhan yang terjadi dilapas Banceuy dan Bengkulu, Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Dirinya menilai kasus kericuhan yang berujung kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy dan Bengkulut harus disikapi serius.
Apalagi, kericuhan ini adalah kasus kedua dalam dua bulan berturut-turut. Akhir Maret lalu, Lapas Bengkulu juga terbakar akibat kericuhan.
"Harus disadari bahwa kasus tersebut hanya merupakan fenomena puncak gunung es. Jika lambat diantisipasi hal serupa bisa kembali terjadi di LP lain," kata Dasco, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2016).
Dasco mengatakan bahwa Komisi III sudah berulang kali mengingatkan bahwa yang terpenting saat ini adalah penambahan jumlah pegawai di LP.
Ini perlu dilakukan agar bisa melakukan pengawasan dan pengamanan lebih baik terhadap warga binaan. Rasio 1 pegawai mengawasi 55 warga binaan seperti saat ini, kata dia, tentu tidak cukup.
"Saat ini kondisi LP kita harus dinyatakan dalam keadaan darurat. Artinya tiap saat bisa saja timbul kejadian yang membahayakan," kata dia.
Untuk jangka pendek, Dasco mengusulkan dua hal untuk segera dilakukan oleh pemerintah.
Pertama, pemerintah harus segera merealisasikan penambahan 11.000 pegawai LP yang sudah disetujui oleh Menpan RB Yudhi Chrisnandi.
Jika perlu, jumlah tersebut ditingkatkan menjadi 19.000 pegawai sebagaimana rekomendasi awal dari Kemenkum HAM.
"Khusus untuk rekrutmen pegawai LP, tidak bisa digunakan pendekatan efisiensi saja, sebab jika kasus kebakaran terus terjadi justru kerugian bagi negara bisa berpuluh kali lipat," kata politisi Partai Gerindra ini.
Kedua, lanjut dia, harus ada Nota Kesepahaman antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Badan Narkotika Nasional untuk menempatkan personel BNN di tiap LP.
Hal ini penting karena petugas BNN memiliki kemampuan lebih untuk mengantisipasi dan menindak peredaran narkoba di dalam LP.
"Jika diperlukan, dalam tiap LP ada semacam Pos BNN yang siaga 24 jam yang juga dilengkapi peralatan untuk mendeteksi HP dan bahan narkoba yg digunakan napi untuk mengatur transaksi didalam maupun Luar LP,"paparnya. (PAS/kompas)
Dirinya menilai kasus kericuhan yang berujung kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy dan Bengkulut harus disikapi serius.
Apalagi, kericuhan ini adalah kasus kedua dalam dua bulan berturut-turut. Akhir Maret lalu, Lapas Bengkulu juga terbakar akibat kericuhan.
"Harus disadari bahwa kasus tersebut hanya merupakan fenomena puncak gunung es. Jika lambat diantisipasi hal serupa bisa kembali terjadi di LP lain," kata Dasco, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2016).
Dasco mengatakan bahwa Komisi III sudah berulang kali mengingatkan bahwa yang terpenting saat ini adalah penambahan jumlah pegawai di LP.
Ini perlu dilakukan agar bisa melakukan pengawasan dan pengamanan lebih baik terhadap warga binaan. Rasio 1 pegawai mengawasi 55 warga binaan seperti saat ini, kata dia, tentu tidak cukup.
"Saat ini kondisi LP kita harus dinyatakan dalam keadaan darurat. Artinya tiap saat bisa saja timbul kejadian yang membahayakan," kata dia.
![]() |
Gedung dan mobil ambulance yang dibakar dalam kerusuhan LP Banceuy |
Pertama, pemerintah harus segera merealisasikan penambahan 11.000 pegawai LP yang sudah disetujui oleh Menpan RB Yudhi Chrisnandi.
Jika perlu, jumlah tersebut ditingkatkan menjadi 19.000 pegawai sebagaimana rekomendasi awal dari Kemenkum HAM.
"Khusus untuk rekrutmen pegawai LP, tidak bisa digunakan pendekatan efisiensi saja, sebab jika kasus kebakaran terus terjadi justru kerugian bagi negara bisa berpuluh kali lipat," kata politisi Partai Gerindra ini.
Kedua, lanjut dia, harus ada Nota Kesepahaman antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Badan Narkotika Nasional untuk menempatkan personel BNN di tiap LP.
Hal ini penting karena petugas BNN memiliki kemampuan lebih untuk mengantisipasi dan menindak peredaran narkoba di dalam LP.
"Jika diperlukan, dalam tiap LP ada semacam Pos BNN yang siaga 24 jam yang juga dilengkapi peralatan untuk mendeteksi HP dan bahan narkoba yg digunakan napi untuk mengatur transaksi didalam maupun Luar LP,"paparnya. (PAS/kompas)
loading...
Post a Comment